2. Kondisi permintaan Faktor ini terdiri dari jumlah wisatawan yakni jumlah wisatawan
mancanegara dan jumlah wisatawan nusantara, baik wisatawan ke objek wisata maupun ke hotel.
3. Strategi dan struktur perusahaan Faktor ini terdiri dari infrasruktur jalan dan anggaran yang disediakan
pemerintah untuk pariwisata. 4. Industri pendukung dan terkait
Faktor ini terdiri dari jumlah hotel, jumlah restoran, dan jumlah biro perjalanan.
3.3 Metode Analisis
Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan adalah shift share, komposit indeks, analisis radar,
analisis kuadran.
3.3.1 Analisis Shift Share
Secara umum, terdapat tiga komponen utama dalam analisis Shift Share Budiharsono, 2001. Ketiga komponen tersebut adalah komponen Pertumbuhan
Nasional PN, komponen Pertumbuhan Proposional PP, komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW.
1. Komponen Pertumbuhan Nasional PN
Merupakan perubahan produksikesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksikesempatan kerja nasional, perubahan
kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah.
2. Komponen Pertumbuhan Proposional PP
Komponen ini disebut juga dengan istilah Proportional Shift, timbul karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam
ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar sehingga ditunjukkan perubahan relatif
naikturun kinerja suatu sektor. 3.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW Komponen ini disebut juga dengan istilah Differential Shift, timbul karena
peningkatan atau penurunan PDRBkesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya sehingga dapat diketahui seberapa jauh
daya saing industri daerah lokal dengan perekonomian yang dijadikan acuan. Rumusan dari analisis shift share adalah sebagai berikut:
a. ri Laju pertumbuhan output sektor pariwisata kota Bogor
Y’
ij
- Y
ij
ri = …………………………………………………………3.1 Y
ij
Dimana: ri = rasio output sektor i pada wilayah j.
Y
ij
= output dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis. Y’
ij
= output dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis. b.
Ri Laju pertumbuhan output sektor pariwisata Jawa Barat Y’
i
– Y
i
Ri = …………………………………………………………..3.2 Y
i
Dimana: Ri = rasio outputkesempatan kerja provinsi dari sektor i.
Y’
i
= output provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis. Y
i
= output provinsi dari sektor i pada tahun dasar analisis c.
Ra Laju pertumbuhan output Jawa Barat Y’.. – Y..
Ra = ………………………………………………………..3.3
Y..
Dimana: Ra = rasio output provinsi.
Y’.. = output provinsi pada tahun akhir analisis. Y..
= output provinsi pada tahun dasar analisis. d.
Komponen Pertumbuhan Nasional PN PN
ij
= RaY
ij
…………………………………………………………3.4 Dimana:
PN
ij
= komponen pertumbuhan nasional sektor i untuk wilayah j. Y
ij
= output kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis. e.
Komponen Pertumbuhan Proporsional PP PP
ij
= Ri – RaY
ij
…………………………………………………….3.5 Dimana:
PP
ij
= komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j. Y
ij
= output dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis. Apabila:
PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lamban. PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya cepat. f.
Komponen Pertumbuhan Pangsa wilayah PPW PPW
ij
= ri – RiY
ij
…………………………………………………3.6
Dimana: PPW
ij
= komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j. Y
ij
= output dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis. Apabila:
PPW
ij
0, berarti sektor i pada wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan sektorwilayah lainnya untuk sektor i.
PPW
ij
0, berarti sektorwilayah j tidak dapat bersaing dengan baik dibandingkan dengan sektorwilayah lainnya untuk sektor i.
g. Pertumbuhan Bersih PB
PB = PP + PPW ………………………………………………………3.7 Apabila:
PB 0, berarti sektor i pada wilayah j mengalami kemjuan ekonomi progresif PB 0, berarti sektor i pada wilayah j mengalami perlambatan ekonomi
h. Keunggulan Kompetitif
Suatu sektor mempunyai keunggulan kompetitif apabila ri – Ri 0. i.
Spesialisasi Suatu sektor mempunyai spesialisasi apabila variabel wilayah nyata lebih
besar daripada variabel yang diharapkan Y
ij
- Ŷ
ij
0. Dimana :
Ŷ
ij
= Y
ij
Y
i
Y..
3.3.2 Komposit Indeks