Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian Kota Bogor

Tabel 4.11 Jumlah RestoranRumah Makan di Kota Bogor Tahun 2005-2009 No. Tahun Jumlah Restoran Persentase Perubahan 1 2005 222 2 2006 248 11,71 3 2007 268 8,06 4 2008 220 17,91 5 2009 225 10,71 Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2011 Sama halnya dengan usaha biro perjalanan wisata, yang mengalami perkembangan yang sangat bagus dimana dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2005 sampai tahun 2009 mengalami peningkatan. Pada tahun 2005, jumlah biro perjalanan wisata sebanyak 37, kemudian di tahun 2009 meningkat menjadi 79 unit Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. Biro Perjalanan ini memang berguna bagi para wisatawan yang ingin menggunakan jasa antar jemput mereka dalam berwisata.

4.2 Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian Kota Bogor

Pariwisata telah menjadi sektor yang strategis di dalam perekonomian Negaradaerah karena memberikan kontribusi yang nyata terhadap penyerapan sektor tenaga kerja serta aktifitas pendukung pariwisata lainnya. Begitu juga dengan sektor pariwisata kota Bogor yang cukup potensial untuk dikembangkan. Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian diantaranya dalam hal penyerapan tenaga kerja, pendapatan daerah melalui Produk Domestik Regional Bruto PDRB, juga peningkatan retribusi daerah. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, tidak dapat dipungkiri keberadaan objek wisata dan akomodasi serta jasa hiburan lainnya memberikan dampak perluasan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat khususnya. Pada gambar berikut dapat terlihat perkembangan penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata terhadap total penyerapan tenaga kerja di kota Bogor. Dalam kurun waktu empat tahun, yaitu tahun 2006-2009 penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata meningkat seiring peningkatan penyerapan tenaga kerja agregat, sehingga dapa dilihat kontribusi tenaga kerja pariwisata meningkat dengan rata- rata kontribusi sebesar 18,76 persen. Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah Gambar 4.2 Perkembangan Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pariwisata Kota Bogor Tahun 2006-2009 Sama halnya dengan tenaga kerja yang terus meningkat tiap tahunnya, PDRB pariwisata kota Bogor pun meningkat dalam kurun waktu empat tahun. Namun, dapat dilihat pertumbuhan PDRB pariwisata ini tidak begitu cepat lamban. Seperti diketahui, terjadi peningkatan PDRB pariwisata dan PDRB total dari tahun 2006-2009. Peningkatan ini ditandai dengan maraknya pusat 17 17.5 18 18.5 19 19.5 20 2006 2007 2008 2009 perbelanjaan, hotel, dan restoran seiring semakin bergairahnya sektor wisata baik tempat wisata maupun wisata belanja dan wisata kuliner di kota Bogor yang pada akhirnya memengaruhi pendapatan pariwisata tersebut. Sementara kontribusi total PDRB sektor ini terhadap total PDRB total justru menurun dengan rata-rata sebesar 29,88 persen. Sumber : BPS Kota Bogor, 2010 diolah Gambar 4.3 Perkembangan Kontribusi PDRB Pariwisata Kota Bogor Tahun 2006-2009 Retribusi daerah merupakan komponen penerimaan yang diterima oleh pemerintah daerah setelah memberikan pelayanan tertentu kepada penduduk mendiami wilayah yurisdiksinya. Hal ini sangat dimungkinkan, sebab jika pemerintah daerah ditinjau dari sudut pandang ekonomi, maka pemerintah daerah dapat dianalogikan sebagai suatu perusahaan yang memberikan beragam jenis layanan-layanan atau bahkan termasuk menyediakan sejumlah barang yang dapat dikonsumsi oleh penduduk setempat. Kontribusi retribusi daerah terhadap total pendapatan daerah berfluktuatif denga tren cenderung menurun. Gambaran 29.2 29.3 29.4 29.5 29.6 29.7 29.8 29.9 30 30.1 30.2 2006 2007 2008 2009 tentang kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan daerah terlihat pada Gambar di bawah ini dengan rata-rata sebesar 34,71 persen. Sumber : Departemen Keuangan, 2011 diolah Gambar 4.4 Perkembangan Kontribusi Retribusi Daerah Kota Bogor Tahun 2006-2009 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.5 36 36.5 2006 2007 2008 2009

V. PEMBAHASAN

5.1 Analisis Daya Saing Sektor Pariwisata Kota Bogor Berdasarkan

Metode Shift Share Alat analisis Shift Share dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kinerja sektor pariwisata kota Bogor dibandingkan dengan kinerja sektor pariwisata Provinsi Jawa Barat. Perubahan relatif struktur ekonomi kota Bogor dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1 Pertumbuhan ekonomi propinsi atau nasional PN menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi nasionalpropinsi terhadap perekonomian Kota Bogor. 2 Pergeseran proporsional PP menunjukkan perubahan relatif naikturun kinerja sektor pariwisata di kota Bogor terhadap sektor yang sama di Propinsi Jawa Barat. 3 Pergeseran differensial PPW menunjukkan tingkat kekompetitifan kinerja sektor pariwisata di kota Bogor di banding Propinsi Jawa Barat. Pergeseran ini disebut juga pengaruh daya saing.

5.1.1 Rasio Pertumbuhan PDRB Kota Bogor dan PDRB Jawa Barat Tahun 2005-2009

Setiap sektor memiliki rasio yang berbeda-beda, baik pada PDRB Kota Bogor maupun Propinsi Jawa Barat. Rasio tersebut tercemin dari nilai ri, Ri, dan Ra. Nilai ri didapat dari perhitungan selisih antara PDRB sektor i di kota Bogor tahun akhir analisis dengan PDRB sektor i di kota Bogor tahun dasar analisis dibagi dengan PDRB Kota Bogor sektor i tahun dasar analisis. Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sektor pariwisata di kota Bogor tidak memiliki tren karena