Pengertian Perubahan Iklim Ekonomi Perubahan Iklim

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi Perubahan Iklim

Bank Pembangunan Asia ADB menilai perubahan iklim dapat berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di Asia. Hasil studi ADB baru-baru ini tentang perubahan iklim di Asia Tenggara menunjukkan, kerugian biaya total akibat perubahan iklim cukup besar. Jika tak ada yang dilakukan, maka total cost dari perubahan iklim bagi negara Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam dapat mencapai 6,7 persen dari gabungan GDP setiap tahun sampai 2100. Perekonomian yang berkelanjutan tak akan bisa berjalan apabila masing-masing negara tidak menurunkan angka emisi karbon. Penanganan dampak perubahan iklim harus berjalan dan dilakukan satu persatu secara bersama-sama 5 . Perubahan iklim mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terutama di bidang pertanian yang memberikan kontribusi paling besar bagi perekonomian di Indonesia. Perubahan iklim menyebabkan adanya penurunan produksi pertanian sehingga berdampak terhadap kenaikan harga komoditas pertanian. Perubahan iklim juga memicu adanya adaptasi yang dilakukan petani terutama mengubah pola tanam. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pendapatan bagi petani.

2.1.1 Pengertian Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi 5 http:economy.okezone.comread20110613213467938perubahan-iklim-ancam-pertumbuhan-ekonomi- asia[diakses pada 20 Juli 2011] dalam kurun waktu yang panjang. Perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu 6 . Istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara keseluruhan. IPCC 2007 menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang biasanya dekade atau lebih . Pengamatan selama 157 tahun terakhir menunjukkan bahwa suhu permukaan bumi mengalami peningkatan sebesar 0,05 o Cdekade. Selama 25 tahun terakhir peningkatan suhu semakin tajam, yaitu sebesar 0,18 o Cdekade. Sumber : IPCC 2007 Gambar 2. Kenaikan Suhu Rata-Rata di Bumi Selama 157 Tahun Terakhir Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebebakan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Semakin tinggi konsentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi panas dari bumi yang terperangkap di atmosfer dan dipancarkan kembali ke bumi. Hal tersebut dapat 6 http:iklim.dirgantara-lapan.or.idindex.php?option=com_contentview=articleid=79[diakses pada 10 Oktober 2010] 13 terjadi melalui proses internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Peningkatan suhu iklim juga bisa dikarenakan peningkatan radiasi matahari, namun efeknya relatif sangat kecil. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Perubahan iklim global sebagai peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi Budianto, 2001. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global. Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena adanya up-welling arus dari dasar laut menuju permukaan. Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal akhir Desember. Angin monsun muson yang datang dari Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar juga berbelok menuju daerah tekanan rendah di pantai barat Peru – Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. La Nina menurut bahasa penduduk lokal berarti bayi perempuan. Peristiwa itu dimulai ketika El Nino mulai melemah, dan air laut yang panas di pantai Peru – ekuador kembali bergerak ke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula dingin, dan upwelling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal 14 kembali. La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino. Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah minimum dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudra Hindia akan bergerak menuju Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air sehingga sering terjadi hujan lebat. Penduduk Indonesia diminta untuk waspada jika terjadi La Nina karena mungkin bisa terjadi banjir 7 .

2.1.2 Dampak Perubahan Iklim di Bidang Pertanian