commit to user 33
b. Pada laki-laki:
1 Pertumbuhan tulang-tulang
2 Testis membesar
3 Tumbuh bulu kemaluan yang halus
4 Awal perubahan suara
5 Ejakulasi
6 Bulu kemaluan menjadi keriting
7 Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap
tahunnya 8
Tumbuh rambut-rambut halus diwajah kumis,jenggot 9
Tumbuh bulu ketiak Oleh karena itu Jadi seorang guru harus bisa memberi penjelasan akan
perkembangan yang terjadi pada diri siswa tersebut, terutama pada wanita dikarenakan pada kondisi fisik wanita mempunyai perubahan yang sangat
mencolok dibandingkan anak laki-laki. Dalam kegiatan pembelajaran permasalahan yang muncul dapat diatasi, serta kegiatan pembelajaran akan
berjalan lancar
B. Kerangka Pikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru
kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran praktik. Siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab
guru hanya menyampaikan materi secara verbal, adapun memberikan demonstrasi atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru bukanlah
satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam menyelesaikan masalah
yang sesuai dengan materi pembelajaran. Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah
kurangnya sarana dan prasarana serta peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya
commit to user 34
partisipasi siswa secara penuh. Siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu
proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pendekatan pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa.
Permasalahan tersebut muncul pada pembelajaran
passing
atas bola voli di SMA Negeri Colomadu Karanganyar kelas X 3 tahun ajaran 20102011.
Kurang maksimalnya pembelajaran
passing
atas bola voli dikarenakan pendidik kurang mampu mendesain pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses
pembelajaran bola voli khususnya
passing
atas bola voli sehingga partisipasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar kurang maksimal yang
mengakibatkan hasil belajar
passing
atas siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 20102011 tidak tercapai secara optimal
Penggunaan pendekatan yang sesuai dengan kondisi awal siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 20102011 dalam belajar
passing
atas bola voli adalah pendekatan bermain, dikarenakan melalui pendekatan bermain siswa dituntut aktif melakukan permainan, permainan yang dibuat
mengarah pada teknik dalam melakukan passing atas bola voli, sehingga siswa tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan teknik passing atas bola voli,
karena mereka belajar sambil bermain. Secara langsung memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Banyak kelebihan
yang bisa didapat dengan penerapan penbelajaran menggunakan pendekatan bermain diantaranya: siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran, suasana
pembelajaran lebih menyenangkan, siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran.
Penggunaan pendekatan bermain dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari yaitu passing
atas bola voli. Secara lebih rinci jenis-jenis permainan tersebut dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP setiap pertemuan. Pembelajaran
passing atas dengan pendekatan bermain diharapkan dapat menarik minat siswa
khususnya siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran
commit to user 35
20102011, yang kebanyakan dari mereka kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani khususnya mempelajari
passing
atas bola voli. Maka untuk dapat memaksimalkan proses pembelajaran bola voli
khususnya passing atas, harus digunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Diantara
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan situasi pembelajaran tersebut adalah pendekatan bermain sebagai rangsangan untuk melakukan gerakan. Diharapkan
melalui pendekatan bermain tesebut proses pembelajaran bola voli khususnya passing atas dapat dilaksanakan secara maksimal sehingga hasil belajar
passing
atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 20102011 dapat tercapai secara optimal.
Secara garis besar kerangka berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini :
Gambar 10. Kerangka berfikir dalam PTK Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru : Kurang mampu
mengkontrol keaadan siswa pada materi
passing
atas
Menerapkan pembelajaran melalui
pendekatan bemain
Melaui pendekatan bermain siswa lebih
mudah menganalisis gerakan
passing
atas, sehingga mampu
melakukan dan siswa tidak bosan dalam
mengikuti pembelajaran Siswa :
- Tidak mampu menyerap
serta menganalisis materi gerakan
passing
atas yang disampaikan oleh guru.
- Hasil belajar penjas rendah
- Siswa kurang partisipasi
dengan materi yang diberikan guru
Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan teknik dasar
passing
atas, melalui pendekatan pembelajaran
bermain Siklus II : upaya perbaikan
dari tindakan silkus I sehingga meningkatkan kemampuan
dan keterampilan
passing
atas, melalui pendekatan bermain
commit to user 36
C. Hipotesis Tindakan