Analisis Radar Analisis Kuadran

iv i,1 + iv i,2 + iv i,3 +…+ iv i,n if i,k = …………………………………………3.9 n Dimana: if i,k = Indeks faktor daya saing ke-k untuk daerah ke-i. iv i,n = Indeks variabel ke-n untuk masing-masing faktor daya saing k, untuk daerah ke-i. n = Jumlah variabel untuk masing-masing faktor daya saing. 3. Setelah mengetahui nilai indeks tiap faktor, dapat membandingkan dan menentukan posisi daya saing industri pariwisata kota Bogor dengan kabupatenkota lain di Jawa Barat dengan memberi peringkat pada tiap daerah.

3.3.3 Analisis Radar

Analisis yang digunakan untuk menjelaskanmenggambarkan bagaimana perbandingan beberapa objek terhadap ukuran. Dalam penelitian ini, akan membandingkan daya saing relatif terhadap daerah sekitar kota Bogor. Cara memetakan analisis ini yaitu perbandingan objek kota Bogor dan daerah sekitar kabupaten Bogor, kabupaten Cianjur, kota Depok, kota Sukabumi, kota Bekasi, dan kota Bandung terhadap ukuran daya saing yang terdiri dari sembilan komponen faktor sehingga dapat terbentuk radar tersebut.

3.3.4 Analisis Kuadran

Analisis kuadran umumnya digunakan untuk memetakan suatu objek pada dua kondisi yang saling berkaitan. Dengan demikian, melalui analisis kuadran ini dapat diketahui kondisi relatif satu objek terhadap objek lainnya dalam dua ukuran yang saling berkaitan. Sementara itu untuk melakukan analisis kuadran, masing- masing objek dipetakan dalam satu Diagram Kartesius. Terdapat dua komponen penting dalam Diagram Kartesius. Pertama garis potong garis tolak sumbu X dan sumbu Y, serta kedua adalah empat kuadran yang dihasilkan dari perpotongan sumbu X dan sumbu Y. Untuk menentukan titik potong digunakan nilai rata-rata dari nilai X dan nilai Y seluruh objek 1,...,j, yaitu: 1 ∑ XY j j XY = ......................................................................................... 3.10 j Dari kedua garis potong di atas akan dihasilkan empat kuadran. Kondisi yang interpretasi masing-masing kuadran akan sangat bergantung pada arah dan keterkaitan antara kedua ukuran yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan analisis kuadran seperti yang digunakan Briguglio 2004. Empat kuadran yang dihasilkan diinterpretasikan sebagai empat skenario dimana masing- masing kuadran dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Kuadran 1, diintepretasikan dengan nilai pemerintah positif, tetapi peran kesempatan negatif sehingga pada posisi ini masih dapat keluar dari area kuadrannya. 2. Kuadran 2, diintepretasikan dengan nilai peran pemerintah dan peran kesempatan positif sehingga posisinya sudah baik. 3. Kuadran 3, diintepretasikan dengan nilai peran pemerintah negatif, tetapi peran kesempatan positif sehingga sama dengan kuadran 1, posisi ini masih dapat keluar dari area kuadrannya. 4. Kuadran 4, diintepretasikan dengan nilai peran pemerintah dan peran kesempatan negatif sehingga sulit untuk keluar dari area kuadrannya. Secara grafik dapat dijelaskan seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini. Pada tingkatan aggregatif Provinsi, analisis ini dapat diketahui tingkat perkembangan daya saing pariwisata seluruh daerah Jawa Barat. Gambar 3.1 Analisis Kuadran Posisi Perkembangan Daya Saing Pariwisata Jawa Barat Kuadran 3 • Nilai peran pemerintah negatif, tetapi peran kesempatan positif • Posisi cukup baik, dapat keluar dari area ini Peran kesempatan Peran pemeri ntah Kuadran 2 • Nilai peran pemerintah dan peran kesempatan positif • Posisi baik Kuadran 1 • Nilai peran pemerintah positif tetapi peran kesempatan negatif • Posisi cukup baik, dapat keluar dari area ini Kuadran 4 • Nilai peran pemerintah dan peran kesempatan negatif • Posisi kurang baik, sulit keluar dari area ini Average Y Average X

IV. GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR