Hal-hal pokok yang melandasi dan selaras dengan bisnis utama dan strategi keberhasilan kami adalah rencana-rencana yang lebih rinci, taktik, dan
ukuran keberhasilan yang membimbing PT. Chevron Pacific Indonesia mencapai sukses dalam setiap kegiatan bisnis yang jalankan. Rencana-rencana rinci tersebut
secara rutin terus diuji terhadap pesaing lain dan diperbarui agar selalu bisa mencapai kinerja kompetitif yang berkelanjutan.
2.4. Struktur Organisasi PT. Chevron Pacific Indonesia
Struktur Organisasi perusahaan yang dipakai PT. Chevron Pacific Indonesia sedikit terlihat unik. Awalnya menggunakan struktur organisasi
perusahaan yang berlaku dikebanyakan perusaan, yaitu Line and Staff Organization
. Tetapi selanjutnya pada era globalisasi sekarang, PT. CPI dituntut untuk menyesuaikan diri agar dapat bersaing dengan kompetitif.
Untuk menjawab tantangan tersebut, manejemen PT. CPI mengadakan restrukturisasi organisasi sehingga mulai tanggal 11 Maret 1995 berubah kesistem
Strategic Business Unit SBU yang bersifat team kerja sesuai proses pekerjaan.
Dalam SBU ini dibentuk unit-unit yang terdiri dari tenaga kerja yang memiliki disiplin ilmu dan keahlian tertentu. Dalam unit ini setiap anggota diarahkan pada
kerjasama team sebagai suatu kelompok kerja. PT. CPI dipimpin oleh seorang President Chairm of The Managing
Board yang berkedudukan di Jakarta. Dewan direksi lainnya adalah Executive
Vice President Managing Director yang akan membawahi beberapa bagian
seperti Senior Vice President Sumatera, Publik Affairs Sumatera, Coorporate
Universitas Sumatera Utara
services , Coorporate Human Resource, Coorporate QI, Planing Budget
andInternal Audit .
Dengan Manajeman sistem SBU ini, otonomi tiap unit menjadi semakin besar desentralisasi, sehingga diharapkan effektifitas dan effisiensi perusahan
dengan semboyan “Our Journey To World Class Company” ini semakin tinggi.
Hal ini sangat perlu mengingat tingkat persaingan dan biaya produksi yang semakin tinggi, sementara harga minyak dan cadangan minyak bumi semakin
menurun dan sulit di eksploitasi. SBU yang terbentuk ada tujuh bagian, empat diantaranya bertanggung
jawab untuk mengembangkan dan mengelola ladang minyak di Riau unit produksi, yaitu:
1. SBU Duri, merupakan penghasil minyak terbesar PT. CPI, yang memiliki
sistem injeksi uap terbesar di dunia. Wilayah operasinya meliputi lapangan minyak Duri dan Kulin.
2. SBU Minas, merupakan daerah lapangan minyak dengan kadar belerang
sangat rendah dan dikenal dengan Minas Crude. Minyak jenis ini sangat digemari negara-negara industri yang mengimpor Sumatera Light Crude.
Wilayah operasinya meliputi lapangan Minas. 3.
SBU Bekasap yang mengelola ladang bagian utara, dengan wilayah operasinya meliputi area Petani, Bekasap, Bangko dan Balam.
4. SBU Rumbai yang mengelola ladang bagian selatan, dengan wilayah
operasi meliputi area Petapahan, Libo, Zamrud, dan Pedada. Untuk Area Zamrud dan Pedada terhitung mulai Agustus 2002 Explorasinya telah
Universitas Sumatera Utara
diserahkan kepada Pemda Propinsi Riau yang dikelola oleh PT. Bumi Siak Pusako PT. BSP.
5. SBU Exploration ang IT Support merupakan SBU pendukung yang
bertanggung jawab terhadap eksplorasi di bagian tengah dan lepas pantai barat Sumatera, operasi pengeboran, kontrak-kontrak jasa berskala besar,
pengembangan teknologi. 6.
SBU Support Operation bertanggung jawab atas transportasi dan pengisian minyak, pembangkit tenaga listrik, operasi perbaikan, dan jasa-jasa
transportasi angkutan darat dan laut. 7.
SBU Public Affairs bertanggung jawab atas pengadaan barang-barang umum, pembelian berkala tahunan, pengamanan, jasa perjalanan udara dan
kesehatan. Dengan sistem SBU ini, sistem manajemennya memiliki level-level
tertentu dengan setiap SBU dipimpin oleh seorang Vice President yang dibantu oleh beberapa manager. Manager dibantu oleh beberapa tim manager dan
dibawah tim manager terdapat beberapa orang tim leader. Pada
tahun 2002
yang lalu
PT. CPI
kembali merubah
struktur manajemennya menjadi IndoAsia Business Unit IBU sebagai hasil
merger antara Chevron dan Texaco dimana bentuk strukturnya hampir sama
dengan sistem SBU dan perubahan hanya terdapat pada sistem pemegang saham. Struktur organisasi PT. CPI khususya Tim Gas Production System dapat dilihat
pada Gambar 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Struktur Organisasi di PT.CPI Khususya Facility Engineering SLN Operation
Sumber : Data PT. CPI, 2015
Chevron di Indonesia berkantor pusat di Senayan, Jakarta. Secara garis besar struktur organisasi Chevron di Indonesia ini terbagi atas 3, yaitu :
1. Chevron Kalimantan Operation, berlokasi di Kalimantan Timur, Balikpapan. Produksi berupa minyak dan gas.
2. Chevron Geothermal, berlokasi di Drajad dan Gunung Salak. Produksi berupa panas bumi sebagai pembangkit listrik.
3. Chevron Pasific Indonesia, berlokasi di Duri, Rumbai, Sumatera, menghasilkan minyak dan gas.
CICo dipimpin oleh seorang Managing Director, yang dibantu oleh Executive Secretary
yang membawahi seluruh kegiatan di Jakarta yang berkoordinasi dengan Kalimantan, Sumatera dan Geothermal.
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi CiCo Jakarta dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Chevron IBU
Sumber : Data PT. CPI, 2015
Pada struktur organisasi Chevron IndoAsia Business Unit diatas dipimpin oleh Managing Director, Shellebarger, Jeffreye dan dibantu oleh
Executive Assistant , Setiowati K.W Harjadi yang membawahi 10 departemen
dan President Director PT. CPI. Departemen tersebut antara lain Law Department
, IBU Policy, Government Public Affair, Planning Technology, Business Services
, Operation East Kalimantan, Commercial, Exploration, Finance
, GPO Executive, dan Corporate Internal Audit. Berikut ini struktur organisasi PT. CPI khususnya Tim Contract
Category Management dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6. Struktur Organisasi CCM
Sumber : Data PT. CPI, 2015
Di dalam CCM, terdapat tujuh kategori yang memiliki tanggung jawab masing-masing, diantaranya yaitu :
1. Capital Project
CPP CPP bertanggung jawab untuk mengelola dan memenuhi kebutuhan yang
berhubungan dengan kontrak-kontrak yang besar. 2.
Drilling Completion DC
DC bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dalam operasi pengeboran, seperti jasa pembuatan sumur, pompa, proses penyemenan, dll.
3. Business Analyst Technology Assesment
Business Analyst Tech Assesment bertanggung jawab untuk membantu
manajer CCM dalam manajemen biaya dan penciptaan nilai, membantu
Universitas Sumatera Utara
manajer CCM dalam pengembangan atau pengelolaan rencana kategori dan portfolio kontrak.
4. Professional Suport Service
Professional Suport Service bertanggung jawab untuk untuk pengadaan kontrak pekerja pihak ketiga.
5. Quality Assurance
Supplier Qualification Tender Process a.
Quality Assurance QA
Quality Assurance bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
barang-barang yang masuk sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan user. Selain itu, tim penjaminan kualitas mempunyai
wewenang untuk menerima dan mereject barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan user.
b. Supplier
Qualification SQ Supplier Qualification
bertanggung jawab untuk memfasilitasi kualifikasi dari pemasok, seperti kapabilitas teknis dari supplier dan
memenuhi dengan spesifikasi kontrak. c.
Tender Process TP
Tender Process bertanggung jawab untuk mengelola dokumen kontrak
dan sertifikat penjaminan dan asuransi, mengkoordinasikan semua proses lelang dan administrasi, mengaudit arsip kontrak untuk
kelengkapan.
Universitas Sumatera Utara
6. Logistics Infrastructure
Logistics Infrastructure bertanggung jawab untuk memenuhi semua
kebutuhan dalam operasi atau urusan logistik, seperti jasa akomodasi, catering, perjalanan, penerbangan, pemeliharaan gedung, dll.
7. Productions Operation Equipment
Productions Operation Equipment bertanggung jawab untuk pengadaan
barang barang perlengkapan yang dibutuhkan pada saat operasi.
2.5. Kegiatan Operasi PT. Chevron Pacific Indonesia