Health Kesehatan Environment Safety

2. Penanganan bahan beracun dan berbahaya B 3 . 3. Pengurangan pemakaian pitkolam penampungan. 4. Pengurangan limbah minyak. 5. Perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi setelah drilling operation. 6. Peningkatan kesadaran akan lingkungan terutama di daerah pemukiman. 7. Pengidentifikasian dan penghilangan dampak-dampak sensitif terhadap masyarakat, dampak pembebasan tanah, kerusakan pada perkebunan rakyat akibat drilling operation. 8. Peningkatan kinerja keselamatan kerja baik di lingkungan PT.CPI maupun rekamannya.

2.9.1. Health Kesehatan

Bidang ini bertanggung jawab untuk menjadikan lingkungan fisik yang baik sehingga tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Bidang-bidang yang diawasi antara lain, yaitu: 1. Penyediaan air yang dikonsumsi dan air buangan dipantau secara kontinyu agar aman untuk dikonsumsi atau dibuang. 2. Pengolahan Sampah yang berasal dari bangunan akan dibakar, sampah B 3 akan dikirim ke PT. PPLI Prashada Pemusnah Limbah Indonesia dan kotoran manusia akan dialirkan ke saluran air buangan domestik untuk selanjutnya diolah di kolam pengolahan air buangan domestik sewage pond . Universitas Sumatera Utara 3. Pengawasan terhadap makanan dan minuman yang terdapat di Mess Hall, Comissary dan Sanggar Karyawan diperiksa masa kadaluarsanya secara berkala. 4. Pest Control Pest control adalah pengendalian terhadap hewan penyebar penyakit dan hewan pengganggu. Melakukan penyemprotan berkala untuk pencegahan malaria dan demam berdarah. Parameter Pengukuran keberhasilan program HES di Duri IBU adalah sebagai berikut : a. Tidak ada air terproduksi yang dibuang keluar zero discharge. b. Kecilnya volume minyak terbuang. c. Tidak ada kecelakaan kendaraan bermotor maupun kecelakaan di lapangan. d. Tidak ada daerah gundul. e. Tidak ada minyak mentah yang tumpah. f. Tidak ada kolam penampungan pit. g. Tidak ada penyakit yang diderita penghuni camp. h. Mematuhi seluruh peraturan pemerintah.

2.9.2. Environment

Yang mendapatkan perhatian adalah pencemaran lingkungan baik dari proses produksi maupun kehidupan manusia, termasuk pencemaran udara oleh emisi kendaraan dan unit produksi. Universitas Sumatera Utara

2.9.3. Safety

Keunggulan Operasi menyatakan bahwa karyawan perlu melaksanakan operasi yang selamat, artinya beroperasi dan memelihara fasilitas perusahaan untuk mencegah cedera, sakit dan kecelakaan. Operasi yang selamat perlu dilaksanakan pada semua jenis pekerjaan, di semua wilayah operasi perusahaan, setiap saat, dan oleh semua karyawan dan mitra kerja dengan tujuan agar setiap karyawan dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kegiatan produksi di PT. CPI mempunyai resiko yang tinggi karena materi yang diproduksi sangat mudah terbakar sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah cukup besar. Untuk mencapai itu semua, PT CPI membuat suatu program yang disebut Fundamental Safety Work Practices FSWP. FSWP ini dibuat dalam tujuh elemen penting, yaitu : 1. Access Control Proses Access Control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya orang- orang berwenang yang punya alasan yang absah, terkait dengan operasi dan bisnis, yang mendapatkan ijin, memahami dan memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk masuk fasilitas operasi yang dapat dimasuki dan bekerja di dalam fasilitas tersebut. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan operasi fasilitas dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin. Pos penjagaan akan mencatat identitas, keperluan, jam masuk, dan keluar bagi setiap pegawai dan pengunjung yang memasuki fasilitas tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. General Work Permit General Work Permit Izin Kerja Umum merupakan sarana di mana Penanggung Jawab Operasi Fasilitas memberikan izin kepada petugas karyawan CPI Mitra Kerja untuk melakukan pekerjaan tidak rutin di suatu tempat kerja untuk mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul, dan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan. Dalam General Work Permit ada bagian-bagian penanggung jawab yang khusus untuk mengawasi pekerja mengenai izin bekerjanya, antara lain: a. Penanggung jawab fasilitas Facility OwnerFO b. Petugas fasilitas yang ditunjuk Facility Owner DesignatedFOD c. Penanggung jawab pelaksana Person In Charge d. Penanggung jawab Kerja Lapangan Work Responsible PersonWRP 3. Personal Protective Equipment PPE Personal Protective Equipment Alat Pelindung Diri, selanjutnya disebut PPE di tempat kerja harus dipertimbangkan dalam konteks sebagai metode pengendalian untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Memakai alat pelindung diri yang tepat saat bekerja harus dipertimbangkan sebagai usaha terakhir dalam mengurangi atau menghilangkan resiko di tempat kerja, yang hanya akan digunakan saat pengendalian teknis yang dapat mengurangi bahaya seperti isolasi, ventilasi, penggantian atau perubahan proses dan kontrol administratif seperti prosedur kerja tidak dapat diterapkan. Berupa alat perlindungan diri Universitas Sumatera Utara yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan. PPE mencakup semua alat pelindung diri seperti: alat pelindung kepala helmet, alat pelindung mata kacamata, lensa pelindung, eye wash, alat pelindung telinga ear plug, alat pelindung tangan sarung tangan karet, kulit, dan katun, alat pelindung kaki safety shoes, rubber boot, alat bantu pernapasan, dan alat pelindung bekerja di ketinggian. Setiap pekerja dan pengunjung wajib mengenakan minimal PPE standar yaitu helm, safety goggle, dan safety shoes jika memasuki field atau lapangan kerja. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa: a. PPE telah dipilih dengan benar sesuai dengan bahaya yang ada dan mengacu kepada standar. b. Pegawai dan mitra kerja mendapatkan pelatihan yang sesuai. c. Pegawai dan mitra kerja memakai PPE yang tepat dengan benar untuk pekerjaan yang memerlukannya. 4. Standard Operating Procedure SOP Job Safety Analysis JSA SOP adalah langkah-langkah kerja tertulis mengenai pelaksanaan pekerjaan untuk mengurangi resiko kerugian dan mempertahankan kehandalan termasuk batasan operasi peralatan dan keselamatan, prosedur menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan peralatan. JSA adalah suatu pendekatan struktural untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam suatu pekerjaan dan memberi langkah-langkah perbaikan sehingga JSA diperlukan untuk mendukung pelaksanaan SOP, mencegah bahaya yang mungkin terjadi, dan jika terjadi bahaya pekerja tahu bagaimana langkah- Universitas Sumatera Utara langkah menanggulanginya. Proses Standard Operating Procedure SOP Job Safety Analysis JSA ditujukan untuk memastikan setiap pekerjaan mempunyai SOP dan JSA yang diperlukan, dan pekerja melakukan pekerjaan dengan mengacu kepada SOP dan JSA yang diperlukan. Dengan menjalankan proses ini, akan didapat pekerjaan yang handal, memenuhi standar mutu, dengan tetap memperhatikan keselamatan pekerja. 5. Lock Out Tag Out LOTO Proses Penguncian dan Pelabelan selanjutnya disebut LOTO bertujuan untuk melindungi orang yang sedang bekerja atau berada disekitar mesin, instalasi listrik atau fasilitas proses produksi yang sedang diperbaiki dan dalam perawatan. Perlindungan itu dilakukan dengan mengisolasi energi berbahaya atau penguncian, pemasangan pengaman dan label pada sumber- sumber energi yang dapat mencederai seseorang. Untuk melakukan LOTO ini diperlukan: a. Pengunci lock Alat pengunci harus tidak dapat dibuka. Gembok dan kuncinya harus dimiliki masing-masing orang dan tidak berfungsi sebagai kunci utama. Pemasang harus memegang anak kunci. Facility owner perlu memastikan ketersediaan dan kemudahan mendapatkan kunci. b. Label tag Label harus dibuat berwarna standar untuk menunjukkan siapa yang memasang. Pemasang harus menandatangani label tersebut. Biru : Mekanik Universitas Sumatera Utara Merah muda : Instrumen dan Electrician Kuning : Operator Putih : Untuk pekerjaan confined space 6. Material Safety Data Sheet MSDS MSDS merupakan lembaran data mengenai suatu bahan kimia berbahaya yang memberikan informasi mengenai bahaya potensial dan cara penanganan yang selamat atas bahan yang digunakan. MSDS menyediakan keterangan tentang nama bahan, komposisi, pengarah fisik dan keselamatan, prosedur darurat dan pertolongan pertama, perlindungan khusus dan masalah-masalah keselamatan dan lingkungan dari bahan tersebut. Informasi yang didapat di dalamnya: a. Identifikasi b. Unsur berbahaya c. Data bahaya api dan ledakan d. Data fisik e. Data bahaya untuk kesehatan f. Informasi pelindung khusus g. Prosedur penanganan tumpahan atau kebocoran dan tindakan pencegahan khusus Proses Material Safety Data Sheet MSDS ditujukan untuk menjamin bahwa bahaya bahan kimia dan fisik yang ada di tempat kerja, dan cara penanganannya dikomunikasikan secara baik kepada pegawai dan mitra Universitas Sumatera Utara kerja sehingga baik pegawai dan mitra kerja dapat bekerja dengan selamat dalam menggunakan bahan tersebut. 7. House keeping Proses housekeeping ditujukan untuk memastikan fasilitas operasi berada dalam keadaan bersih, rapi, dan teratur. Keadaan tersebut akan memberikan manfaat, seperti menghilangkan kemungkinan cedera dan kebakaran, mencegah pemborosan energi, membantu pengendalian limbah dan kerusakan, dan mencerminkan tempat kerja yang dikelola dengan baik. Dalam pelaksanaannya HES mempunyai prinsip: “Do it safety or not at all. There is always time to make it right ”. Jadi apapun pekerjaan yang dilakukan di dalam ligkungan PT CPI, harus dilakukan dengan aman atau tidak sama sekali, dan selalu ada waktu untuk memperbaikinya. Untuk mengingatkan para pekerja tentang pentingnya keselamatan, maka diwajibkan untuk memasukkan HES moment ke dalam setiap agenda rapat dan mengadakan HES meeting minimal satu kali dalam sebulan. The Chevron Way menyatakan “We place the highest priority on the health and safety of our work force and the protection of our assets and the environment. ” PT CPI memasukkan hal tersebut dalam tujuan Keunggulan Kinerja Operational Excellences OE, yaitu 0,0,0 yang artinya tidak ada pekerja yang terluka, tidak ada minyak tumpah yang dapat mencemari lingkungan, dan tidak ada kecelakaan selama bekerja. Ada 10 hal yang selalu menjadi acuan setiap karyawan PT. CPI dalam melakukan aktivitas apapun. Hal ini dikenal dengan “Tenets of Operation”, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Operate within design or environmental limits Bekerja di dalam batas-batas perencanaan dan lingkungan. 2. Operate in a safe and controlled condition Bekerja dalam kondisi selamat dan terkendali. 3. Ensure safety devices are in place and functioning Memastikan semua peralatan keselamatan berada pada tempatnya dan berfungsi. 4. Follow safe work practices and procedures Mengikuti petunjuk dan prosedur pelaksanaan kerja selamat. 5. Meet or exceed customer‟s requirements Memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 6. Maintain integrity of dedicated systems Memelihara integritas dari sistem sesuai peruntukannya. 7. Comply with all applicable rules and regulations Mengacu pada semua peraturan dan perundangan yang berlaku. 8. Address abnormal conditions Memperhatikan kondisi – kondisi yang tidak normal. 9. Follow written procedure for high-risk or unusual situation Mengikuti prosedur tertulis untuk mengatasi keadaan yang luar biasa dan beresiko tinggi. 10. Involve the right people in decisions that affect procedures and equipments Melibatkan orang yang tepat dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan prosedur dan peralatan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk atau jasanya secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat cheapter, better dan faster dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Usaha untuk menciptakan rangkaian proses tersebut bukanlah merupakan target semasa saja, melainkan sifat dinamis, dalam arti harus selalu diupayakan secara terus-menerus dan berkesinambungan. PT. CPI merupakan salah satu perusahaan minyak asing terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi minyak bumi dan gas alam yang terkemuka pada level multinasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Persaingan terletak pada bagaimana cara perusahaan mengimplementasikan proses dalam menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, lebih murah dan lebih cepat dibanding pesaing lainnya. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam kinerja suatu perusahaan adalah dari strategi perusahaan. Universitas Sumatera Utara