Latar Belakang Masalah PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 211

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam rangka membentuk manusia seutuhnya, karena tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, Pendidikan jasmani tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik saja melainkan juga perkembangan psikis siswa. Dalam dunia pendidikan, pendidikan jasmani menjadi sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang seimbang dan mendukung dalam proses pembelajaran, yaitu dengan tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, secara tidak langsung mempengaruhi tingkat belajar siswa, dikarenakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan yaitu dengan bugarnya kondisi jasmani siswa akan mempengaruhi pola fikir siswa, begitu pula jika kondisi kurang baik atau dalam keadaan kurang fit tingkat intelegensi siswa akan berkurang. Oleh karena itu pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan pendidikan yang utama untuk menunjang prestasi siswa. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang sehat dalam dunia pendidikan harus meliputi anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, alat pendidikan, lingkungan pendidikan. Komponen-komponen diatas harus ada dalam berlangsungnya suatu pendidikan. Jadi pendidikan tidak akan berarti apabila tidak ada yang di didik, demikian pula dengan pendidikan juga tidak akan berjalan apabila tidak ada siapa yang menjalankan pendidikan tersebut, serta pendidikan tidak ada gunanya kalau tidak ada tujuan. Pendidikan jasmani di sekolah harus memenuhi konsep-konsep diatas, dan mempunyai tujuan tertentu yang mengarah ke tujuan pendidikan.Yaitu meningkatkan kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh siswa, dengan bugarnya kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa serta minat dalam mengikuti pembelajaran. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum karena pendidikan jasmani merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses commit to user 2 pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Menurut Rusli Lutan 2001 ”bahwa pendidikan jasmani merupakan serangkaian materi pelajaran yang memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani peserta didik ”. Oleh karena itu pendidikan jasmani harus diutamakan mengingat mempunyai tujuan yang penting dalam pengembangan pembelajaran. Banyak yang mengagap, kurang penting mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani, dikarenakan belum mengerti peran dan fungsi pendidikan jasmani. Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah- sekolah, kondisi rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, atau sekolah lanjutan telah dikemukakan didalam berbagai forum oleh beberapa pengamat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan jasmani cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya mengajar saja, sehingga membuat situasi pembelajaran monoton dan membuat siswa jenuh untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Model metode-metode praktek ditekankan pada teacher centered dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut tidak pernah dilakukan anak sesuai inisiatif sendiri. Guru cenderung menggunakan pendekatan yang mendasarkan pada olah raga prestasi dalam pembelajarannya, sehingga dalam proses pembelajaranya jelas beda dari pendidikan jasmani itu sendiri, tujuan utamanya bukan proses melainkan hasil akhir sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini guru menentukan tugas-tugas bagi siswa melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti latihan olahraga. Biasanya tujuan pembelajaran ditekankan pada penguasaan yang mengarah pada pencapaian tujuan prestasi tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan, ukuran lapangan maupun jumlah pemain. Pendekatan seperti ini membuat siswa kurang senang bahkan merasa frustasi untuk melakukan program pendidikan commit to user 3 jasmani, karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk melaksanakan tugas yang diberikan dalam bentuk yang kompleks. Untuk itu kebutuhan untuk memodifikasi pembelajaran pendidikan jasmani sebagai suatu jalan alternative dalam pengajaran pendidikan jasmani disekolah, hal tersebut mutlak perlu dilakukan. Guru harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi ketrampilan yang hendak diajarkan agar sesuai tingkat perkembangan siswa. Guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi siswa atau menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, banyak faktor yang mempengaruhi baik itu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar. Faktor dari dalam individu sendiri atau intern , misalnya motivasi dan antusiasme siswa terhadap materi pembelajaran. Sedangkan faktor ekstern atau eksternal mencakup keluarga dan lingkungan sekitar yang dapat berupa guru, lingkungan, materi, media, metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan guru. Salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah adalah permainan bola besar bola voli, dalam permainan bola voli ada beberapa tekhnik yang harus diajarkan pada siswa agar siswa dapat bermain bola voli dengan baik diantaranya servis, passing , smash spike , bendungan block . Dari beberapa tekhnik dalam permainan bola voli salah satu yang harus diajarkan agar siswa dapat bermain bola voli dengan baik adalah passing , dalam permainan bola voli passing merupakan unsur yang sangat penting, tanpa menguasai tekhnik dasar passing dengan baik permainan bola voli tidak akan berjalan dengan sempurna. Passing dalam permainan bola voli dibagi menjadi dua yaitu passing atas dan passing bawah, begitu pentingnya tekhnik passing dalam permainan bola voli sehingga perlu diajarkan dengan benar agar siswa dapat bermain bola voli dengan baik. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan di SMA Negeri Colomadu Karanganyar kelas X 3, siswa di kelas tersebut masih commit to user 4 mengalami kesulitan dalam melakukan passing, terutama passing atas bola voli. Sedikit siswa yang baru menguasai teknik dasar passing atas, karena dalam melakukan passing atas banyak unsur-unsur yang harus diperhatikan yang pertama sikap permulaan dalam sikap permulaan kedua kaki berdiri selebar dada, berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah. Tempatkan badan secepat mungkin dibawah bola, dengan kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi dan jari-jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah lingkaran dengan kedua lengan terbuka. Yang kedua gerakan pelaksanaan, tepat saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada permukaan jari-jari ruas pertama dan kedua yang dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Yang ketiga gerak lanjutan saat bola memantul denga baik, lanjutkan dengan meluruskan lengan kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan memindahkan berat badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali. Kenyataan dilapangan kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 20102011, masih banyak melakukan kesalahan yaitu pada sikap permulaan, kesalahan yang sering dilakukan pada sikap permulaan diantaranya kaki tidak berdiri selebar dada, lutut masih kebanyakan lurus dan badan tidak mau merendah. Pada sikap pelaksanaan, kesalahan yang sering dilakukan yaitu ketika mendorong bola lengan tidak sepenuhnya diluruskan, jari-jari tidak dibuka, perkenaan bola masih pada telapak tangan dan kesalahan yang terjadi pada gerak lanjutan yaitu tidak melangkahkan kaki belakang kedepan sehingga hasil belajar meraka tidak optimal, tingninya Kriteria Ketuntasan Mengajar KKM sekolah yaitu 70 sehingga guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang lebih baik agar hasil belajar siswanya dapat tercapai secara optimal. Hasil observasi pra penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri Colomadu, Karangnyar kelas X 3 tahun ajaran 20102011. Mereka masih kesulitan dalam melakukan passing atas bola voli. Dari data tes yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani pada kelas X 3 SMA Negeri Colomadu commit to user 5 Karanganyar tahun ajaran 20102011, Terbukti dari jumlah 35 siswa, hanya 12 orang yang dapat dikatakan tuntas belajar passing atas bola voli atau sekitar 34,28 dari jumlah siswa sesuai dengan kreteria penilaian pembelajaran. Hal tesebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, proses pembelajaran yang belum melibatkan siswa secara aktif, guru masih menjadi pusat utama pembelajaran, guru kurang menerapkan model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang dapat menarik siswa mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, selain itu juga sarana dan prasarana yang kurang mendukung sehingga proses pembelajaran tidak efektif yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang optimal. Hasil wawancara guru pendidikan jasmani di SMA Negeri Colomadu Karanganyar, menunjukan bahwa siswa-siswi di SMA tersebut secara umum memiliki kemampuan menengah ke bawah, disamping beberapa siswa memiliki intelegensi diatas rata-rata. Dalam sebuah observasi kelas, dapat diketahui bahwa siswa-siswi di kelas X 3 memiliki minat dan motivasi yang kurang terhadap pelajaran pendidikan jasmani terutama pada materi bola besar bola voli terutama pada pokok bahasan passing atas bola voli. Masih tampak beberapa siswa yang mengobrol dengan temannya sendiri, tidak semangat dalam mengikuti proses pembelajaran, serta malas-malasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa mengeluh dan merasa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Banyak kendala yang dihadapi oleh guru pendidikan jasmani di SMA Negeri Colomadu, Karanganyar dalam usaha meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah siswa kurang memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung, terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran bola voli, serta terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani untuk melakuakan model-model pembelajaran pendidikan jasmani yang ada saat pembelajaran. Salah satu keterbatasan guru pendidikan jasmani dalam mengajar commit to user 6 adalah dalam hal menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan yang mampu melibatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Antusiasme siswa dalam sebuah pembelajaran sangat penting menurut Syaiful Sagala 2007: 152 ”dalam pembelajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian ”. Jadi guru harus berusaha dan berpikir keras untuk membuat konsep yang tepat dan bervariasi dalam mengembangkan rencana pembelajaran sehingga saiwa atau peserta didik aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan oleh guru. Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain, terkadang siswa itu cenderung malu apabila disuruh memperagakan suatu gerakan, guru perlu menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat mempermudah siswa menerima pelajaran dengan baik. Apabila pendekatan pembelajaran tersebut tepat maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik sehinga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Pendekatan permainan atau bermain diharapkan dapat digunakan untuk mendukung dalam meningkatkan kemampuan teknik passing atas bola voli khususnya kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 20102011, sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Manfaat dari permainan itu sendiri sangatlah besar, permainan merupakan media yang sangat baik untuk mengembangkan aspek sosial dan moral anak karena ada aturan-aturan tertentu yang harus diikuti semua siswa. Apabila aturan-aturan dalam permainan sudah dapat dilaksanakan dan diterapkan dengan baik maka secara tidak sadar mereka belajar untuk menghormati orang lain dan mematuhi batas-batas sosial. Jika siswa memahami permainan itu siswa semakin sadar mengenai kebutuhan kerja tim, karena beberapa permainan yang lebih kompleks memerlukan kerja secara kognitif untuk mengembangkan strategi yang sederhana. commit to user 7 Dengan pendekatan bermain diharapkan siswa lebih aktif , lebih senang dalam mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan oleh guru, siswa dapat belajar sambil bermain sehingga siswa tidak sadar bahwa permainan yang dilakukan mengandung unsur utama pembelajaran, karena dalam memilih permainan tidak lepas dari pokok bahasan yang akan diberikan pada siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar khususnya passing atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010 2011. Berdasarkan observasi mengenai permasalahan umum yang dihadapi oleh guru pendidikan jasmani dalam penyampaian materi khususnya pada materi passing atas bola voli, maka akan diadakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research CAR pada siswa kelas X 3 di SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2 010 2011, dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli melalui Pendekatan Bermain “. Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan dapat memberikan jalan keluar dari permasalahan yang selama ini dihadapi oleh guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjasorkes di SMA Negeri Colomadu Karanganyar, dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya dan pembelajaran passing atas bola voli pada khususnya, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010 2011

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 110

UPAYAMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF DENGAN MODIFIKASIALAT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MEDAN.

2 17 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2016.

0 4 22

PERBAIKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 3 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 24

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 18

PENDEKATAN BERMAIN DALAM MEMPERBAIKI HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP BINA SATRIA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 9 23

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC LEARNING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MERANTI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 25

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 STABAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN MELEMPAR BOLA PADA SISWA SD

0 0 11