Uji Komparasi Rataan Antar Baris Uji Komparasi Rataan Antar Kolom

commit to user 113

2. Uji Komparasi Ganda

Dari kesimpulan analisis variansi dua jalan dengan ukuran sel tak sama diatas menunjukkan bahwa H 0A ditolak, H 0B ditolak dan H 0AB diterima, sehingga perlu dicari efek signifikasi uji rataan dengan uji komparasi ganda atau uji lanjut pasca anava. Teknik yang digunakan dalam uji komparasi ganda adalah dengan metode Scheffe’. Untuk melakukan komparasi ganda, dicari terlebih dahulu rataan masing- masing sel dan rataan marginal, yang hasilnya tampak pada Tabel 4. 13. berikut: Tabel 4. 13. Rataan Masing-masing Sel dan Rataan Marginal Metode Pembelajaran Motivasi Rataan Marginal Tinggi Sedang Rendah Kelas Kontrol Konvensional 83,5789 65,2800 58,6667 70,07143 Kelas Eksperimen STAD 85,6842 74,5455 70,1538 77,40741 Rataan Marginal 84,63158 69,61702 64,64

a. Uji Komparasi Rataan Antar Baris

Dari hasil uji anava H 0A ditolak, ini berarti bahwa siswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional dan siswa yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai prestasi belajar yang berbeda. Dalam penelitian ini, karena variabel metode pembelajaran hanya mempunyai dua nilai yaitu metode pembelajaran konvesional dan metode commit to user 114 pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka tidak perlu dilakukan komparasi rataan antar baris pasca anava. Untuk mengetahui metode pembelajaran mana yang dapat memberikan prestasi belajar yang lebih baik, cukup melihat rataan marginalnya. Dari rataan marginal pada Tabel 4. 13 yang menunjukkan bahwa rataan siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada rataan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional, dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberi pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran konvensional.

b. Uji Komparasi Rataan Antar Kolom

Dari hasil uji anava H 0B ditolak, ini berarti ada perbedaan efek motivasi siswa terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian, karena variabel motivasi siswa mempunyai tiga kategori tinggi, sedang, rendah, maka komparasi rataan antar kolom pasca anava untuk melihat manakah yang secara signifikan mempunyai rataan yang berbeda. Diadakan uji lanjut untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap pasangan kolom motivasi tinggi, sedang, dan rendah. Rangkuman komparasi rataan antar kolom disajikan pada Tabel 4.14. Sedangkan perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 42. commit to user 115 Tabel 4.14. Rangkuman Komparasi Rataan Antar Kolom Komparasi 2 . . j i x x - ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + j i n n . 1 . 1 RKG F Kritik Keputusan µ. 1 vs µ. 2 225,4369 0,0476 69,6691 67,9903 6,16742 Ho ditolak µ. 1 vs µ. 3 399,6632 0,0663 69,6691 86,5041 6,16742 Ho ditolak µ. 2 vs µ. 3 24,7707 0,0613 69,6691 5,8024 6,16742 Ho diterima Dari tabel di atas tampak bahwa dua H 0A dan H 0B ditolak dan satu H 0AB diterima, ini berarti terdapat perbadaan rataan secara signifikan setiap pasangan kolom motivasi tinggi, sedang, dan rendah. Dari rataan marginal pada Tabel 4. 13. dapat disimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Rataan yang diperoleh dari siswa-siswi yang mempunyai motivasi tinggi berbeda secara signifikan dengan rataan yang diperoleh siswa yang mempunyai motivasi sedang. Dari tabel rataan marginal dapat dilihat rataan siswa yang mempunyai motivasi tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan rataan siswa yang mempunyai motivasi sedang, 1 = 84,6316, 2 = 69,61702, maka diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi sedang. 2. Rataan yang diperoleh siswa yang mempunyai motivasi tinggi berbeda secara signifikan dengan rataan yang diperoleh siswa yang mempunyai motivasi rendah. Dari tabel rataan marginal dapat dilihat rataan siswa yang mempunyai motivasi tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan rataan siswa yang commit to user 116 mempunyai motivasi rendah, 1 = 84,6316, 3 = 64,64, maka diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah. 3. Rataan yang diperoleh siswa yang mempunyai motivasi sedang sama secara signifikan dengan rataan yang diperoleh siswa yang mempunyai motivasi rendah. Kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai motivasi sedang memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah.

c. Uji Komparasi Rataan Antar Sel

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN LINGKUNGAN

0 9 124

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT DITINJAU DARI AKTIVITASBELAJAR SISWA

0 21 173

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18