25
unsur tersebut keterpaduan sebuah novel akan terwujud. Unsur-unsur yang terkandung dalam novel adalah unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik.
2.2.1 Unsur Intrinsik
Unsur instrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dapat juga dikatakan unsur-unsur yang secara langsung membangun
cerita. Adapun unsur pembentuk yang dibangun oleh unsur instrinsik sebagai berikut:
a. Tema
Tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Karena sastra merupakan refleksi
kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan dalam karya sastra sangat beragam. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial, budaya,
teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Namun, tema bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang yang mensiasati
persoalan yang muncul.
Istilah tema menurut Scharbach dalam Aminuddin 2000:91 berasal dari bahasa latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian
karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang
diciptakannya. Sebab itulah penyikapan terhadap tema yang diberikan pengarangnya dengan pembaca umumnya terbalik. Seorang pengarang harus
memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami tema bila mereka
Universitas Sumatera Utara
26
telah selesai memahami unsur-unsur signifikan yang menjadi media pemapar tema
tersebut.
Sedangkan Brooks dalam Aminuddin 2000:92 mengungkapakan bahwa dalam mengapresiasikan tema suatu cerita, apresiator harus memahami ilmu-ilmu
humanitas karena tema sebenarnya merupakan pendalaman dan hasil kontemplasi pengarang yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan serta masalah lain yang
bersifat universal. Tema dalam hal ini tidaklah berada di luar cerita, tetapi inklusif di dalamnya. Akan tetapi, keberadaan tema meskipun inklusif di dalam cerita
tidaklah terumus dalam satu dua kalimat secara tersurat, tetapi tersebar di balik keseluruhan unsur-unsur signifikan atau media pemapar prosa fiksi. Dalam upaya
memahami tema, pembaca perlu memperhatikan langkah berikut secara cermat:
1. Memahami setting dalam prosa fiksi yang dibaca.
2. Memahami penokohan dan perwatakan para pelaku dalam prosa fiksi
yang dibaca. 3.
Memahami satuan peristiwa, pokok pikiran serta tahapan peristiwa dalam prosa fiksi yang dibaca.
4. Memahami plot atau alur cerita dalam prosa fiksi yang dibaca.
5. Menghubungkan pokok-pokok pikiran yang satu dengan lainnya yang
disimpulkan dari satuan-satuan peristiwa yang terpapar dalam suatu cerita.
6. Menentukan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran yang
ditampilkannya.
Universitas Sumatera Utara
27
7. Mengidentifikasi tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan
bertolak dari satuan pokok pikiran serta sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya.
8. Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca serta menyimpulkannya
dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita yang dipaparkan pengarangnya.
Dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless
Samurai ” ini mengangkat tema yang menceritakan tentang pengungkapan nilai-
nilai kesuksesan dan keberhasilan seorang Toyotomi Hideyoshi menjadi seorang Shogun Jepang. Berawal dari perbincangan dua orang pemuda yang berasal dari
Desa Miwa yaitu Jiro dan Gonsuke, yang ingin memperoleh nasihat dan petuah bagaimana mencapai sebuah jalan kesuksesan. Dan kemudian tercetuslah ide
mereka untuk belajar dari Toyotomi Hideyoshi, seorang samurai tertinggi yang mereka anggap telah berhasil mencapai kesuksesannya dari seorang petani miskin,
tidak berpendidikan dan tidak ahli ilmu beladiri namun dapat menjalani rangkaian usaha dan kerja keras untuk menjadi seorang Shogun.
Dikisahkan selanjutnya bahwa Toyotomi Hideyoshi menerima mereka sebagai murid dan membuka sebuah pertemuan di Kuil Songaji. Disinilah
sosoknya mulai menjadi tokoh utama yang menjadi sentral pembahasan seluruh cerita. Ia menceritakan berbagai kisah perjalanan hidupnya dan kerja keras yang
dilakukannya untuk mencapai kesuksesannya tersebut. Tak hanya ia yang bercerita, para muridnya pun berbagi kisah tentang perjuangan dan kerja keras
seseorang yang mencapai kesuksesan mereka.
Universitas Sumatera Utara
28
Dalam novel tersebut dikisahkan sepanjang perjalanan kisah hidupnya, Toyotomi Hideyoshi merangkum kiat-kiat kesuksesannya menjadi 5 bagian, yaitu:
1. Terbayangkan
berarti terjangkau.
2.Rasa syukur
mengundang keberuntungan. 3. Kenali bakatmu. 4.Usaha menentukan hasil. 5. Kerjasama
melahirkan keberhasilan.
b. Plot Alur Cerita