Memperjelas dan Menerjemahkan Visi dan Misi

3.4.2. Memperjelas dan Menerjemahkan Visi dan Misi

Proses scorecard dimulai dengan tim manajemen eksekutif senior yang bersama-sama bekerja menerjemahkan strategi unit bisnis ke dalam berbagai tujuan strategis yang spesifik. Untuk menetapkan berbagai tujuan finansial, tim ini harus mempertimbangkan apakah akan menitikberatkan kepada pertumbuhan pendapatan dan pasar, profitabilitas atau menghasilkan arus kas cash flow. Khusus untuk perspektif pelanggan, tim manajemen harus menyatakan dengan jelas pelanggan dan segmen pasar yang diputuskan untuk dimasuki. Sebagai contoh sebuah lembaga keuangan menduga bahwa 25 eksekutif senior puncaknya setuju dengan strategi perusahaan, yaitu pemberian layanan yang superior kepada pelanggan sasaran. Tetapi dalam merumuskan sasaran pelanggan dalam scorecard , tampak bahwa setiap eksekutif mempunyai defenisi yang berbeda mengenai apa yang dimaksud dengan layanan yang superior dan siapa pelanggan sasaran. Proses pengembangan ukuran operasional pada scorecard menghasilkan konsesus diantara ke 25 eksekutif mengenai segmen pelanggan yang paling dikehendaki dan produk serta jasa yang seharusnya diberikan lembaga keuangan tersebut kepada segmen sasaran. Setelah tujuan finansial dan pelanggan ditetapkan, perusahaan kemudian mengidentifikasi berbagai tujuan dan ukuran proses bisnis internal. Identifikasi semacam ini merupakan salah satu inovasi dan manfaat utama dari pendekatan scorecard . Sistem pengukuran kinerja tradisional, termasuk sistem yang menggunakan banyak indikator nonfinansial, memberi perhatian kepada peningkatan efisiensi biaya, peningkatan mutu dan siklus proses bisnis yang ada. Universitas Sumatera Utara Balanced Scorecard menekankan pada proses yang paling penting bagi tercapainya kinerja yang terbaik bagi pelanggan dan pemegang saham. Identifikasi semacam ini sering menghasilkan proses internal baru yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan agar strategi berhasil. Keterkaitan yang terakhir, tujuan pembelajaran dan pertumbuhan, memberi alasan logis terhadap adanya kebutuhan investasi yang besar untuk melatih ulang para pekerja, dalam teknologi dan sistem informasi, serta dalam meningkatkan berbagai prosedur organisasional. Semua investasi dalam sumber daya manusia, sistem dan prosedur menghasilkan inovasi dan perbaikan yang nyata pada bisnis internal, untuk kepentingan pelanggan, dan pada akhirnya untuk kepentingan para pemegang saham. Proses pembangunan Balanced Scorecard menjelaskan tujuan strategis dan mengidentifikasi beberapa faktor penggerak penting tujuan strategis. Berdasarkan pengalaman ketika merancang berbagai program scorecard, belum pernah menemukan sebuah tim manajemen yang mencapai konsensus penuh atas kepentingan relatif tujuan strategisnya. Secara umum, tim-tim ini adalah tim-tim yang harmonis dari perusahaan yang dikelola dengan baik. Alasan kurangnya konsensus biasanya berhubungan dengan sejarah fungsional dan budaya organisasi. Para eksekutif cenderung membangun karir dalam suatu fungsi saja. Fungsi-fungsi tertentu cenderung menjadi prioritas. Misalnya perusahaan minyak cenderung didominasi fokus kepada pemasaran dan penjualan, dengan mengabaikan teknologi dan inovasi. Perusahaan dengan teknologi tinggi mempunyai budaya engineering dan teknologi yang kuat, sementara manufaktur Universitas Sumatera Utara sering menjadi anak tiri. Ketika para eksekutif dengan perspektif fungsional yang kuat, berusaha untuk bekerja sama dalam sebuah tim, timbul apa yang disebut “blind spot” bidang secara relatif tidak akan dipedulikan sehingga sulit untuk membangun tim dan menghasilkan konsensus diseputarnya karena sedikitnya pemahaman bersama mengenai tujuan bisnis keseluruhan dan kontribusi serta terintegrasi dari unit fungsional yang berbeda. Pengembangan sebuah Balanced Scorecard, selain membuat kurangnya konsensus dan kerjasama tim menjadi lebih tampak, juga memberi kontribusi terhadap pemecahan masalahnya. Karena dikembangkan oleh sekelompok eksekutif senior, sebagai suatu proyek tim, scorecard menciptakan sebuah model bersama dari bisnis keseluruhan dimana setiap orang memberikan kontribusi. Tujuan scorecard menjadi tanggung jawab bersama tim eksekutif senior tersebut, yang memungkinkannya berfungsi sebagai kerangka kerja serangkaian proses penting manajemen berdasarkan tim. Scorecard menghasilkan konsensus dan kerjasama tim diantara semua eksekutif senior, tanpa memandang pengalaman kerja atau kelebihan fungsionalnya.

3.4.3. Mengkomunikasikan dan Mengaitkan Tujuan Serta Ukuran Strategis