Pariwisata Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Pariwisata

Berdasarkan Undang-Undang No. 90 tentang kepariwisataan, pariwisata didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di dalamnya. Selain batasan tersebut, pariwisata menurut Kodyat 1985 adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Selanjutnya, menurut Gromang 1992 pariwisata mengandung tiga unsur antara lain: manusia unsur insani sebagai pelaku kegiatan pariwisata, tempat unsur fisik yang sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu sendiri dan waktu unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan tersebut dan selama berdiam di tempat tujuan. Jadi, pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga meliputi industri-industri klasik seperti kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan, transportasi secara ekonomi juga dipandang sebagai industri. Banyak negara yang menjadikan industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan daerah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepadan wisatawan non-lokal.

2.1.2 Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian

Rahayu 2006 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pariwisata merupakan suatu gejala sosial yang sangat kompleks, yang menyangkut manusia seutuhnya dan memiliki berbagai macam aspek yang penting, aspek tersebut diantaranya yaitu aspek sosiologis, aspek psikologis, aspek ekonomis, aspek ekologis, dan aspek-aspek yang lainnya. Diantara sekian banyak aspek tersebut, aspek yang mendapat perhatian yang paling besar dan hampir merupakan satu- satunya aspek yang dianggap sangat penting adalah aspek ekonomisnya. Bahkan sektor pariwisata memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian dunia. Sektor pariwisata telah menjadi pilar ekonomi bagi masing-masing di dunia. Pengeluaran wisatawan untuk keperluan akomodasi, makanan, minuman, belanja, transportasi, dan hiburan merupakan pemasukan bagi devisa suatu negara. Pengembangan pariwisata harus tetap dilakukan dan ditingkatkan agar sektor pariwisata menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk terus memperbesar devisa atau pendapatan asli daerah, membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat setempat. Pengembangan tersebut akan berhasil dengan baik apabila masyarakat ikut berperan secara aktif. Dengan peran masyarakat tersebut, maka mereka akan merasakan keuntungan-keuntungan apa yang akan diperoleh. Menurut Hutabarat dalam Rahayu 2006, peranan pariwisata antara lain, pertama, yaitu sebagai penghasil devisa negara; kedua, peranan sosial yaitu sebagai penciptaan lapangan pekerjaan; ketiga, peranan budaya yaitu memperkenalkan kebudayaan dan kesenian. Yoeti 2005 menyebutkan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian daerah lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan kerja dengan terbukanya lapangan pekerjaan. 2. Meningkatkan pendapatan daerah melalui Produk Domestik Regional Bruto PDRB. 3. Meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi daerah. 4. Memberikan efek multiplier dalam perekonomian Daerah Tujuan Wisata DTW.

2.1.3 Teori Daya Saing