Konsep Usahatani Pendapatan Usahatani

20 Salah satu pihak yang paling terkena dampak akibat perubahan iklim adalah petani. Keterbatasan informasi yang dimiliki petani diduga menyebabkan petani memiliki persepsi tersendiri mengenai perubahan iklim.

2.3 Prinsip Ekonomi

Proses produksi merupakan hubungan antara tingkat penggunaan faktor- faktor produksi dengan produksi atau hasil yang akan diperoleh. Hal ini disebut hubungan antara input dengan output. Selain itu, dalam menghasilkan suatu produk dapat pula dipengaruhi oleh produk yang lain, bahkan untuk menghasilkan produk tertentu dapat digunakan input yang satu maupun input yang lainnya. Prinsip-prinsip ekonomi tersebut dapat diterapkan secara luas sebab dapat menjelaskan hubungan-hubungan yang dapat menyelesaikan masalah mengenai berbagai upaya perbaikan usahatani Suratiyah, 2006. Pengetahuan tentang ilmu ekonomi dapat memberikan dasar untuk perencanaan usahatani dan pemilihan alternatif usaha. Usahatani merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien pada sektor pertanian, perikanan atau peternakan.

2.3.1 Konsep Usahatani

Menurut Vink 1984, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma yang digunakan untuk mengatur usahatani agar memperoleh pendapatan yang setinggi-tingginya. Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yag membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan atau perikanan. Selain itu, usahatani juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau 21 perikanan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petanipeternak tersebut Prawirokusumo, 1990. Melalui produksi pertanian yang berlebih dapat diharapkan memperoleh pendapatan yang tinggi, maka usahatani harus dimulai dengan perencanaan untuk menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pada waktu yang akan datang secara efisien sehingga dapat memperoleh pendapatan yang maksimal. Definisi tersebut juga memperlihatkan adanya pertimbangan ekonomis disamping pertimbangan teknis Suratiyah, 2006.

2.3.2 Pendapatan Usahatani

Berusahatani merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh produksi di lapangan pertanian, yang pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Karena dalam kegiatan itu bertindak seorang petani yang berperan sebagai pengelola, sebagai pekerja dan sebagai seorang penanam modal pada usahanya, maka pendapatan itu dapat digambarkan sebagai balas jasa dari kerjasama faktor-faktor produksi Soeharjo, 1972. Bagi seorang petani, analisa pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan usahanya pada saat ini berhasil atau tidak. Analisa pendapatan usahatani memerlukan dua keterangan pokok yaitu keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Penerimaan usahatani berwujud tiga hal yaitu a hasil penjualan tanaman, ternak, ikan atau produk yang akan dijual, b produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya selama melakukan kegiatan, c kenaikan nilai inventaris. Nilai benda-benda inventaris yang dimiliki petani berubah-ubah setiap tahun, sehingga ada perbedaan nilai pada awal tahun dengan akhir tahun perhitungan. Jika ada 22 kenaikan nilai benda-benda inventaris yang dimiliki petani itu, maka selisih nilai akhir tahun dengan nilai awal tahun perhitungan merupakan penerimaan usahatani Soeharjo, 1972. Pengeluaran usahatani secara umum meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya produksi. Biaya tetap ini terdiri dari pajak, penyusutan alat-alat produksi, bunga pinjaman, sewa tanah dan lain-lain. Biaya variabel sifatnya berubah sesuai dengan besarnya produksi. Biaya variabel terdiri dari bibit, makanan ternak, biaya menggembala, pembelian sarana produksi, dan lain-lain Soeharjo, 1972. 2.4 Strategi Petani Dalam Menanggulangi Perubahan Iklim 2.4.1 Strategi Antisipasi