Ho : β1 = 0 , Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu Budaya Organisasi Kaizen X terhadap
variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Ha : β1 ≠ 0 , Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu Budaya Organisasi Kaizen X terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y.
3.12.2 Uji Koefisien Determinasi R
2
Identifikasi determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Identifikasi determinasi
R
2
berfungsi untuk mengetahui signifikasi variabel, maka harus dicari koefisien determinasi menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen X terhadap
variabel dependen Y. Jika determinasi R
2
semakin besar mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen X yaitu
Budaya Organisasi Kaizen serta variabel dependen Y yaitu kinerja karyawan semakin besar. Sebaliknya determinasi
R
2
semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan pengaruh yang signifikan dari variabel independen X yaitu
Budaya Organisasi Kaizen serta variabel dependen Y yaitu kinerja karyawan semakin
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel independen X yaitu Budaya Organisasi Kaizen serta variabel dependen Y yaitu
kinerja karyawan
Universitas Sumatera Utara
56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
Sejarah PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons Crossfield Plc, perusahaan
perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lonsum, berkembang menjadi salah satu
perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.Berbagai
perusahaan perkebunan mengambil kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Kesempatan ini diambil oleh Horrison Crossfield Ltd, yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada mulanya
perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan President
Sumatera Timur. Dalam rangka konfersi Undang-Undang Pokok Agraria UU No. 5 Tahun 1960 Hak Concessie tersebut konversi menjadi Hak Guna Usaha sebagaimana
ditegaskan dalam surat Menteri Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 1371. Pada tahun 1962-1964 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan
mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini terbentuklah
Universitas Sumatera Utara