turun selama di perjalanan maka pipa sumur injeksi selalu dibalut lapisan isolasi berwarna perak.
7. Sumur Injeksi Injection well
Uap yang dihasilkan oleh stasiun Pembangkit Uap ini dimasukkan kedalam reservoir. Dengan cara ini uap yang diinjeksikan akan menggiring butiran-
butiran minyak ke dalam sumur produksi. Kalau butiran minyak berkurang maka kekentalannya akan berkurang juga, berarti tugas pompa angguk
bertambah ringan.
2.5.3.2. Penyaluran Minyak
Penyaluraan minyak mentah melalui jaringan pipa dari pusat produksi umumnya bukan merupakan masalah dalam dunia perminyakan. Biasanya minyak
mentah dapat mengalir bebas didalam pipa pada suhu normal. Begitu pula pengalaman PT.CPI dalam menyalurkan minyak yang telah dikeluarkan dari
sumur-sumur produksi ke stasiun-stasiun pengumpul untuk selanjutnya akan dialirkan ke tangki-tangki penyimpanan di dermaga sebelum diekspor ke pasar
Internasional. Tetapi permasalahan baru timbul bila minyak yang disalurkan tersebut
mengandung hidrokarbon berat minyak kental. Keadaan inilah yang terjadi ketika PT.CPI menangani penyaluran minyak dari lapangan-lapangan Beruk
Zamrud dan Waduk Libo. Minyak mentah dari Beruk Zamrud bertitik cair 47 C
116 F, sedangkan titik cair minyak mentah waduk Libo adalah 40,5
C 105 F.
Universitas Sumatera Utara
Minyak yang keluar dari perut bumi tersebut dalam keadaan panas dan menggelegak, akan tetapi temperatur tersebut akan segera turun setelah tiba
distasiun pengumpul.
2.5.3.3. Produk
Minyak mentah yang diproduksi oleh PT. CPI terdiri atas dua jenis, yaitu: 1.
Sumatera Light Crude Oil Sumatera Light Crude Oil
mempunyai kadar belerang yang rendah, API yang tinggi sehingga lebih encer.
2. Heavy Crude Oil
atau Duri Crude Oil Jenis minyak mentah ini hanya terdapat di lapangan minyak Duri yang
memiliki API rendah yaitu 20. Adapun produk lain yang dihasilkan, yaitu :
a. Gas
Gas yang dihasilkan tidak untuk dijual, tapi digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik PLTG untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Air
Air yang dihasilkan diolah dan digunakan untuk dijadikan steam untuk diinjeksikan pada sumur injeksi, ataupun sebagai umpan dalam proses
pemisahan, dan juga untuk melalukan proses pencucian peralatan atau tangki-tangki yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3.4. Gas Plant System
Gas Plant adalah fasilitas produksi yang digunakan untuk memisahkan
gas dari uap air sehingga menghasilkan gas yang kering dry gas dan mempunyai tekanan yang tinggi untuk dikirim ke fasilitas berikutnya customer. Penggunaan
utama gas alam adalah sebagai bahan bakar seperti bahan bakar pembangkit listrik. Faktor-faktor seperti spesific gravity SG, gross heating value GHV
sangat menentukan nilai jual dari gas alam tersebut. Nilai SG dan GHV sendiri juga bergantung pada sumbernya well Semakin tinggi nilai GHV, maka nilai jual
dari gas jual dari gas alam tersebut akan semakin tinggi. Sementara harga specific gravity
SG berbanding lurus dengan nilai gross heating value GHV, dimana semakin besar SG nya, mutu gas alam tersebut juga akan semakin baik, begitu
pula sebaliknya. Minyak dan gas dari beberapa sumber juga mengandung hidrogen sulfida
H
2
S. Dalam standar kesehatan konsentrasi maksimum yang diizinkan dari hidrogen sulfida di atmosfer adalah 0,01 mgL. Produk pembakaran dari hidogen
sulfida yang sangat berbahaya adalah belerang dioksida SO
3
, dengan konsentrasi yang diizinkan dalam udara adalah 0,02 mgL. Hidrogen sulfida dalam gas dan
dapat menyebabkan korosi pada peralatan, terutama jika gas tersebut juga mengandung oksigen, karbon dioksida. Gas domestik seharusnya tidak lebih dari
2 gram hidrogen sulfida per 100 m
3
gas pada suhu dan tekanan normal. Gas alam dengan kandungan hidrogen sulfida dalam jumlah yang signifikan dinamakan
sour gas dan sering disebut juga sebagai acid gas yang berarti gas asam. Gas
jenis ini selain menyebabkan ledakan juga dapat menyebabkan tercekiknya
Universitas Sumatera Utara
pernafasan bahkan bisa menyebabkan kematian, karena dapat mengurangi kandungan oksigen di udara dalam jumlah-jumlah tertentu. Gas alam yang telah
diproses dan siap untuk dipasarkan disebut sweet gas yang berarti gas bersih yang bebas dari gas asam, yang bersifat tidak berasa dan tidak berbau.
Dalam proses pencairan gas alam, natural gas atau associated gas yang diproduksi mengandung H2O, H2S, dan CO2, sebagai impurities dalam
pemrosesan gas. Maka kandungan impurities tersebut harus dihilangkan atau minimal dikurangi prosentase kandungannya, sehingga dehydration menjadi tahap
awal proses pengolahan gas. Proses dehydration secara umum bertujuan:
1. Mencegah terjadinya free-water yang dapat membentuk hidrat pada bagian
pendinginan. 2.
Mencegah terjadinya korosi, akibat asam yang terbentuk dari free-water dan H2S.
3. Mencapai suatu kualitas gas yang diinginkan kandungan air pada suatu gas
tergantung dari temperatur, tekanan, komposisi gas, salinitas. Hidrat berfasa solid terbentuk dari proses pengkristalan terhadap hidrokarbon ringan yang
mengandung air free-water. Hidrat ini dapat menutupi filter, menyumbat tube, dan mengakibatkan jatuh tekanan pressure drop.
Variabel-variabel kecepatan pembentukan hidrat: 1.
Tekanan. Makin tinggi tekanan makin cepat terbentuk hidrat. 2.
Temperatur. Makin rendah temperature makin cepat terbentuk hidrat.
Universitas Sumatera Utara
3. Derajat agitasi. Adanya proses pengadukan mempercepat pembentukan
hidrat. 4.
Adanya tempat untuk terbentuknya kristal misalnya elbow, bekas las, dll. Adanya tonjolan akan memicu terbentuknya hidrat pertama kali. Hidrat
pada mulanya terbentuk ditempat yang tidak halus, misalnya pada bekas las pipa, kemudian hidrat makin menumpuk di tempat tersebut dan akhirnya dapat
menyumbat pipa. Pembentukan hidrat dapat dicegah dengan cara mengurangi kandungan uap air dalam unit dehidrator atau menginjeksikan glikol atau
methanol untuk mengikat air pada aliran gas. Ada beberapa teknik dehidrasi antara lain :
1. Absorbsi, menggunakan liquid dessicant, seperti glycol. 2.
Adsorpsi, menggunakan solid dessicant, seperti alumina dessicant. Pemilihan proses dehidrasi adalah berdasarkan dew point yang diharapkan
dari proses tersebut dan nilai ekonomis. Dew point
dari glycol dehydration tergantung laju sirkulasi TEG dan jumlah tahap kesetimbangan. Pada umumnya glycol dehydration dapat mencapai
dew point ±70°F. Glycol yang keluar dari proses dehydration rich glycol perlu di
regenerasi agar glycol tersebut dapat digunakan kembali lean glycol. Proses regenerasi glycol dilakukan dengan pemanasan sehingga air yang diikat glycol
menguap. Melalui regenerasi, dapat diperoleh glycol dengan kemurnian mencapai 98. Design yang ekonomis adalah 2,5 gal TEGlb H2O.
Universitas Sumatera Utara
Untuk Solid Desiccant Dehydration, dehidrasi tipe ini membutuhkan minimum 2 tower, yang digunakan untuk proses adsorpsi dan proses regenerasi.
Proses regenerasi terjadi sebelum dessicant jenuh oleh air. Terdapat 3 jenis solid dessicant yang sering dipakai, yaitu:
1. Silica Gel, dapat mencapai dew point - 70°F s.d. -80°F.
2. Allumina Desiccant, digunakan untuk proses dehidrasi gas mencapai dew
point 1000°F. Biasanya digunakan pada plant pengolahan LPG seperti di
LEX Plant. 3. Molecular Sieve, merupakan dessicant dengan kemampuan menyerap air
terbesar, dew point yang dicapai lebih kecil dari –260°F, lebih mahal dari
tipe yang lain. Molecular sieve biasa digunakan pada plant pengolahan LNG.
Proses dehidrasi di LEX Plant dilakukan di dalam unit dehydrator yang terdiri dari 3 buah tower. Feed Gas Dehydrator V-41 ABC merupakan unit
untuk menghilangkan kandungan uap air dari feed gas menggunakan media penyerap adsorbent alumina desiccant. Dehydrator ini berjalan dengan tiga
siklus operasi yaitu Lead, Guard, dan Regeneration yang diatur dengan Program Cycle Controller
PCC yang menggerakkan posisi buka tutup 34 valve yang mengatur aliran feed gas maupun regeneration gas. Sepuluh valve berkorelasi
langsung dengan operasi masing-masing tower V-41 ABC, 3 valve KV 25,26,27 untuk mengendalikan aliran dari regeneration gas pada siklus
pemanasan maupun pendinginan dan valve terakhir KV 84 mengatur aliran Hot Oil
menuju Regeneration Gas Heater E-41. Sistem dehidrator ini terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
1. Feed Gas Dehydrator
V-41 ABC, merupakan tempat terjadinya proses penyerapan moisture yang ada dalam gas umpan. Pada unit ini terdapat
alumina desiccant sebagai media penyerap air adsorbent. Sistem ini dilengkapi dengan 34 valve untuk mengatur siklus operasi dari tower
tersebut yang diatur dengan Program Cycle Controller PCC yang dapat dioperasikan secara otomatis maupun semi otomatis.
2. Regeneration Gas Heater
E-41, suatu unit Heat Exchanger shell and tube yang digunakan untuk memanaskan regeneration gas C1 pada saat proses
regeneras alumina desiccant. Media pemanas yang digunakan adalah hot oil. 3.
Regeneration Gas Cooler E-42, merupakan unit Air Cooled Heat
Exchanger untuk mendinginkan regeneration gas yang telah digunakan
untuk proses regenerasi alumina desiccant setelah keluar dari dehydrator dan sebelum masuk Regeneration Gas KOD V-42.
4. Regeneration Gas Inlet Cooler
E-43, merupakan unit Heat Exchanger tipe shell and tube
untuk mendinginkan regeneration gas yang digunakan untuk proses pendinginan cooling pada saat regenerasi alumina desiccant. Media
pendingin yang digunakan adalah Propane Refrigerant. 5.
Regeneration Gas Knock Out Drum V-42, merupakan unit untuk
memisahkan regeneration gas C1 dengan uap air dan hidrokarbon yang terikut pada saat proses regenerasi alumina desiccant.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Sumber Daya Manusia