K R
C =
8 ,
5 4
5 1
5 =
= −
= C
Berdasarkan perhitungan di atas, maka posisi keputusan persepsi responden terhadap kinerja karyawan, nilai-nilai budaya perusahaan dan
stressors kerja dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Posisi keputusan persepsi responden
Bobot Nilai Persepsi Responden
1,0 – 1,8 Tidak BaikTidak Tinggi
1,8 – 2,6 Kurang BaikKurang Tinggi
2,6 – 3,4 Cukup BaikCukup Tinggi
3,4 – 4,2 BaikTinggi
4,2 – 5,0 Sangat BaikSangat Tinggi
3.5.1. Uji Validitas Kuesioner
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur kuesioner mengukur apa yang ingin diukur atau apakah
alat ukur tersebut sudah tepat mengukur apa yang akan diukur. Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah setiap pertanyaan saling
berkaitan satu dengan yang lainnya, dan setiap pertanyaan juga berhubungan dengan obyek yang akan diteliti. Uji validitas
menggunakan rumus korelasi product moment. Umar 2005, rumus dari korelasi product moment yang digunakan, yaitu :
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r
hitung
Dimana : r = angka korelasi.
X = skor pertanyaan.
Y = skor total.
n = jumlah responden.
Setelah mendapatkan
r
hitung,
selanjutnya dibandingkan dengan r
tabel
dan ditarik kesimpulan. Koefisien korelasi tabel yang diambil adalah taraf nyata
α 10 dengan derajat bebas db = n – 2. Untuk mengetahui apakah masing-masing pertanyaan valid, maka nilai r
hitung
harus lebih besar dari r
tabel
dan nilai peluang p α,. Selanjutnya
pertanyaan yang tidak valid dibuang dan tidak dimasukkan dalam pembahasan.
3.5.2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan oleh suatu instrumen, artinya menunjukkan
kestabilan hasil pengukuran, bila alat tersebut digunakan pada kelompok yang sama pada saat yang berbeda. Menurut Singarimbun
dan Effendi 1989, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua. Cara menghitung reliabilitas dengan teknik belah dua,
yaitu : 1.
Menyajikan alat ukur kepada sejumlah responden, kemudian dihitung validitas jawabannya. Jawaban-jawaban yang valid
dikumpulkan menjadi satu dan yang tidak valid dibuang. 2.
Membagi jawaban-jawaban yang valid tersebut menjadi dua belahan. Membelah alat pengukur dilakukan dengan cara random
atau berdasarkan nomor ganjil dan genap. 3.
Skor untuk masing-masing belahan dijumlahkan. 4.
Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
5. Mencari reliabilitas untuk seluruh tanggapan responden dengan
mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan cara memasukkan ke rumus :
tt r
tot r
tot r
. 1
. 2
. +
=
Dimana : r.tot = angka reliabilitas seluruh jawaban.
r. tt = angka korelasi belahan pertama dan kedua.
Uji reliabilitas ini dilakukan pada taraf nyata α 10 . Apabila
nilai r
hitung
r
tabel
dan nilai peluang p α, maka korelasi tersebut
nyata, atau dengan kata lain kuesioner tersebut adalah andal. Apabila nilai r
hitung
r
tabel
dan nilai p α, maka korelasi tersebut tidak nyata,
atau dengan kata lain kuesioner tersebut adalah tidak andal.
3.5.3. Korelasi Rank Spearman