Tabel 4.8 Proporsi Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa Terhadap Total Belanja Kota Bogor Tahun 2005-2009
Tahun Belanja
Pegawai Juta
Rupiah Belanja
Barang dan Jasa
Juta Rupiah Proporsi Belanja
Pegawai Terhadap Total
Belanja Proporsi
Belanja Barang dan Jasa
Terhadap Total Belanja
2005 252.464,76 28.547,90
61,89 6,99
2006 227.389,79 128.722,82
41,69 23,60
2007 300.431 162.119
47,50 25,64 2008 330.077 144.602
44,81 19,63
2009 403.000 160.308 49,24
19,59 Rata-Rata
per Tahun 49,03 19,09
Sumber : Departemen Keuangan, 2011 diolah
4.1.3 Kondisi Pariwisata
Kota Bogor merupakan pintu gerbang propinsi Jawa Barat, berjarak 60 km dari Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia dan 120 km ke Bandung
sebagai Ibu kota Propinsi Jawa Barat. Sesuai dengan misi satu kota Bogor yaitu Mengembangkan Perekonomian Masyarakat yang Bertumpu Pada Kegiatan Jasa
Perdagangan dimana didalamnya mengembangkan pariwisata daerah dengan sasaran meningkatkan kunjungan wisatawan, maka pemerintah daerah harus fokus
memanfaatkan potensi pariwisata yang ada. Kota Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik. Mengunjungi
kota Bogor memiliki berbagai kesan yang mendalam, serasa mengunjungi kota masa lampau karena ada banyak peninggalan masa lalu, seperti: prasasti BatuTulis
dan gedung-gedung peninggalan-peninggalan zaman penjajahan Belanda dulu. Juga terkesan mengunjungi kota Ilmu Pengetahuan, karena disini kita menjumpai
banyak perguruan tinggi ternama seperti IPB, Universitas Pakuan, UIK dan banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan yang dikenal baik. Bahkan disini kita akan
menjumpai banyak Institusi Lembaga Penelitian Ilmiah seperti: CIFOR dan Balai Penelitian Karet juga museum-museum yang banyak dikunjungi sepanjang tahun
seperti: Museum Zoologi, Museum Etnobotani dan masih banyak lainnya. Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan,
karena selain sebagai sumber penerimaan daerah, serta pengembangan dan pelestarian seni budaya kota Bogor, juga membangkitkan sektor perekonomian
masyarakat Kota. Oleh karena itu sasaran pengembangan kepariwisataan kota Bogor diarahkan kepada peningkatan seluruh potensi pariwisata, peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, peningkatan lama tinggal wisatawan, penyerap angkatan kerja secara maksimal, peningkatan
kontribusi pada PAD dan kesejahteraan masyarakat, mewujudkan citra kota Bogor yang bersaing dengan kota-kota lain, meningkatkan peran serta masyarakat dalam
kepariwisataan Sapta Pesona Pariwisata. Adapun objek wisata yang terdapat di kota Bogor menurut Dinas
Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor diantaranya: 1. Istana Bogor
Istana Bogor mempunyai luas areal 28 Ha, didirikan pada tahun 1945 oleh gubernur Hindia Belanda bernama Baron Gustaf Williem Van Imhof. Di halaman
istana terdapat sekitar 100 pohon besar, ratusan rusa yang hidup bebas, menambah keasrian suasana.
2. Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Ha atas
prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi yang terdapat di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman
lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6000 spesies. 3. Museum Etnobotani
Museum ini diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. DR. BJ. Habibie. Di dalamnya terdapat 2000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan
flora
.
4. Museum Zoologi Museum ini didirikan pada tahun 1894 dengan nama asli Museum Zoologicum
Bogoriensis. Mempunyai koleksi ribuan spesies binatang mamalia, serangga, reptilia, burung, ikan dan molliska.
5. Museum Tanah Museum tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini
merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia dan disajikan dalam ukuran kecil berupa makromonolit serta dilengkapi oleh data
gambar tempat pengambilan, gambar penampang tanah, dan data morpologi, data analisis tanah serta lingkungan tanah.
6. Museum Pembela Tanah Air PETA Musium PETA didirikan pada tahun 1996 oleh yayasan perjuangan tanah air.
Di dalamnya memuat 14 diorama mengenai perjalanan perjuangan para pahlawan PETA
.
7. Museum Perjuangan Museum ini didirikan pada tahun 1957 sebagai tempat penyimpanan berbagai
macam senjata yang digunakan para pejuang kemerdekaan dan terdapat koleksi senapan yang merupakan hasil rampasan dari tentara Jepang, dan Inggris.
8. Prasasti Batu Tulis Batu bertulis ini dibuat pada masa pemerintahan Surawisesa 1521 - 1535 satu
diantara putra dari Prabu siliwangi raja pajajaran. Di dalamnya terdapat 15 buah batu terasit yang terdiri dari 6 buah batu di dalam bangunan cungkup, 2 buah di
serambi dan 6 buah di halaman. 9. Plaza Kapten Muslihat
Tempat wisata ini dikenal dengan sebutan taman topi karena bangunan- bangunan yang terdapat di sana berbentuk topi. Merupakan tempat rekreasi dan
hiburan untuk umum dilengkapi berbagai jenis mainan anak, toko cinderamata dan rumah makan. Di tempat ini terdapat pula pusat informasi kepariwisataan.
10. Danau Situ Gede Kawasan Situ Gede merupakan kawasan yang masih bernuansa alam
pedesaan. Air danau yang membentang luas dengan berlatarkan hutan rindang dilengkapi dengan fasilitas wisata air. Terletak di desa Situ Gede, Kecamatan
Bogor barat, dekat dengan lembaga penelitian hutan tropis. 11. Wisata Air
Wisata air berupa waterboom yang dikembangkan oleh beberapa pengembang perumahan, juga menarik banyak pengunjung ke kota Bogor. Pola wisata ini
merupakan peluang bagi masyarakat kota Bogor untuk mengembangkan atraksi-
atraksi lain yang dapat menarik wisatawan, sehingga kota Bogor dapat menjadi one stop tourism
. Atraksi baru yang dikembangkan diharapkan dapat memperpanjang waktu lebih lama tinggal. Atraksi tersebut seyogyanya
melibatkan masyarakat lokal agar adanya penyerapan tenaga kerja yang mempunyai dampak multiplier bagi perekonomian kota Bogor.
12. Wisata Olahraga Kawasan wisata olah raga yang dapat dinikmati keindahan alamnya yang
segar dan bebas polusi dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas yang mendukung olahraga golf.
13. Wisata Agro Wisata agro terdapat di kota Bogor dengan aneka komoditasnya yaitu ikan
hias di Rancamaya, juice jambu merah di kelurahan Sukaresmi, juice lidah buaya di Kutalampa, beras organik di Mulyaharja, dan manisan buah di Cimahpar.
14. Wisata Ilmiah Kota Bogor dilengkapi juga dengan berbagai balai dan pusat penelitian antara
lain balai penelitian tanaman rempah dan obat. Di sana disediakan paket pengenalan budi daya, penanganan lepas panen tanaman rempah dan obat serta
bursa benih dan produk. Ada pula Balai penelitian hutan dan konservasi alam serta pusat penelitian teknologi hasil hutan.
Selain objek-objek wisata tersebut, masih banyak lokasi-lokasi yang dapat berpotensi dan dikembangkan sebagai objek wisata antara lain wisata kampung
tour di Kelurahan Cikaret Pancasan Bogor dan pusat-pusat penelitian lainnya. Selain kunjungan ke obyek-obyek wisata tersebut, aktivitas kunjungan wisata ke
kota Bogor juga tercermin dari keramaian di pusat-pusat perdagangan makanan jajanan dan buah-buahan serta factory outlet pakaian dan tas seperti di Jalan
Suryakencana, Siliwangi, Pajajaran, dan Tajur. Dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada tahun 2005-2009, jumlah
kunjungan wisatawan ke kota Bogor mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, dapat dilihat pada Tabel 4.9, tahun 2005-2006 jumlah wisatawan mengalami
peningkatan, kemudian pada tahun 2007 jumlahnya menurun, namun meningkat kembali sampai tahun 2009 menjadi 2.985.266 orang.
Tabel 4.9 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor Tahun 2005-2009
Tahun Jumlah Wisman
Jumlah Wisnus Total
2005 49.876 1.807.115 1.856.991
2006 50.157 2.086.926 2.137.083
2007 57.372 1.708.637 1.766.009
2008 144.114 2.249.484 2.393.598
2009 135.933 2.849.333 2.985.266
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2011
Saat ini daya tarik utama kepariwisataan kota Bogor adalah Kebun Raya Bogor yang menjadi icon kota Bogor. Kebun Raya merupakan salah satu world
heritage , yang menarik banyak kunjungan wisatawan baik lokal maupun
mancanegara, baik untuk menikmati keindahan, kesejukan taman maupun menambah pengetahuan tentang koleksi tanaman yang dimiliki Kebun Raya.
Museum-museum yang terdapat di kota Bogor kurang diminati oleh wisatawan, hanya beberapa wisatawan dalam sehari yang mengunjungi museum-museum
tersebut.
Kegiatan kepariwisataan memang melibatkan sektor lainnya karena kegiatannya yang cukup luas. Misalnya, perhubungan, usaha hotel, dan rumah
makanrestoran. Perkembangan jumlah hotel yang terdapat di kota Bogor ditunjukkan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Perkembangan Jumlah Hotel di Kota Bogor pada Tahun 2005- 2009
No Tahun
Jumlah Hotel Persentase Perubahan
1 2005 43
2 2006 43
3 2007 39
9,3 4 2008
41 5,1
5 2009 42
5
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2011
Usaha perhotelan di kota Bogor merupakan salah satu usaha yang terkait dengan pariwisata. Hal ini karena para wisatawan yang berada di luar kota Bogor
perlu akomodasi untuk tempat singgah mereka selama berwisata. Usaha perhotelan kota Bogor cukup berkembang, walaupun dalam lima tahun terakhir
mengalami perkembangan yang tidak stabil, yakni terjadi naik turun tiap tahunnya.
Lain halnya dengan usaha restoran yang terus berkembang tiap tahunnya, namun pada tahun 2008, jumlahnya menurun yang dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tetapi hal ini tidak mengurangi keinginan para wisatawan untuk melakukan wisata kuliner karena pola yang terjadi setelah mereka mengunjungi objek wisata,
mereka menikmati wisata kuliner yang tersebar di beberapa jalan kota Bogor.
Tabel 4.11 Jumlah RestoranRumah Makan di Kota Bogor Tahun 2005-2009
No. Tahun
Jumlah Restoran Persentase Perubahan
1 2005 222
2 2006 248
11,71 3 2007
268 8,06
4 2008 220
17,91 5 2009
225 10,71
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2011
Sama halnya dengan usaha biro perjalanan wisata, yang mengalami perkembangan yang sangat bagus dimana dalam kurun waktu lima tahun dari
tahun 2005 sampai tahun 2009 mengalami peningkatan. Pada tahun 2005, jumlah biro perjalanan wisata sebanyak 37, kemudian di tahun 2009 meningkat menjadi
79 unit Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. Biro Perjalanan ini memang berguna bagi para wisatawan yang ingin menggunakan jasa antar jemput
mereka dalam berwisata.
4.2 Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian Kota Bogor
Pariwisata telah menjadi sektor yang strategis di dalam perekonomian Negaradaerah karena memberikan kontribusi yang nyata terhadap penyerapan
sektor tenaga kerja serta aktifitas pendukung pariwisata lainnya. Begitu juga dengan sektor pariwisata kota Bogor yang cukup potensial untuk dikembangkan.
Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian diantaranya dalam hal penyerapan tenaga kerja, pendapatan daerah melalui Produk Domestik Regional Bruto
PDRB, juga peningkatan retribusi daerah.