5.6.1. Perhitungan Derajat Preferensi dan Indeks Preferensi
Sebelum dilakukan perhitungan indeks preferensi, maka terlebih dahulu ditentukan nilai derajat preferensi Pd.
Menurut Nuria Gens Fernandes 2014, penentuan nilai Pd antar supplier dilakukan dengan menggunakan tipe usual tipe preferensi ke-1 dengan ketentuan
sebagai berikut:
Keterangan:
Pd = derajat preferensi perbandingan alternatif antar supplier
d = selisih nilai kriteria, dimana d = f
k
a
n
-f
k-1
a
n-1
, dan sebaliknya. f
k
= Kriteria yang digunakan f
k
a
n
= nilai bobot prioritas Contoh penentuan nilai Pd pada supplier S1 dengan S2 adalah sebagai
berikut: dS1,S2
= -0,1216 Maka nilai Pd adalah 0, yang berarti untuk subkriteria K1, supplier S2
lebih unggul daripada supplier S1. Setelah didapat nilai derajat preferensi, maka dilanjut dengan menghitung
nilai indeks preferensi. Fungsi indeks preferensi atas seluruh kriteria adalah sebagai berikut
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
x = supplier
x
i
= supplier ke-i, dimana i = 1 sampai dengan N N
= jumlah supplier Wj
= Bobot untuk kriteria pada ANP Pd
= Nilai derajat preferensi Contoh perhitungan indeks preferensi untuk semua kriteria pada supplier 1
S1 dan supplier 2 S2 dihitung sebagai berikut : π S1,S2 = PdS1,S2 x Bobot prioritas K1 + PdS1,S2 x Bobot prioritas
K2 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K3 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K4 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K5 + PdS1,S2 x
Bobot prioritas K6 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K7 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K8 + PdS1,S2 x Bobot prioritas
K9 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K10 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K11 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K12 + PdS1,S2 x
Bobot prioritas K13 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K14 + PdS1,S2 x Bobot prioritas K15 + PdS1,S2 x Bobot prioritas
K16 = 0 x 0,0671 + 1 x 0,0495 + 1 x 0,0738 + 1 x 0,0791 + 0 x
0,0546 + 1 x 0,0698 + 1 x 0,1104 + 1 x 0,0888 + 1 x 0,0524 + 0 x 0,0303 + 0 x 0,0597 + 1 x 0,0611 + 1 x 0,0644 + 0 x
0,0839 + 0 x 0,0174 + 1 x 0,0377 = 0,6870
Universitas Sumatera Utara
Contoh perhitungan indeks preferensi untuk semua kriteria pada supplier 2 S2 dan supplier 2 S3 dihitung sebagai berikut :
π S2,S3 = PdS2,S3 x Bobot prioritas K1 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K2 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K3 + PdS2,S3 x Bobot
prioritas K4 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K5 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K6 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K7+
PdS2,S3 x Bobot prioritas K8 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K9 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K10 + PdS2,S3 x Bobot
prioritas K11 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K12 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K13 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K14 +
PdS2,S3 x Bobot prioritas K15 + PdS2,S3 x Bobot prioritas K16
= 1 x 0,0671 + 0 x 0,0495 + 0 x 0,0738 + 0 x 0,0791 + 1 x 0,0546 + 0 x 0,0698 + 0 x 0,1104 + 0 x 0,0888 + 0 x 0,0524 +
1 x 0,0303 + 1 x 0,0597 + 0 x 0,0611 + 0 x 0,0644 + 1 x 0,0839 + 1 x 0,0174 + 0 x 0,0377
= 0,3130 Perhitungan derajat preferensi dan indeks preferensi untuk S1, S3 hingga
S5,S1 dilakukan dengan perhitungan yang sama seperti perhitungan derajat preferensi dan indeks preferensi untuk S1, S2.
Rekapitulasi hasil perhitungan derajat preferansi dan indeks preferensi dapat dilihat pada Tabel 5.98.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.98. Rekapitulasi Perhitungan Derajat Preferensi dan Indeks Preferensi
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Pd…,… SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 SK7 SK8 SK9 SK10 SK11 SK12 SK13 SK14 SK15 SK16 Indeks Preferensi
S1 , S2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,6870
S1 , S3 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,8896 S1 , S4
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,6298
S1 , S5 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,8172 S2 , S1
1 1
0,1217 S2 , S3
1 1
1 1
1 1
0,3130 S2 , S4
1 1
1 0,1712
S2 , S5 1
1 1
1 0,1811
S3 , S1 1
0,1104 S3 , S2
1 1
1 0,2272
S3 , S4 1
1 1
1 1
0,3592 S3 , S5
1 1
1 1
1 0,3314
S4 , S1 1
1 1
0,1960 S4 , S2
1 1
1 0,1960
S4 , S3 1
1 1
1 1
1 0,3325
S4 , S5 1
1 1
1 1
1 0,3889
S5 , S1 1
1 1
0,1828 S5 , S2
1 1
1 1
1 0,3068
S5 , S3 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,6686 S5 , S4
1 1
1 1
1 1
1 0,4699
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00
5.6.2. PROMETHEE I
Kategori