22
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP
NOVEL “STRATEGI HIDEYOSHI : ANOTHER STORY OF THE SWORDLE
SS SAMURAI”, PENDEKATAN OBJEKTIF DAN BIOGRAFI PENGARANG
2.1. Definisi Novel
Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:9 menyatakan bahwa novel berasal dari bahasa Italia yaitu Novella yang dalam bahasa Jerman disebut novelle.
Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.
Menurut Depdikbud dalam http:www.anneahira.comtentang-novel.htm, novel adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Sementara itu, Jassin dalam Zulfahnur 1996:67 mengatakan bahwa novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-
kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Novel merupakan jenis dan genre prosa dalam karya sastra. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi. Karya fiksi menyarankan pada suatu
karya sastra yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari
kebenarannya pada dunia nyata Nurgiyantoro, 1995:2. Dan menurut Takeo
Universitas Sumatera Utara
23
dalam Pujiono 2002:3 novel merupakan sesuatu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat meskipun kejadiannya tidak nyata.
Selanjutnya Sayuti dalam http:nesaci.comjenis-dan-pengertian-novel mengatakan bahwa novel cenderung expand meluas dan menitikberatkan
complexity kompleksitas. Meluas dan kompleksitas yang dimaksudkannya adalah dalam hal perwatakan, permasalahan yang dialami sang tokoh, serta
perluasan dari latar cerita tersebut. Di antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa dan drama, genre
prosalah, khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat ditemukan diantaranya:
1. Novel menampilkan unsur-unsur cerita paling lengkap, memiliki media
yang paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas.
2. Bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang
paling umum digunakan dalam masyarakat. Karya-karya modern klasik dalam kesusastraan, kebanyakan berisi karya-
karya novel. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas
pada masyarakat. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau defenisi
novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda.
Beberapa pandangan yang berupaya menjabarkan definisi novel antara lain sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
24
1. Fielding dalam Atmaja 1986:44 mengatakan bahwa novel merupakan
modifikasi dunia modern paling logis, dan merupakan kelanjutan dari dunia epik. Pernyataan ini tidak saja terbukti kebenarannya namun relevan
untuk situasi kini, suatu masa dimana novelis tidak lagi menampilkan tokoh-tokoh hero di dalam karya sastra mereka, tetapi lebih banyak
menampilkan segi-segi sosial dan psikologis di dalam permasalahan masyarakat biasa.
2. Wellek dan Warren 1995:282 novel adalah gambaran dari kehidupan dan
perilaku yang nyata, dari zaman pada saat novel itu ditulis yang bersifat realistis dan mengacu pada realitas yang lebih tinggi dan psikologi yang
lebih mendalam. 3.
Djacob Sumardjo 1999:11-12 novel adalah genre sastra yang berupa cerita, mudah dibaca dan dicernakan, juga kebanyakan mengandung unsur
suspense dalam alur ceritanya yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya.
Setiap karya sastra fiksi novel mempunyai unsur-unsur yang mendukung, baik unsur dari dalam sastra itu sendiri unsur intrinsik ataupun unsur dari luar
unsur ekstrinsik yang secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra.
2.2 Unsur-Unsur Pembangun Novel