42
dapat menguasai wilayah lain. Retaknya persatuan membuat Jepang terbagi menjadi enam puluh kerajaan yang masing-masing dipimpin oleh seorang
pemimpin pasukan. Di antaranya adalah seorang samurai Oda Nobunaga, yang berniat menaklukan semua kerajaan dan menyatukan Jepang kembali di bawah
“satu pedang”. Ia tidak berhasil mewujudkan cita-citanya, namun Jepang mengalami perubahan melalui kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi yang
menggantikan Oda Nobunaga di tahun 1582 dan pada tahun 1590 Hideyoshi berhasil mengendalikan sebagian besar wilayah Jepang.
2.4 Definisi Pendekatan Objektif dan Pendekatan Semiotik dalam Kajian
Sastra
Dalam menganalisis suatu karya sastra diperlukan suatu teori pendekatan yang berfungsi sebagai acuan dalam menganalisis karya sastra tersebut. Dalam
penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan objektif. Menurut Satoto 1993: 32 pendekatan objektif adalah suatu pendekatan
dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaitan
unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna. Pendekatan objektif merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada
unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur-unsur yang dimaksud seperti tema, plot alur, latar, penokohan, dan lain-lain. Pendekatan
tersebut meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada di luar karya
sastra.
Universitas Sumatera Utara
43
Hal serupa disampaikan oleh Teeuw 1984: 135 pendekatan objektif mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra
sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memberi perhatian penuh pada karya
sastra sebagai struktur yang otonom, karena itu tulisan ini mengarah pada analisis karya sastra secara strukturalisme. Menurut Abrams dalam Pradopo 2002:54
pendekatan objektif adalah pendekatan yang memberi perhatian penuh pada karya sastra sebagai struktur yang otonom dengan koheresi intrinsik.
Selain itu Junus dalam Siswanto 2008:183, pendekatan objektif adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya pada karya sastra.
Pembicaraan kesusastraan tidak akan ada bila tidak ada karya sastra. Karya sastra menjadi sesuatu yang inti.
Dari kodratnya, karya sastra merupakan refleksi pemikiran, perasaan, dan keinginan pengarang lewat bahasa. Bahasa itu sendiri bukan sembarang bahasa,
melainkan bahasa yang khas. Yakni bahasa yang memuat tanda-tanda atau semiotik. Bahasa itu akan membentuk sistem ketandaan yang dinamakan semiotik
dan ilmu yang mempelajari masalah ini adalah semiologi. Semiotik berasal dari kata Yunani yaitu semeion yang berarti tanda.
Semiotik adalah model penelitian sastra dengan memperhatikan tanda-tanda. Tanda tersebut dianggap mewakili sesuatu objek secara representatif. Istilah
semiotik sering digunakan bersama dengan istilah semiologi. Semiologi juga sering dinamakan semiotika, artinya ilmu yang
mempelajari tanda-tanda dalam karya sastra. Menurut Pradopo 2002:270, semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa sosial
Universitas Sumatera Utara
44
masyarakat dan kebudayaan itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Model struktural semiotik muncul sebagai akibat ketidakpuasan terhadap kajian objektif. Jika objektif sekedar menitikberatkan aspek intrinsik, semiotik
tidak demikian halnya, karena paham semiotik mempercayai bahwa karya sastra memiliki sistem sendiri. Itulah sebabnya muncul kajian struktural semiotik,
artinya penelitian yang menghubungkan aspek-aspek struktur dengan tanda-tanda. Dengan menggunakan teori pendekatan objektif tersebut penulis dapat
menganalisis karakter tokoh utama dengan unsur lainnya seperti alur. Sehingga unsur-unsur yang ada
di dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of The Swordless Samur
ai” memiliki hubungan yang baik, dan dengan pendekatan semiotik penulis membahas tanda-tanda yang berkaitan dengan perwatakan tokoh
utama dan alur.
2.5 Biografi Pengarang