commit to user 23
2
Passing
yaitu suatu teknik memainkan bola dengan tujuan untuk mengarahkan bola tersebut kesuatu tempat atau agar bola tersebut dapat
diumpankan oleh pemain lawan pada smasher untuk diumpan. 3
Smash spike
yaitu pukulan bola yang keras dan tajam serta jalannya bola memukik tajam.
4
Block
bendungan yaitu usaha untuk menahan serangan lawan dengan cara membendung serangan tersebut diatas net atau jaringan.
5 Gerakan menyongsong dan menjangkau bola adalah gerakan menuju
kesuatu tempat dimana bola tertuju, dan usaha untuk menempatkan diri sehingga bola yang datang dapat dimainkan dengan mudah dan berhasil
dengan baik. Penguasaan teknik dasar bermain bola voli tersebut hanya dapat dicapai
oleh setiap pemain bola voli dengan latihan yang sistematis, berulang-ulang dan kontinyu serta melakukan pertandingan persahabatan yang direncanakan dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan teknik, kemampuan fisik, taktik dan mental pemain secara terus menerus dan berkelanjutan guna menghadapi suatu
pertandingan untuk memperebutkan kejuaraan.
c. Teknik
Passing
atas
Salah satu teknik dasar yang hendaknya dikuasai dan diajarkan pada peserta didik dalam pokok ahasan permainan bola voli adalah passing. Menurut
M. Yunus 1992: 68 , “
passing
adalah suatu teknik memainkan bola dengan tujuan untuk mengarahkan bola tersebut kesuatu tempat atau agar bola tersebut
dapat diumpan oleh pemain lawan kepada smasher untuk diumpan”. Dalam permainan bola voli terdapat dua macam
passing
, yaitu
passing
bawah dan
passing
atas. Obyek penelitian ini adalah
passing
atas yang dijelaskan senagai berikut :
1 Sikap Permulaan Ambil posisi sikap siap normal, yaitu kedua kaki berdiri selebar dada, berat
badan menumpu pada telapak kaki depan, lutut ditekuk dengan badan merendah. Tempatkan badan secepat mungkin dibawah bola, dengan kedua
commit to user 24
tangan diagkat lebih tinggi dari dahi dan jari – jari tangan terbuka lebar
membentuk cekungan separti setengah lingkaran. 2 Gerakan Pelaksanaan
Tepat saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada
permukaan jari – jari ruas pertama dan kedua, yang dominan mendorong
bola adalah ibu jar, telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan bola, jari – jari agak ditegangan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan
tangan agar bola dapat memantul dengan baik. 3 Gerak Lanjutan
Setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan lengan kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan, diikuti dengan memindahkan
berat badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali.
Gambar 1. Posisi perkenaan bola pada telapak tangan
Gambar 2. Posisi badan saat menerima bola
commit to user 25
d. Variasi
Passing
Atas
Menurut M. Yunus 1992: 81 macam-macam pass-atas dapat dibagi sebagai berikut :
1
Pass
-atas pada bola rendah Kunci pelaksanaan: segera merendah dengan menekuk lutut hingga salah
satu lutut menyentuh lantai agar dapat menempatkan badan dibawah bola.
Gambar 3.
Pass
-atas pada bola rendah 2
Pass
-atas dengan bola disamping badan Sideway Overhand Pass Kunci pelaksanaanya : segera geser badan ke bawah bola dengan
melakukan langkah samping.
Gambar 4.
Pass
-atas dengan bola disamping badan 3
Pass-
atas dengan bergeser mundur
Backward Overhand Pass
Kunci pelaksanaan : bergerak dengan cepat melangka kebelakang dengan merendahkan badan hingga posisi bola tepat didepan atas dari dahi.
commit to user 26
Gambar 5.
Passs
-Atas dengan Bergeser Mundur 4
Pass-
atas dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat 45
Degree Diagonal Overhand pass
Kunci pelaksanaanya : putar badan kesamping, lakukan langkah silang diagonal kebelakang dan segera diikuti kaki belakang untuk mengambil
posisi yang tepat dibawah bola.
Gambar 6.
Pass
-atas dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat 5
Pass
-atas dengan meloncat
Overhand Jumping pass
Kunci pelaksanaan : cepat bergerak kebawah bola, meloncat setinggi mungkin dan dorongkan bola dengan meluruskan lengan kemudian
mendarat dengan mengeper.
Gambar 7.
Pass
-atas dengan meloncat 6 P
ass
atas kebelakang
Overhand Back Pass
Kunci pelaksanaan : tempatkan badan tegak lurus dengan bola, tekuk lutut agak rendah, dorongkan bola dengan meluruskan lengan keatas
belakang hingga badan membusur kebelakang, pandangan mengikuti arah bola.
commit to user 27
Gambar 8.
Pass-
atas kebelakang
7
Pass
-atas kebelakang dengan berputar 180 derajat
Reverse Overhand Back Pass
Kunci pelaksanaannya : putar badan 180 derajat, tempatkan badan tegak lurus dengan bola, badan merendah dengan menekuk lutut, dorong bola
dengan meluruskan lengan kebelakang atas, pandangan mengikuti atah bola.
Gambar 9.
Pass
-atas kebelakang dengan berputar 180 derajat
5. Hakikat Bermain
a. Pengertian Bermain
Menurut Dani Wardani 2009: 17-18 Permainan, bermain atau padanan kata dalam bahasa Inggris disebut “
games
” kata benda, “
to play
” kata kerja, “
toys
” kata benda ini berasal dari kata “main”. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata main berarti “melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang dengan
commit to user 28
al at tertentu atau tidak ; berbuat sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja.”
Dan dalam dunia psikologi kegiatan bermain dipandang sebagai “suatu kegiatan atau lebih luasnya aktivitas yang mengandung keasyikan
fun
dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas, tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh
kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut”. Menurut Yudha M. Saputra 2001:
6 menyatakan ”bermain adalah ke
giatan yang menyenangkan”. Sedangkan Aip Syarifudin 2004: 17 mengartikan” bermain adalah bentuk kegiatan yang bermanfaatproduktif untuk
menyenangkan diri”. Selanjutnya menurut M. Furqon 2008: 4 menyatakan
bahwa : Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di mana
anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal yang
menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain juga bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan
perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan rasa untuk menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada
di luar kenyataan, dengan memasuki suatu dunia imajiner. Bermain memberikan suatu arena di mana anak masuk dan terlibat untuk
menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-kadang menemukan dirinya dari bermain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas jasmani siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan mempunyai tujuan pegembangan
mempunyai dampak yang positif pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga melalui bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat
berharga untuk siswa. Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya kebutuhan akan makan, minum, tidur, dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat
mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti halnya atletik adalah nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang
kaya yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut Hibanna S. Rahman 2002: 85
mengartikan ” bermain adalah segala kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bag
i anak”. Selanjutnya menurut
commit to user 29
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003: 698 bahwa ”bermain adalah melakukan
sesuatu untuk bersenang- senang”. Sedangkan menurut Agus Mahendra 2004: 4
yaitu ”bermain adalah dunia anak, sambil bermain mereka belajar, dalam belajar, anak-
anak adalah ahlinya”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud bermain
adalah dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu untuk bersenang-senang.
b. Pendekatan Bermain