3. Dapat tidaknya diandalkan
Mencerminkan bagaimana seseorang itu menyelesaikan suatu pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan tingkat ketelitian, kemauan, serta semangat
yang tinggi. Contoh: mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, dan kerajinan. 4.
Sikap Menggambarkan sikap yang menunjukkan tingkat kerja sama diantara sesama
pegawai dan terhadap atasan, serta sikap terhadap pegawai perusahaan lain. Dengan adanya indikator-indikator dari kinerja diatas, dapat diukur kinerja
karyawan yang telah dicapai karyawan tersebut dalam bekerja, sehingga perusahaan dapat mengevaluasi kemampuan dari karyawan tersebut dalam bekerja sudah atau
belum memenuhi standar dari kinerja perusahaan.
2.4 Penelitian Terdahulu
Nur Hafsah 2013 dengan judul penelitian “ Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang medan”. Dalam
penelitian ini hasil dari uji-F menyatakan secara simultan budaya kaizen yang terdiri dari variabel disiplin kerja dan tempat kerja secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sedangkan hasil uji-t menunjukkan bahwa secara parsial variabel budaya kaizen yang terdiri dari variabel disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Karyawan, variabel tempat kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Karyawan PT. Asuransi
Ramayana Tbk Medan. Dan hasil Perhitungan koefisien determinasi R
2
diketahui bahwa variabel budaya kaizen yang terdiri dari disiplin dan tempat kerja
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Medan. Hubungan antara variabel disiplin dan tempat kerja terhadap kinerja karyawan
dengan nilai R = 0,871 atau sebesar 87,1 . R Square sebesar 0,744 berarti 74,4 berati variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh budaya kaizen. Sedangkan
sisanya sebesar 25,6 dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini.
Feranika Meliala Br. Sembiring 2015 dengan judul “Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur
Batu” Menyimpulkan bahwa hasil uji-F menyatakan secara simultan budaya Kaizen yang terdiri dari dimensi variabel yaitu pendidikan dan pelatihan, hubungan kerja,
tempat kerja, supervisor, dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider
Pancur Batu. Sedangkan hasil Uji t menunjukkan bahwa semua Variabel berpengaruh secara positif dan Variabel yang paling dominan terhadap kinerja karyawan adalah
disiplin kerja. Dari analisis diperoleh nilai R adjust square R
2
sebesar 0.692 hal ini menunjukkan bahwa dimensi dari variabel bebas secara bersama-sama memberikan
konstribusi atau sumbangan terhadap perubahan variabel terikat Y sebesar 69,2 dan sisanya sebesar 30,8 dipengaruhi oleh variabel lain dalam lingkup permasalahan
sumber daya manusia seperti kepemimpinan, kompensasi, motivasi dan lain sebagainya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Adek Handayani 2015 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektifitas Kerja Karyawan pada Toyota Sales operation
Universitas Sumatera Utara
Auto 2000 Cabang Medan Amplas” meyatakan bahwa Budaya Kaizen yang terdapat pada Toyota Sales Operation AUTO 2000 cabang Medan Amplas berada pada
kategori yang sangat tinggi yaitu sebanyak 85 dan pada Efektivitas kerja karyawan pada Toyota Sales Operation AUTO 2000 cabang Medan Amplas dapat dikatakan
sangat baik. Berdasarkan uji regresi linier sederhana data menunjukkan bahwa apabila variabel X Budaya Kaizen berubah 1 satuan, maka variabel Y Efekivitas
berubah 0,8 satuan dan berdasarkan uji-t terhadap data menunjukan bahwa hipotesis alternatif Ha yang menyatakan adanya pengaruh positif antara budaya Kaizen
terhadap efektivitas kerja karyawan pada Toyota Sales Operation AUTO 2000 cabang Medan Amplas diterima. Hal ini didasarkan pada hasil t hitung lebih besar dari t tabel
5,0131,686. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan D maka diketahui pengaruh budaya kaizen terhadap efektivitas kerja karyawan pada Toyota Sales
Operation AUTO 2000 cabang Medan Amplas sebesar 39,8, dan 60,2 sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Irma Julianty 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisa Mutu Produk Minyak Sawit Berdasarkan Metode Kaizen di PT. Perkebunan Nusantara III
Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan”. Hasil penelitian ini dilakukan pada studi penerapan kaizen menggunakan seven tools pada bagian proses produksi dan analisis
penerapan 5S, pemborosan Muda, serta standarisasi yang dapat diterapkan perusahaan di lantai pabrik. Dari hasil diperoleh pada histogram yang diperoleh dari
check sheet, pareto diagram terlihat kerusakan yang terjadi dibagian pengolahan kerusakan terbesar adalah adanya kadar asam lemak bebas ALB yang tinggi
40,11, dan diikuti dengan kadar air yang tinggi 33,86 dan kadar kotoran yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi 26,03. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapati kerusakan yang paling besar adalah adanya kadar asam lemak bebas ALB yang tinggi. Serta adanya
penerapan 5 S, penghapusan pemborosan Muda dan pembuatan standarisasi. Faktor penyebab terjadinya kerusakan minyak kelapa sawit ini adalah faktor bahan baku,
manusia, lingkungan, mesin dan metode kerja.
2.5 Kerangka Konseptual 2.5.1 Pengaruh Budaya Organisasi KaizenX