Rasio Pertumbuhan PDRB Kota Bogor dan PDRB Jawa Barat Tahun 2005-2009

V. PEMBAHASAN

5.1 Analisis Daya Saing Sektor Pariwisata Kota Bogor Berdasarkan

Metode Shift Share Alat analisis Shift Share dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kinerja sektor pariwisata kota Bogor dibandingkan dengan kinerja sektor pariwisata Provinsi Jawa Barat. Perubahan relatif struktur ekonomi kota Bogor dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1 Pertumbuhan ekonomi propinsi atau nasional PN menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi nasionalpropinsi terhadap perekonomian Kota Bogor. 2 Pergeseran proporsional PP menunjukkan perubahan relatif naikturun kinerja sektor pariwisata di kota Bogor terhadap sektor yang sama di Propinsi Jawa Barat. 3 Pergeseran differensial PPW menunjukkan tingkat kekompetitifan kinerja sektor pariwisata di kota Bogor di banding Propinsi Jawa Barat. Pergeseran ini disebut juga pengaruh daya saing.

5.1.1 Rasio Pertumbuhan PDRB Kota Bogor dan PDRB Jawa Barat Tahun 2005-2009

Setiap sektor memiliki rasio yang berbeda-beda, baik pada PDRB Kota Bogor maupun Propinsi Jawa Barat. Rasio tersebut tercemin dari nilai ri, Ri, dan Ra. Nilai ri didapat dari perhitungan selisih antara PDRB sektor i di kota Bogor tahun akhir analisis dengan PDRB sektor i di kota Bogor tahun dasar analisis dibagi dengan PDRB Kota Bogor sektor i tahun dasar analisis. Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sektor pariwisata di kota Bogor tidak memiliki tren karena stabil dan memiliki nilai ri yang positif, artinya rasio produksi sektor pariwisata kota Bogor bernilai positif. Tahun 2005-2009 sektor pariwisata memiliki nilai rasio ri positif, yaitu sebesar 0,03. Hal ini dapat dilihat dari sumbangan sektor pariwisata terhadap PDRB kota Bogor meningkat dari tahun ke tahun. Tabel 5.1 Rasio PDRB Provinsi Jawa Barat dan PDRB Kota Bogor Tahun 2005-2009 Nilai ri, Ri, Ra Lapangan Usaha Komponen Tahun 2005-2006 2006-2007 2007-2008 2008-2009 Pariwisata ri 0,03 0,03 0,03 0,03 Ri 0,05 0,02 0,06 0,03 Ra 0,05 0,03 0,06 0,04 Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah Nilai Ri diperoleh dari hasil perhitungan selisih antara PDRB Propinsi Jawa Barat sektor i pada tahun akhir analisis dengan PDRB Propinsi Jawa Barat sektor i pada tahun dasar analisis dibagi dengan PDRB Propinsi Jawa Barat sektor i pada tahun dasar analisis. Pada tahun 2005-2006 Sektor pariwisata memiliki nilai Ri sebesar 0,05, hal ini berarti sektor pariwisata di Jawa Barat memberikan kontribusi PDRB yang terus meningkat. Setiap kenaikan PDRB sebesar satu juta rupiah, rasio output sektor pariwisata di Jawa Barat mengalami kenaikan 0,05. Kemudian pada tahun 2006-2007, nilai Ri sektor pariwisata tetap positif, tetapi menurun menjadi 0,02, lalu di tahun 2007-2008 nilai Ri kembali naik menjadi 0,06 dan pada tahun 2008-2009 nilai Ri positif sebesar 0,03 artinya setiap kenaikan PDRB satu juta rupiah, rasio output sektor pariwisata di Jawa Barat mengalami kenaikan 0,03. Hal ini berarti sektor pariwisata di Jawa Barat memiliki nilai Ri positif dan berfluktuatif dan trennya cenderung mengalami penurunan. Nilai Ra didapat perhitungan selisih antara jumlah PDRB Propinsi Jawa Barat tahun akhir analisis dengan jumlah PDRB Propinsi Jawa Barat tahun dasar analisis dibagi dengan jumlah PDRB kota Bogor tahun dasar analisis. Antara tahun 2005-2009, nilai Ra bernilai positif namun berfluktuatif dan memiliki tren yang baik cenderung menurun yang ditunjukkan pada Tabel 5.1. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pun berfluktuatif. 5 .1.2 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Kota Bogor Komponen Pertumbuhan wilayah terdiri dari tiga komponen, yaitu Pertumbuhan Regional PR, Pertumbuhan Proporsional PP, Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW. Jika ketiga komponen ini bernilai positif, maka laju pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di kota Bogor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Komponen pertumbuhan regional tingkat kotakabupaten merupakan hasil kali antara rasio PDRB Jawa Barat dengan PDRB sektor i pada kota Bogor tahun dasar analisis. Komponen ini dapat terjadi karena pengaruh dari pertumbuhan tingkat provinsi dan adanya perubahan kebijakan ekonomi nasionalregional. Tabel 5.2 Analisis Shift Share Sektor Pariwisata di Kota Bogor Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Regional Tahun 2005-2009 Lapangan Usaha Komponen Tahun 2005- 2006 2006- 2007 2007- 2008 2008- 2009 Pariwisata PR Milyar Rupiah 10,64 7,47 14,24 10,36 Persentase 4,76 3,24 5,97 4,20 Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah Sektor pariwisata di kota Bogor mengalami peningkatan kontribusi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.2 dimana dari tahun 2005-2009 sektor pariwisata memiliki nilai Pertumbuhan Regional PR positif dengan kecenderungan menurun. Nilai positif dari Pertumbuhan regional PR ini mengindikasikan bahwa kota Bogor mengalami pertumbuhan lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan Provinsi Jawa Barat sendiri pada periode tahun 2005-2009. Perubahan pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi adalah pariwisata tahun 2007-2008 sebesar Rp. 14,24 milyar 5,97 persen. Komponen pertumbuhan proporsional didapat dari hasil kali antara PDRB kota Bogor sektor i pada tahun dasar analisis dengan selisih antara Ri dan Ra. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.3 dibawah ini. Tabel 5.3 Analisis Shift Share Sektor Pariwisata di Kota Bogor Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Proporsional Tahun 2008-2009 Lapangan Usaha Komponen Tahun 2005- 2006 2006- 2007 2007- 2008 2008- 2009 Pariwisata PP Milyar Rupiah -0,52 -2,48 -0,15 -2,03 Persentase -0,23 -1,08 -0,06 -0,82 Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah Sektor pariwisata dari tahun 2005-2009 mengalami pertumbuhan yang lamban dengan nilai PP 0. Pada tahun 2005-2006 sektor pariwisata Kota Bogor memiliki nilai PP sebesar Rp. -0,52 milyar -0,23 persen berarti kegiatan pariwisata di kota Bogor mengalami pertumbuhan yang lamban sehingga perlu ditingkatkan. Begitu pula pada tahun 2008-2009 sektor pariwisata mengalami pertumbuhan lamban dengan nilai Rp. -2,03 milyar -0,82 persen. Hal ini juga mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata kota Bogor memiliki tren dengan kecenderungan melemah melihat pergerakannya yang semakin menurun. Tabel 5.4 Analisis Shift Share Sektor Pariwisata di Kota Bogor Berdasarkan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Tahun 2005-2009 Lapangan Usaha Komponen Tahun 2005- 2006 2006- 2007 2007- 2008 2008- 2009 Pariwisata PPW Milyar Rupiah -3,03 2,79 -5,98 0,14 Persentase -1,35 0,01 -2,51 0,06 Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah didapat dari hasil kali antara PDRB kota Bogor sektor i tahun dasar analisis dengan selisih antara ri dan Ri. Tabel 5.4 menunjukkan perkembangan nilai PPW sektor pariwisata. Nilai PPW 0 berarti sektor ekonomi memiliki daya saing baik, sedangkan PPW 0 berarti sektor tersebut memiliki daya saing kurang baik. Pada tahun 2005-2009 sektor pariwisata memiliki daya saing kurang baik PPW 0 dengan nilai Rp. -3,03 milyar, tetapi di tahun 2006-2007 sektor pariwisata mampu berdaya saing lebih baik dibandingkan daerah lain di Jawa Barat PPW 0 dengan nilai Rp. 2,79 milyar 0,01 persen. Sementara di tahun 2007-2008 PPW sektor pariwisata bernilai lebih kecil dari nol PPW 0 yaitu Rp. -5,98 milyar -2,51 persen dan di tahun 2008-2009 sektor pariwisata kembali mampu berdaya saing lebih baik dibandingkan daerah lain di Jawa Barat dengan nilai PPW sebesar Rp. 0,14 milyar 0,06 persen, walaupun bergerak fluktuatif tetapi trennya baik dengan kecenderungan meningkat. Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW pariwisata kota Bogor yang bernilai negatif menunjukkan bahwa share sektor ini di kota Bogor pada umumnya mengalami pertumbuhan yang lebih lamban dibandingkan dengan pertumbuhan di Jawa Barat, tetapi jika nilai PPW bernilai positif, maka share sektor pariwisata di kota Bogor mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan di Jawa Barat. Setelah menganalisis komponen pertumbuhan wilayah, dapat diketahui keunggulan kompetitif dan spesialisasi sektor pariwisata, dimana pada tahun 2005-2006 dan 2007-2008 sektor pariwisata kota Bogor memiliki keunggulan yang tidak kompetitif namun berspesialisasi. Sedangkan pada tahun 2006-2007 dan 2008-2009 memiliki keunggulan kompetitif dan berspesialisasi. Tabel 5.5 Analisis Shift Share Keunggulan Kompetitif dan Spesialisasi Sektor Pariwisata Kota Bogor Tahun 2005-2009 Lapangan Usaha Komponen Tahun 2005- 2006 2006- 2007 2007- 2008 2008- 2009 Pariwisata ri – Ri -0,01 0,01 -0,03 0,001 Yij - Ŷij 217,28 224,18 231,80 239,69 Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah

5.1.3 Pertumbuhan Bersih Sektor Pariwisata dan Profil Pertumbuhan Sektor Pariwisata Kota Bogor