Tabel 27. Hasil uji korelasi stressors kerja dengan kinerja karyawan
No Stressor Kerja
Nilai Korelasi
r Nilai
Peluang p
Hubungan dengan
Kinerja
1 Konflik Kerja
- 0,404 0,016
Sedang, negatif dan
nyata 2 Beban
dan Waktu
Kerja - 0,312
0,068 Rendah,
negatif dan nyata
3 Karakteristik Tugas
- 0, 311 0,069
Rendah, negatif dan
nyata 4 Dukungan
dan Kepemimpinan -
0,353 0,038
Rendah, negatif dan
nyata Keterangan :
= Nyata pada taraf 10
= Nyata pada taraf 5
= Nyata pada taraf 1
1. Hubungan antara Konflik Kerja dengan Kinerja Karyawan
Berdasarkan Tabel 27 di atas, dapat dilihat dari hasil uji korelasi yang dilakukan antara konflik kerja dengan kinerja karyawan
diperoleh nilai peluang p sebesar 0,016 dan nilai korelasi r negatif sebesar –0,404. Nilai p sebesar 0.016 0,05 menunjukkan hubungan
antara konflik kerja dengan kinerja karyawan adalah nyata pada taraf 5 dan tentunya jelas nyata pada taraf 10. Nilai r sebesar -0,404
menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan sedang antara konflik kerja dengan kinerja karyawan. Maka, dapat diartikan semakin
tinggi konflik kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka cenderung dapat menimbulkan stres kerja dan pada akhirnya akan menurunkan
kinerja karyawan, sedangkan semakin rendah konflik kerja yang dirasakan karyawan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan.
Konflik kerja yang dirasakan karyawan dapat terjadi antara hubungan atasan dan bawahan, hubungan sesama rekan kerja, maupun
konflik pada diri sendiri. Robbins 1996, tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain dapat menimbulkan konflik kerja yang cukup
besar dan menimbulkan stres bagi karyawan tersebut. Konflik kerja
yang berkelanjutan akan menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman dan dapat menimbulkan stres bagi mereka yang terlibat dalam
konflik. Stres yang berlebihan pada akhirnya dapat menurunkan kinerja karyawan.
2. Hubungan antara Beban dan Waktu Kerja dengan Kinerja
Karyawan
Berdasarkan hasil uji korelasi antara beban dan waktu kerja dengan kinerja karyawan diperoleh nilai korelasi r sebesar -0,312
dan nilai peluang p sebesar 0,068. Nilai p sebesar 0,068 0,1 menunjukkan bahwa hubungan antara beban dan waktu kerja dengan
kinerja karyawan adalah nyata. Nilai r sebesar -0,312 menunjukkan adanya hubungan negatif dan rendah antara beban dan waktu kerja
yang dirasakan dengan kinerja karyawan. Maka dapat diartikan, semakin tinggi beban kerja yang diberikan namun dengan waktu kerja
yang terbatas, maka dapat berpotensi menimbulkan stres kerja dan akhirnya cenderung dapat menurunkan kinerja karyawan
Davis dan John 1996, menyatakan beban kerja yang berlebihan dan desakan waktu membuat karyawan tertekan dan
menjadi stres. Karyawan yang mengalami stres akibat dari banyaknya beban pekerjaan yang diberikan namun tidak diiringi dengan waktu
kerja yang cukup untuk menyelesaikannya, hal ini cenderung akan menurunkan kinerja mereka, mengingat pekerjaan yang
diselesaikannya tersebut tidak dapat dikerjakan secara maksimal.
3. Hubungan antara Karakteristik Tugas dengan Kinerja Karyawan