Strategi Mitigasi Strategi Adaptasi

23

2.4.2 Strategi Mitigasi

Indonesia selain sebagai emitor terbesar oksigen O2 dari hutan dan areal pertaniannya, Indonesia juga dituding sebagai negara terbesar ketiga dalam mengemisi Gas Rumah Kaca GRK, terutama dari sistem pertanian lahan sawah dan rawa, kebakaran hutanlahan, emisi dari lahan gambut. Oleh sebab itu, Indonesia dituntut sesuai dengan Kiyoto Protocol untuk senantiasa berupaya mengurangi mitigasi GRK, antara lain melalui; a CDM Clean Development Mechanism, b perdagangan karbon carbon trading melalui pengembangan teknologi budidaya yang mampu menekan emisi GRK, dan c penerapan teknologi budidaya seperti penanaman varietas dan pengelolaan lahan dan air dengan tingkat emisi GRK yang lebih rendah Sinar Tani, 2010.

2.4.3 Strategi Adaptasi

Strategi adaptasi adalah pengembangan berbagai upaya yang adaptif dengan situasi yang terjadi akibat dampak perubahan iklim terhadap sumberdaya infrastruktur dan lain lain melalui a reinventarisasi dan redelineasi potensi dan karakterisasi sumberdaya lahan dan air, b penyesuaian dan pengembangan infrastruktur pertanian, terutama irigasi sesuai dengan perubahan sistem hidrologi dan potensi sumberdaya air, c penyesuaian sistem usahatani dan agribisnis, terutama pola tanam, jenis tanaman dan varietas, dan sistem pengolahan tanah Las, 2007. Proses adaptasi merupakan suatu bagian dari proses evolusi kebudayaan yakni proses yang mencakup rangkaian usaha-usaha manusia untuk menyesuaiakan diri atau memberi respon terhadap perubahan lingkungan fisik maupun sosial yang terjadi secara temporal. Perubahan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap sistem adaptasi manusia adalah perubahan lingkungan yang 24 berupa bencana, yaitu kejadian yang mengancam kelangsungan hidup organisme termasuk manusia, sehingga dalam menghadapi perubahan-perubahan lingkungan akibat bencana tersebut, manusia mengembangkan pola adaptasi yang berbentuk pola-pola tingkah laku yang salah satunya adalah perubahan strategi Mulyadi, 2005.

2.5 Penelitian Terdahulu