Hubungan antara Nilai Budaya “Selalu Berusaha Mencapai yang Terbaik” dengan Kinerja Karyawan

1. Hubungan antara Nilai Budaya “Selalu Berusaha Mencapai yang Terbaik” dengan Kinerja Karyawan

Nilai budaya “selalu berusaha mencapai yang terbaik” memiliki hubungan yang nyata dan positif dengan kinerja karyawan. Nilai peluang p sebesar 0,003 0,01 menunjukkan bahwa hubungan nilai budaya ini dengan kinerja karyawan nyata pada taraf 1 dan secara otomatis akan nyata pada taraf 5 dan 10. Nilai korelasi r positif sebesar 0,483 menunjukkan bahwa adanya hubungan dengan tingkat keeratan sedang antara budaya “selalu berusaha mencapai yang terbaik” dengan kinerja karyawan, artinya semakin tinggi tekad karyawan untuk mencapai hasil yang terbaik dari pekerjaan yang dilakukannya, maka cenderung akan meningkatkan kinerja karyawan. Nilai budaya “selalu berusaha mencapai yang terbaik” adalah sikap dimana setiap karyawan menyadari akan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada pemakai jasa. Pelayanan terbaik yang dimaksud adalah adalah pelayanan yang cepat, akurat, cermat, serta memuaskan pemakai jasa dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Karyawan Divisi Pemasaran BMS menyadari Pos Indonesia tidak akan ada artinya tanpa adanya pemakai jasa. Oleh karena itu, dengan adanya tekad untuk selalu berusaha mencapai yang terbaik maka karyawan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya untuk mencapai hasil yang optimal untuk kepentingan pemakai jasa dan seluruh jajaran Pos Indonesia. 2. Hubungan antara Nilai Budaya “Senantiasa Melihat Kedepan dan Belajar dari Pengalaman” dengan Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil uji korelasi antara nilai budaya “senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman” dengan kinerja karyawan diperoleh nilai peluang p sebesar 0,096 dan nilai korelasi r positif sebesar 0,286. Nilai p sebesar 0,096 0,1 menunjukkan bahwa nilai budaya “senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman” memiliki hubungan yang nyata dengan kinerja karyawan. Nilai r sebesar 0,286 menunjukkan adanya hubungan rendah antara nilai budaya “senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman” dengan kinerja karyawan, sehingga dapat diartikan semakin baik karyawan tanggap akan kejadian di masa yang akan datang dan belajar dari pengalaman masa lalu, hal ini cenderung dapat meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan mengacu kepada pengalaman masa lalu untuk merencanakan masa yang akan datang. Kesalahan-kesalahan masa lalu dijadikan acuan agar tidak terulang kembali. Selain itu, dalam bekerja karyawan tidak hanya memikirkan apa yang dibutuhkan saat ini tetapi juga memikirkan dan mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karyawan menyadari untuk melakukan semua itu dan sebagai upaya mencapai hasil yang terbaik di masa yang akan datang, maka karyawan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. 3. Hubungan antara Nilai Budaya “Bertanggung Jawab Kepada Pihak-pihak yang Berkepentingan” dengan Kinerja Karyawan Menurut hasil korelasi yang diperoleh antara nilai budaya “bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan” dengan kinerja karyawan diperoleh nilai peluang p sebesar 0,006 dan nilai korelasi r positif sebesar 0,457. Nilai p sebesar 0,006 0,01 menunjukkan hubungan antara nilai budaya ini dengan kinerja nyata pada taraf 1 dan secara otomatis nyata pada taraf 5 dan 10. Nilai r sebesar 0,457 menunjukkan bahwa terdapat keeratan hubungan yang sedang antara nilai budaya “bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan” dengan kinerja karyawan. Kecendrungan semakin tinggi rasa tanggung jawab karyawan kepada pihak-pihak yang berkepentingan akan memberikan kecendrungan meningkatnya kinerja karyawan. Karyawan menyadari bahwa mereka mempunyai tanggung jawab kepada pihak–pihak yang berkepentingan baik kepada pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan seperti pamakai jasa, direksi maupun karyawan lain sebagai rekan kerja. Karyawan senantiasa tetap menjaga standar profesionalisme yang tinggi dalam memberikan pelayanan. Karyawan bertanggung jawab atas risiko dan hasil kerja sesuai dengan bidangnya. Pertanggungjawaban yang diminta perusahaan kepada karyawannya akan mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka.

4. Hubungan antara Nilai Budaya “Menjunjung Tinggi Semangat