budaya organisasi kaizen X. Sedangkan sisanya 49,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Budaya Organisasi Kaizen X Terhadap Kinerja Karyawan Y pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan.
Pengujian secara parsial uji-t menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y dengan nilai
signifikasi 0,00 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis, jikanilai t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha menunjukkan pentingnya budaya organisasi kaizen dalam kinerja
karyawan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel budaya organisasi
kaizenmenemukan bahwa sebagian besar karyawan setuju jika budaya organisasi kaizenditerapkan di perusahaan. Hal ini terlihat dari jawaban positif yang diberikan
responden terhadap 13 tigabelas pernyataan yang dapat menggambarkan baik atau buruknya budaya organisasi kaizen. Seluruh pernyataan tersebut merupakan
penjabaran dari 5 indikator budaya organisasi kaizen, yaitu: Tim kerja, Disiplin, peningkatan moral, kualitas lingkaran, dan saran untuk perbaikan.
Terdapat 2 dua indikator tertinggi, yang pertama adalah indikator disiplin dalam pernyataan disiplin merupakan cerminan baik bagi perusahaan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Imai dalam konsep kaizen bahwa manajemen memiliki dua fungsi yaitu pemeliharaan dan perbaikan dimana pemeliharaan berkaitan dengan menjaga
kedisplinan dan perbaikan meningkatkan standar yang ada. Hal ini terlihat bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk setuju jika sikap disiplin sebagai
Universitas Sumatera Utara
cerminan bahwa kinerja karyawan semakin meningkat. Adapun indikator tertinggi yang kedua adalah indikator peningkatan moral pada pernyataan karyawan dapat
menyelesaikan konflik. Hal ini sejalan dengan pendapat cane 1998:23 bahwa kaizenmencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang baik manajer
dan karyawan, dan melibatkan biaya dalam jumlah yang tidak sedikit. Maksutnya adalah melibatkan semua orang baik manajer dan karyawan salah satunya adalah
dengan menciptakan kondisi bekerja yang nyaman, tidak ada konflik yang terjadi di dalam hirarki perusahaan dan hal ini terlihat dari karyawan PT. PP. London Sumatra
Indonesia Tbk yang dapat menyelesaikan konflik yang terjadi antar sesama karyawan maupun kepada atasan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kaizen merupakan
proses perbaikan yang terjadi secara terus menerus untuk memperbaiki cara kerja, meningkatkan mutu dan produktivitas output dengan cara menanamkan sikap disiplin
terhadap karyawan dan menciptakan tempat yang nyaman bagi karyawan yang melibatkan semua anggota dalam horarki perusahaan, baik manajemen maupun
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
119
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara parsial uji-t menunjukkan bahwa Budaya Oragnisasi X berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan PT. PP.
London Sumatra Indonesia, Tbk Medan 2. Hasil pengujian secara simultan uji-f menunjukkan bahwa Budaya
Organisasi Kaizenberpengaruh bersama-sama simultan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. PP. London Sumatra
Indonesia, tbk Medan sebesar 49,3 dan sisanya 50,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk pada penelitian ini. Sementara nilai R sebesar
0.709 menunjukkan bahwa Budaya Oragnisasi KaizenX terhadap kinerja karyawan Y mempunyai hubungan yang tergolong cukup erat pada interval
0,25 – 0,5.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti mengemukakan bebrapa saran sebagai berikut:
1. PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan diharapakan dapat lebih menguatkan Budaya organisasi yang kini tengah dijalankan karena jika
budaya organisasi kaizen menjadi budaya organisasi di PT. PP. London
Universitas Sumatera Utara
Kategori