BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Penentuan Responden
Penyusunan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria dilakukan dengan wawancara kepada pihak pakar. Penentuan hubungan antar kriteria dilakukan
dengan menggunakan kuisioner ANP kepada tiga 3 orang responden. Pemilihan ketiga responden ini didasarkan pada Total sampling dikarenakan semua anggota
populasi dijadikan sampel. Ketiga reponden itu adalah manajer pabrik, kepala bagian gudang dan kepala produksi.
6.2. Analisis Network
Menentukan hubungan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria dari pihak ahli merupakan dasar awal dibentuknya struktur jaringan network, yang
merupakan bagian utama dan penting dari pengerjaan menggunakan metode ANP. Struktur jaringan memiliki dua jenis hubungan, yakni inner dependence dan outer
dependence. Hubungan inner dependence menunjukkan setiap subkriteria yang ada pada masing-masing kluster kriteria saling mempengaruhi. Tidak semua
kluster memiliki hubungan inner dependence, seperti kluster pengalaman bermitra. Sementara itu semua subkriteria memiliki hubungan outer dependence.
Pembuatan struktur jaringan network merupakan tahapan yang sangat penting di dalam proses Analytic Network Process. Berikut ini menunjukkan
keterangan kriteria dan subkriteria yang dibandingkan.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00
Tabel 6.1. Kriteria dan Subkriteria yang Digunakan Notasi
Keterangan
Kualtas K K-1
Kesesuaian dengan standar yang diinginkan K-2
Jumlah bahan baku yang reject K-3
Konsistensi mutu
Pengiriman P P-1
Ketepatan waktu pengiriman P-2
Ketepatan jumlah pengiriman P-3
Jangka waktu pengiriman Pengalaman Bermitra
PB PB-1
Kemampuan pemenuhan pesanan PB-2
Kemudahan dalam menyusun kesepakatan
Harga H H-1
Cara pembayaran H-2
Harga yang murah H-3
Kestabilan harga H-4
Kemudahan dalam penentuan dan kesepakatan harga
Lokasi Geografis LG LG-1
Jarak antar lokasi LG-2
Lama waktu pengiriman Delivery time LG-3
Kondisi Iklim dan cuaca LG-4
Kondisi infrastruktur jalanan
Pada teori atribut kinerja menurut Teori Dickson terdapat 23 kriteria besar yang dapat dikembangkan lagi untuk menilai pemasok., namun pada penelitian ini
hanya 5 kriteria yang digunakan untuk menilai pemasok disebabkan kriteria ini yang cocok dengan keadaan perusahaan saat ini selama periode Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
hingga Januari 2016 yang merupakan hasil wawancara dan pengisian kuisioner oleh manager pabrik. Kelima kriteria tersebutlah yang cocok dijadikan untuk
mengukur keunggulan dan kekurangan tiap supplier. Kelima kriteria dikembangkan menjadi 16 subkriteria yaitu kesesuaian
dengan standar yang diinginkan K1, Jumlah bahan baku yang reject K2, Konsistensi mutu K3, Ketepatan waktu pengiriman P1, Ketepatan jumlah
pengiriman P2, Jangka waktu pengiriman P3, Kemampuan pemenuhan pesanan PB1, Kemudahan dalam menyusun kesepakatan PB2, Cara
pembayaran H1, Harga yang murah H2, Kestabilan harga H3, Kemudahan dalam penentuan dan kesepakatan harga H4, Jarak antar lokasi LG1, Lama
waktu pengiriman Delivery time LG2, Kondisi Iklim dan cuaca LG3, dan Kondisi infrastruktur jalanan LG4
yang
bertujuan untuk memudahkan penilaian aspek-aspek kinerja supplier, selain itu keenam belas subkriteria ini paling sesuai
dengan kondisi perusahaan sehingga dapat digunakan pada penelitian ini. Jaringan distribusi Logam Cast Iron dapat dilihat pada Gambar 6.1.
CV. SDM Mandiri
CV. Petro CV. Ginstak
CV. Ponium CV. ANJ
PT. Inti Jaya Logam
Gambar 6.1. Jaringan Distribusi Logam Cast Iron oleh Supplier Tambahan
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00
6.3. Analisis Analytical Network Process ANP