Analisis Hasil PROMETHEE ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Hasil pengolahan ANP menunjukkan bahwa total bobot global subkriteria terbesar yaitu subkriteria Kemampuan dalam Pemenuhan Pesanan PB1 dengan bobot sebesar 0,1104 atau dalam presentasi sebesar 11,04. Sedangkan untuk bobot global kriteria dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Peringkat Bobot Kriteria No. Kriteria Bobot 1 Kualitas 0,1904 19,04 2 Pengiriman 0,2035 20,35 3 Pengalaman Bermitra 0,1992 19,92 4 Harga 0,2035 20,35 5 Lokasi Geografis 0,2034 20,35 Total Bobot 100 Kriteria dengan bobot tertinggi adalah kriteria Pengiriman dan Harga dengan bobot 0,2035 dan persentase jumlah bobot 20,35 dari total bobot kriteria. Urutan bobot kriteria dapat dilihat pada Tabel 6.3.

6.4. Analisis Hasil PROMETHEE

Pengolahan dengan menggunakan metode PROMETHEE digunakan untuk menentukan supplier mana yang terbaik yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Metode ini menggabungkan hasil pembobotan pada ANP. Ada 5 supplier yang harus dipilih untuk menjadi prioritas yaitu : CV. SDM Mandiri S1, CV. Petro S2, CV. Ginstak S3, CV. Ponium S3, dan CV. ANJ S5. Hasil rekapitulasi perhitungan pengukuran pemilihan supplier tersebut dengan metode PROMETHEE ini dapat dilihat pada Tabel 6.4. Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00 Tabel 6.4. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Alternatif Metode PROMETHEE Alternatif Leaving flow Entering flow Net flow Ranking S1 0,7559 0,1527 0,6032 1 S2 0,1968 0,3543 -0,1575 4 S3 0,2571 0,5509 -0,2939 5 S4 0,2784 0,4075 -0,1292 3 S5 0,4070 0,4297 -0,0226 2 Perhitungan nilai leaving flow menggambarkan strength atau kelebihan suatu supplier terhadap supplier lainnya. Sedangkan nilai entering flow menggambarkan weakness atau kekurangan suatu supplier terhadap supplier lainnya 13 Berdasarkan pengolahan dengan metode PROMETHEE, supplier yang terbaik yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan adalah CV. SDM Mandiri S1 karena supplier 1 mendapatkan bobot yang paling tinggi dari perhitungan metode PROMETHEE, kemudian CV. ANJ S5 dan CV. Ponium S4. Dengan bekerja sama dengan tiga supplier tersebut, perusahaan sudah mampu melakukan pemenuhan bahan baku sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan tidak berlebih karena nilai net flow ketiga supplier yang besar. . Oleh karena itu, nilai net flow dikatakan stabil apabila bernilai positif, dikarenakan nilai leaving flow lebih besar dibandingkan nilai entering flow. Dalam arti, strength yang dimiliki supplier haruslah lebih besar dibandingkan dengan nilai weakness. 13 Dzikri Arbawan Rahmatullah, dkk.2013. Usulan Prioritas Peringkat dalam Pemilihan Supplier Produk Yamato dengan Metode PROMETHEE Studi Kasus PT. Chitose Mfg.Institur Teknologi Nasional: Jurusan Teknik Industri. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN