seperti obsesi untuk mencapai mutu dan fokus pada perusahaan serta membuat hasil besar ketimbang jumlah kontribusi individu semua
anggotanya. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa budaya Kaizenproses
perbaikan yang terjadi secara terus menerus untuk memperbaiki cara kerja, meningkatkan mutu dan produktivitas output dengan cara antara lain
menanamkan sikap disiplin terhadap karyawan serta menciptakan tempat kerja yang nyaman bagi karyawan yang melibatkan semua anggota dalam
hierarki perusahaan, baik manajemen maupun karyawan.
2.2.2 Konsep Budaya Organisasi Kaizen
Konsep utama Kaizenmenurut Imai 2008:15 untuk mewujudkan strategi Kaizen yaitu:
1. Kaizen dan Manajemen
Dalam konteks Kaizen, manajemen memiliki dua fungsi utama yaitu : pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan berkaitan dengan kegiatan
untuk memelihara teknologi, system manajerial, standar operasional yang ada, dan menjaga standar operasional melalui pelatihan dan
disiplin.Sedangkan perbaikan berkaitan dengan kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan standar yang ada. Perbaikan dapat
dibedakan sebagai:Kaizendan inovasi. Kaizen bersifat perbaikan kecil yang berlangsung secara berkesinambungan, sedangkan inovasi
merupakan perbaikan drastis sebagai hasil investasi sumber daya berjumlah besar dalam teknologi atau peralatan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Perbedaan Kaizen dan Inovasi
KAIZEN INOVASI
1. Orientasi Umum 2. Orientasi pada Manusia
3. Perhatian pada Pendalaman 4. Dibangun dengan Teknologi yang ada
5. Informasi Terbuka, dibagikan 6. Kelompok Kerja
1. Orientasi pada Keahlian 2. Orientasi pada Teknologi
3.Perhatian Lompatan Jauh 4. Cari Teknologi Baru
5. Informasi Tertutup 6. Individual
2. Proses Versus Hasil
Kaizen menekankan pola pikir yang berorientasi proses, karena proses harus disempurnakan agar hasil dapat meningkat. Kegagalan mencapai
hasil yang direncanakan merupakan cermin dari kegagalan proses. Manajemen harus menemukan, mengenali, dan memperbaiki kesalahan
pada proses. Pada umumnya perusahaan Jepang menggunakan manajemen
Kaizenyang lebih berorientasi pada proses bila dibandingkan dengan manajemen perusahaan di Barat yang berorientasi
pada hasil. 3.
Siklus PDCASDCA Langkah pertama dari Kaizenadalah
menerapkan siklus PDCA Plan,Do,Check,Action sebagai sarana yang menjamin
terlaksanakannya kesinambungan dari Kaizen guna mewujudkan
Universitas Sumatera Utara
kebijakan untuk memelihara, memperbaiki dan meningkatkan standar. Setiap proses kerja yang baru biasanya belum stabil sehingga perlu
distabilkan melalui siklus SDCA Standardize,Do,Check,Action dalam rangka mencapai kestabilan proses. Sedangkan PDCA menerapkan
perubahan guna meningkatkannya.SDCA berkaitan dengan fungsi pemeliharaan sedangkan PDCA berkaitan dengan fungsi perbaikan.
4. Mengutamakan Kualitas
Kualitas merupakan prioritas tinggi dibandingkan dengan harga dan penyerahan produk yang ditawarkan kepada konsumen, karena
perusahaan tidak dapat bersaing jika kualitas produk dan pelayanan tidak memadai.
5. Berbicara dengan Data
Mengumpulkan data tentang keadaan saat ini merupakan langkah awal dalam upaya perbaikan, karena data berguna untuk memecahkan suatu
masalah 6.
Kepuasan Konsumen Semua pekerjaan terselenggarakan
melalu serangkaian proses dan masing-masing proses memiliki pemasok maupun konsumen.
2.2.3 Indikator Budaya Organisasi Kaizen