Pengalaman Berusahatani Luas dan Status Kepemilikan Lahan

44 Responden yang memiliki jumlah tanggungan di bawah 3 orang sebanyak 25, responden yang memiliki jumlah tanggungan antara 3-5 orang sebanyak 71 dan sisanya sebanyak 4 responden memiliki tanggungan di atas 5 orang. Tabel 8. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Desa Kemukten Jumlah Tanggungan orang Jumlah Responden orang Presentase 3 11 25 3 – 5 31 71 5 2 4 Sumber : Data Primer diolah, 2011

5.2.4 Pengalaman Berusahatani

Responden umumnya telah bertani dalam kurun waktu yang relatif lama. Responden yang bertani kurang dari 10 tahun hanya sebanyak 7, sedangkan responden yang telah lama bertani antara 10-20 tahun sebanyak 39, antara 21-30 tahun sebanyak 41 dan sisanya sebanyak 14 telah bertani lebih dari 30 tahun. Lamanya masa bertani dapat menjadi salah satu indikator bahwa responden dapat merasakan terjadinya perubahan iklim dalam beberapa kurun waktu terakhir. Tabel 9. Pengalaman Berusahatani Responden Desa Kemukten Pengalaman Berusahtani tahun Jumlah Responden orang Presentase 10 3 7 10 – 20 17 39 21 – 30 18 41 30 6 14 Sumber : Data Primer diolah, 2011

5.2.5 Luas dan Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan lahan pertanian di Desa Kemukten oleh responden ada yang sebagai pemilik dan ada yang sebagai penyewa. Responden yang memiliki lahan sawah sendiri sebanyak 61 dan sisanya sebanyak 39 menyewa lahan pertaniannya. Luas lahan antar responden juga bervariasi. Sebanyak 34 45 responden memiliki luas lahan kurang dari 0.20 hektar, 50 responden memiliki luas lahan antara 0.20-0.50 hektar, sedangkan 11 responden memiliki luas lahan antara 0.51-1.00 hektar dan sisanya sebanyak 5 responden memiliki luas lahan lebih dari 1.00 hektar. Tabel 10. Luas Lahan Sawah Responden di Desa Kemukten Luas Lahan Sawah hektar Jumlah Responden orang Presentase

0.20 15

34

0.20 – 0.50

22 50

0.51 – 1.00

5 11 1.00 2 5 Sumber : Data Primer diolah, 2011 Uraian di atas menunjukkan bahwa karakteristik responden di Desa Kemukten adalah homogen. Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan yang mayoritas rendah, sehingga pengetahuan serta pola berpikir antara responden yang satu dengan yang lain relatif sama. Selain itu, dilihat dari status kepemilikan dan luas lahan yang relatif sama yaitu sebagai pemilik dengan luas lahan yang sempit. Hal ini menunjukkan bahwa status sosial antar responden juga homogen. Rata-rata luas lahan responden adalah 3.817 m 2 atau diantara 0.20 hektar – 0.50 hektar. Jenis petani responden digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu petani berlahan luas dan petani berlahan sempit. Petani berlahan luas adalah petani yang luas lahannya berada di atas atau sama dengan rata-rata luas lahan seluruh petani responden. Sedangkan petani berlahan sempit adalah petani yang luas lahan garapannya di bawah rata-rata luas lahan seluruh petani responden. Luas lahan petani responden paling banyak adalah kurang dari 3.817 m 2 yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 66 dan sebanyak 34 atau 15 orang memiliki luas lahan di atas atau sama dengan 3.817 m 2 . 46

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Persepsi Petani Terhadap Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah berdampak merugikan bagi petani di Desa Kemukten, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Jumlah petani yang ada di Desa Kemukten sebanyak 592 jiwa dan peneliti mengambil 44 responden. Ada 27 61 petani yang memahami mengenai istilah perubahan iklim pada umumnya, sedangkan sebanyak 17 39 petani responden tidak mengetahui istilah perubahan iklim. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara responden yang mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan suhu udara dan peningkatan curah hujan. Sebanyak 82 responden memulai masa tanam berasarkan kebiasaan saja yang telah berlaku sejak dulu, sedangkan sisanya sebanyak 18 saja responden yang memulai masa tanam berdasarkan musim.

6.1.1 Persepsi Petani Terhadap Suhu Udara

Suhu udara normal di Kabupaten Brebes yaitu 27,5 C. Suhu di Kabupaten Brebes mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,2 C selama 10 tahun terakhir. Sebagian responden merasakan terjadinya perubahan suhu udara di Desa Kemukten dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari sebanyak 42 95 responden yang berpendapat telah terjadi peningkatan suhu udara. Penilaian responden tersebut sesuai dengan data yang didapatkan dari BMKG Stasiun Klimatologi Kota Tegal bahwa suhu udara di Kabupaten Brebes dan sekitarnya pada tahun 2010 sebesar 27,9 C meningkat sebesar 0,2 C dibandingkan tahun 2009 dengan suhu udara 27,7 C. Sementara itu, sebanyak 2 responden 5 saja yang tidak merasakan adanya perubahan suhu.