PROMETHEE I PROMETHEE II

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00

5.6.2. PROMETHEE I

Analisis PROMETHEE I dengan melakukan perhitungan positive outranking flow leaving flow dan negative outranking flow entering flow berdasarkan nilai indeks peferensi yang terdapat pada Tabel 5.95 dilakukan dengan persamaan sebagai berikut: Leaving flow Entering flow Keterangan: = nilai indeks preferensi n = jumlah alternatif supplier a = alternatif Contoh perhitungan leaving flow S1 adalah sebagai berikut: Leaving flow Leaving flow = 0,7559 Contoh perhitungan entering flow S1 adalah sebagai berikut: Entering flow Entering flow 0,1217 + 0,1104 + 0,1960 + 0,1828 = 0,1527 Perhitungan leaving flow dan entering flow untuk S2, S3, S4 dan S5 dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan leaving flow dan entering flow untuk S1. Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi hasil perhitungan leaving flow dan entering flow dapat dilihat pada Tabel 5.99. Tabel 5.99. Hasil Perhitungan Leaving Flow dan Entering Flow Alternatif Supplier S1 S2 S3 S4 S5 Leaving Flow S1 0,6870 0,8896 0,6298 0,8172 0,7559 S2 0,1217 0,3130 0,1712 0,1811 0,1968 S3 0,1104 0,2272 0,3592 0,3314 0,2571 S4 0,1960 0,1960 0,3325 0,3889 0,2784 S5 0,1828 0,3068 0,6686 0,4699 0,4070 Entering Flow 0,1527 0,3543 0,5509 0,4075 0,4297 Sumber: Hasil Pengolahan Data

5.6.3. PROMETHEE II

Setelah mendapat nilai leaving flow dan entering flow, dilanjutkan dengan melakukan analisis PROMETHEE II yaitu dengan melakukan perhitungan net flow untuk memperoleh ranking supplier. Net flow diperoleh dari hasil pengurangan leaving flow dan entering flow. Contoh perhitungan net flow S1 adalah sebagai berikut: Leaving flow 0,7559 Entering flow 0,1527 Net Flow = Leaving flow - Entering flow = 0,7559 – 0,1527 = 0,6032 Rekapitulasi nilai net flow dan ranking supplier dapat dilihat pada Tabel 5.100. Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00 Tabel 5.100. Nilai Net Flow dan Ranking Supplier Alternatif Supplier Leaving Flow Entering Flow Net Flow Ranking S1 0,7559 0,1527 0,6032 1 S2 0,1968 0,3543 -0,1575 4 S3 0,2571 0,5509 -0,2939 5 S4 0,2784 0,4075 -0,1292 3 S5 0,4070 0,4297 -0,0226 2 Sumber: Hasil Pengolahan Data Menurut Dzikri Arbawan Rahmatullah 2013, nilai leaving flow sebenarnya menggambarkan strength atau kelebihan dari suatu supplier terhadap supplier lainnya. Sedangkan nilai entering flow menggambarkan weakness atau kekurangan suatu supplier terhadap supplier lainnya. Oleh karena itu, nilai net flow dikatakan stabil apabila bernilai positif, dikarenakan nilai leaving flow lebih besar dibandingkan nilai entering flow. Dalam arti, strength yang dimiliki supplier haruslah lebih besar dibandingkan dengan nilai weakness. Nilai net flow harus besar. Pada penelitian ini terdapat supplier terbaik yang direkomendasikan untuk perusahaan, yaitu CV. SDM Mandiri, CV. Ponium, dan CV. ANJ.. Ketiga supplier ini dapat memenuhi pesanan yang dibutuhkan setiap bulan, dan apabila terjadi kenaikan pesanan bahan baku dari perusahaan maka ketiga supplier dapat menanganinya. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Penentuan Responden

Penyusunan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria dilakukan dengan wawancara kepada pihak pakar. Penentuan hubungan antar kriteria dilakukan dengan menggunakan kuisioner ANP kepada tiga 3 orang responden. Pemilihan ketiga responden ini didasarkan pada Total sampling dikarenakan semua anggota populasi dijadikan sampel. Ketiga reponden itu adalah manajer pabrik, kepala bagian gudang dan kepala produksi.

6.2. Analisis Network

Menentukan hubungan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria dari pihak ahli merupakan dasar awal dibentuknya struktur jaringan network, yang merupakan bagian utama dan penting dari pengerjaan menggunakan metode ANP. Struktur jaringan memiliki dua jenis hubungan, yakni inner dependence dan outer dependence. Hubungan inner dependence menunjukkan setiap subkriteria yang ada pada masing-masing kluster kriteria saling mempengaruhi. Tidak semua kluster memiliki hubungan inner dependence, seperti kluster pengalaman bermitra. Sementara itu semua subkriteria memiliki hubungan outer dependence. Pembuatan struktur jaringan network merupakan tahapan yang sangat penting di dalam proses Analytic Network Process. Berikut ini menunjukkan keterangan kriteria dan subkriteria yang dibandingkan. Universitas Sumatera Utara