Tujuan Pendidikan Jasmani Afektif Sejarah

commit to user 16 dicermati, pengajaran yang baik dalam pendidikan jasmani lebih dari sekedar mengembangkan ketrampilan berolahraga. Pengajaran yang baik tersebut melibatkan aspek-aspek yang berhubungan dengan apa yang sebenarnya dipelajari oleh siswa melalui partisipasinya, apakah itu neuromuskuler, intelektual, emosional, dan bukan aktivitasnya olahraga semata. Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada hakikatnya adalah proses pendidikan dimana terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya.

a. Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan pendidikan Jasmani Samsudin, 2008: 3, yaitu : 1 Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani. 2 Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama. 3 Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran pendidikan jasmani. 4 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani. 5 Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik aktivitas air dan pendidikan luar kelas outdoor education . 6 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani. 7 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. 8 Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat. 9 Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

b. Fungsi Pendidikan Jasmani

1 Aspek organik Samsudin, 2008:3 a Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan. commit to user 17 b Meningkatkan kekuatan, yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot. c Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama. d Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus-menerus dalam waktu relative lama; dan e Meningkatkan fleksibilitas, yaitu rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cedera. 2 Aspek neuromuskuler a Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot. b Mengembangkan ketermpilan lokomotor, seperti berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderapmencongklang, bergulir dan menarik. c Mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti mengayun, melenggok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok. d Mengembangkan ketermpilan dasar manipulatif, seperti memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli. e Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan. f Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tenis, bela diri. g Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti menjelajah, mendaki, berkemah, berenang, dan lainnya. 3 Aspek perseptual a Mengebangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat. b Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan, atau sebelah kiri, dari dirinya. c Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan mengoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki. d Mengembangkan keseimbangan tubuh statis, dinamis, yaitu kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis. e Mengembangkan dominansi dominancy , yaitu konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan kiri dalam melempar atau menendang. f Mengembangkan lateralitas laterality , yaitu, kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri. g Mengembangkan image tubuh body image , yaitu kesadaran bagian tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang. commit to user 18 4 Aspek kognitif a Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan, dan membuat keputusan. b Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika. c Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi. d Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungus tubuh dan hubunganya dengan aktivitas jasmani. e Menghargai kinerja tubuh: penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya. f Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan. 5 Aspek sosial a Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan di mana berada. b Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompok. c Belajar berkomunikasi dengan orang lain. d Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok. e Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat. f Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat. g Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif. h Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif i Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik. 6 Aspek emosional a Mengembangkan respons yang sehat terhadap aktivitas jasmani. b Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton. c Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat. d Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.

3. Hasil Belajar

Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevalusai taraf keberhasilan rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Untuk dapat melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar siswa secara tepat dan dapat dipercaya maka diperlukan sebuah informasi yang didukung oleh data yang objektif dan memadahi tentang indikator perubahan perilaku dan pribadi siswa. Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan behavioral. Untuk mempermudah dalam sistematika penjabaran hasil belajar siswa dapat commit to user 19 menggunakan penggolongan perilaku menurut Bloom yang terdiri atas kawasan atau ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Abin Syamsyuddin yang dikutip dalam A. Tabrani Rusyan 1989 : 22 beberapa indikator dan kemungkinan cara pengungkapan dari hasil belajar dijabarkan dalam tabel berikut: Tabel 1. Penjabaran Sitematika Hasil Belajar Siswa Jenis Hasil Belajar Indikator Cara Pengungkapan a. Kognitif - Pengamatan perceptual Dapat menunjukan, membandingkan , menghubungkan. Tugas, tes, observasi. - Hafalan ingatan Dapat menyebutkan dan menunjukan lagi Pertanyaan, tugas tes - Pengertian pemahaman Dapat menjelaskan dan mengidentifikasikan dengan kalimat sendiri Pertanyaan - Aplikasi penggunaan Dapat memberikan contoh, menggunakan dengan tepat, memecahkan masalah Soal, tes tugas - Analisis Dapat menguraikan, dan mengklasifikasikan Tugas, persoalan, tes - Sitesis Dapat menghubungkan, dan menyimpulkan, mengeneralisasikan Tugas, persoalan, tes - Evaluasi Dapat menginterprestasikan, memberikan kritik, memberikan pertimbangan penilaian Tugas, persoalan, tes

b. Afektif

- Penerimaan Bersikap menerima, menyetujui, atau sebaliknya Pertanyaan, tes skala sikap - Sambutan Bersedia terlibat, berpartisipasi, memanfaatkan, atau sebaliknya Tugas, observasi dan tes - Penghargaan Apresiasi Memandang penting, bernilai, berfaedah indah, harmonis, kagum, atau Skala penilaian, tugas, dan observasi. commit to user 20 sebaliknya. - Internalisasi Pendalaman Mengakui, mempercayaai, meyakinkan, atau sebaliknya Skala sikap, tugas ekspresif, pro efektif - Karakterisasi Penghayatan Melembagakan, membinasakan, menjelmakan dalam pribadi dan perlakuanya sehari – hari Observasi

c. Psikomotorik

- Keterampilan bergerak bertindak Koordinasi mata, tangan, dan kaki Tugas, observasi, tindakan - Keterampilan ekspresi verbal dan non verbal Gerak, mimic, ucapan Tugas, observasi, tindakan

4. Permainan Bola Voli

Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing- masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu yang bertanding berada dalam setiap lapangan permaianan yang dipisahkan oleh net atau jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha melewatkan bola melalui atas net diantara dua antena rod sampai bola tersebut menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan sendiri. Untuk dapat memainkan bola voli dengan baik, diperlukan penguasaan teknk dasar. Tekni k dasar menurut Suharno HP 1985:12 adalah “suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli”. Sedangkan menurut M. Yunus 19911992 :108 “teknik dasar adalah cara melakukan sesuatu untukmencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai aturan yang berlaku untk mencapai hasil yang optimal “. Dalam melatih ataupun mengajarkan teknik dasar bola voli diperlukan suatu cara atau metode yang digunakan oleh seorang pelatih atau guru agar mudah dipelajari oleh atlit atau siswa didiknya sehingga diharapkan dapat menunjang latihan atau hasil belajar teknik dasar bola voli. commit to user 21

a. Sejarah

Permainan bola voli diciptakan oleh william G Morgan pada tahun 1895 yaitu seorang pimpinan dan ahli olahraga dari YMCA Holyoke Massachusetts. Permainan ini masuk Indonesia pada tahun 1928 yang dikenal pada masa penjajahan Belanda. Perkembangan olahraga ini begitu cepat sehingga pesta PON III di Medan pada tahun 1956 cabang olahraga ini masukdaftar pertandingan. Bola voli adalah permainan diatas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjang 1800 c, dibatasi oleh garis selebar 5 cm. Ditengah - tengah lapangan dipasang jaring yang panjangnya 900 cm terbentang kuat dengan ketinggian 243 cm dari bawah untuk putra, sedangkan untuk putri 224 cm. Permainan ini merupakan permainan beregu dengan jumlah pemain 6 orang tiap timnya. Permainan bola voli biasanya dilaksanakan didalam atau diluar ruangan.

b. Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 110

UPAYAMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF DENGAN MODIFIKASIALAT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MEDAN.

2 17 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2016.

0 4 22

PERBAIKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 3 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 24

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 18

PENDEKATAN BERMAIN DALAM MEMPERBAIKI HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP BINA SATRIA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 9 23

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC LEARNING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MERANTI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 25

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 STABAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN MELEMPAR BOLA PADA SISWA SD

0 0 11