54
mengedepankan tentang kerjasama melahirkan keberhasilan. Bersama Jiro dan Gonsuke, ia bergabung dalam badan usaha mereka untuk memproduksi pedang
terhalus dengan ciri-ciri yang ia tentukan sendiri. Untuk terahir kalinya Hideyoshi naik ke panggung dan mengucapkan
terima kasih kepada para muridnya yang telah mendengarkan dan berbagi ilmu tentang kunci keberhasilan dan kesuksesan. Dengan dikawal Koroku, ia
menembus kerumunan orang dan sampai menghilang pergi dari pekarangan kuil Songaji. Seiring malam menyelimuti kuil, masih terdapat beberapa murid yang
duduk sambil berdiskusi dengan penuh semangat. Mereka masih membahas dan meyakini akan kebenaran strategi yang diajarkan Lord Hideyoshi.
3.4
Analisis Objektif Cerita Novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” Karya Tim Clark dan Mark Cunningham
3.4.1 Analisis Perwatakan Tokoh utama dalam Novel “Strategi Hideyoshi :
Another Story of the Swordless Samurai”
1. Cuplikan halaman 20-21
“Benar” sahut Jiro.”Pikirkanlah, jika kita bisa berbagi pikiran dengan seorang penasihat yang berpengalaman, seorang yang lebih kenal dunia
– seseorang yang tidak akan menertawakan impian seorang pemuda. Tapi orang
semacam itu tidak ada di Miwa.” Lagi-lagi ia menjatuhkan diri di tepian sawah, bersila, meletakkan siku di atas lutut, dan bertopang dagu dengan ekspresi serius.
Universitas Sumatera Utara
55
“Kau membuatku mendapat ide, Jiro” Sekarang Gonsuke berdiam dan mulai berjalan mondar-
mandir.”Rasanya aku tahu orang itu. Kau pernah dengar nama Hideyoshi?”
“Hideyoshi? Bukankah ia Lord Nagahama?” “Benar. Ia salah seorang kepala samurai Nobunaga. Tapi ia berasal dari
keluarga seperti kita di Nakamura. Keluarga petani.” “Langkah kaki Gonsuke semakin cepat saat ia mempertajam pemikirannya.
Kakekku kenal dengan ayahnya. Semua orang mengatakan meskipun pangkatnya tinggi, Hideyoshi selalu menyambut hangat dan ramah kepada setiap tamu yang
data ng, sekalipun ia petani paling miskin.”
Analisis
Dari cuplikan di atas terdapat kalimat “Langkah kaki Gonsuke semakin
cepat saat ia mempertajam pemikirannya. Kakekku kenal dengan ayahnya. Semua orang mengatakan meskipun pangkatnya tinggi, Hideyoshi selalu menyambut
hangat dan ramah kepada setiap tamu yang datang, sekalipun ia petani paling miskin.” Dari kalimat di atas dapat kita ketahui bahwa sosok Toyotomi Hideyoshi
mempunyai sifat ramah tamah. Meskipun ia adalah seorang Shogun Jepang yang mempunyai kekuasaan yang tertinggi saat itu, namun lantas ia tidak bersikap
sombong dan angkuh kepada orang lain dengan kekuasaannya. Hideyoshi yang dahulu berasal dari seorang petani miskin menyadari bahwa salah satu pencapaian
menuju kesuksesannya didapat dari kerja keras yang ia lakukan dari tatanan masyarakat bawah. Sehingga ia memperlakukan orang lain dengan ramah,
meskipun dengan petani yang paling miskin. Dari segi penokohan, Hideyoshi
Universitas Sumatera Utara
56
yang walaupun tergambarkan sebagai sosok samurai dengan pangkat tertinggi, tapi juga merupakan tokoh protagonis dengan mempunyai sifat ramah.
2. Cuplikan halaman 45-46