Komposit Indeks Metode Analisis

Dimana: PPW ij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j. Y ij = output dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis. Apabila: PPW ij 0, berarti sektor i pada wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan sektorwilayah lainnya untuk sektor i. PPW ij 0, berarti sektorwilayah j tidak dapat bersaing dengan baik dibandingkan dengan sektorwilayah lainnya untuk sektor i. g. Pertumbuhan Bersih PB PB = PP + PPW ………………………………………………………3.7 Apabila: PB 0, berarti sektor i pada wilayah j mengalami kemjuan ekonomi progresif PB 0, berarti sektor i pada wilayah j mengalami perlambatan ekonomi h. Keunggulan Kompetitif Suatu sektor mempunyai keunggulan kompetitif apabila ri – Ri 0. i. Spesialisasi Suatu sektor mempunyai spesialisasi apabila variabel wilayah nyata lebih besar daripada variabel yang diharapkan Y ij - Ŷ ij 0. Dimana : Ŷ ij = Y ij Y i Y..

3.3.2 Komposit Indeks

Indeksasi banyak digunakan sebagai metode menghitung tingkat daya saing. Keragaan faktor dan variabel kompleks, sumberdaya yang berbeda antar daerah, dapat pula dinormalisasikan dengan metode ini. Indeksasi dilakukan dengan mentabulasikan data dan mengolahnya dengan metode normalisasi data. Keunggulan metode ini antara lain : 1. Prosesnya mudah atau sederhana untuk dilakukan; 2. Tidak memerlukan peralatan software tertentu maupun keahlian spesifik. Hanya membutuhkan operasi matematika sederhana; 3. Pergerakan data pada setiap kriteria, sub kriteria, dan variabel dengan mudah dapat ditelusuri, untuk keperluan analisis pada setiap kriteria maupun sub kriteria. Tahapan analisis data yang dilakukan, yaitu: 1. Menghitung indeks pariwisata dari indikator-indikator variabel pembentuk indeks daya saing yang telah dijelaskan sebelumnya dengan formula : X ij – Min j X’ ij = …………………………………………………………...3.8 Max j – Min j Dimana: X’ ij = Nilai kabupatenkota ke-i untuk variabel ke-j, yang distandarisasi X ij = Nilai data asal kabupatenkota ke-i variabel ke-j Min j = Nilai minimum variabel ke-j Max j = Nilai maksimun variabel ke-j 2. Dari hasil standarisasi data tersebut kemudian dihitung rata-rata pada masing- masing kelompok variabel. Nilai dari rata-rata kelompok variabel tersebut menghasilkan indeks daya saing daerah. Karena satu faktor yang dianalisis menggunakan beberapa variabel, maka indeks untuk faktor yang dimaksud disusun berdasarkan rata-rata nilai indeks seluruh variabel pembentuknya. Rumusan indeks faktor daya saing yang dimaksud dapat dirumuskan secara metamatis sebagai berikut: iv i,1 + iv i,2 + iv i,3 +…+ iv i,n if i,k = …………………………………………3.9 n Dimana: if i,k = Indeks faktor daya saing ke-k untuk daerah ke-i. iv i,n = Indeks variabel ke-n untuk masing-masing faktor daya saing k, untuk daerah ke-i. n = Jumlah variabel untuk masing-masing faktor daya saing. 3. Setelah mengetahui nilai indeks tiap faktor, dapat membandingkan dan menentukan posisi daya saing industri pariwisata kota Bogor dengan kabupatenkota lain di Jawa Barat dengan memberi peringkat pada tiap daerah.

3.3.3 Analisis Radar