Prosedur Percobaan ekonomi preferensi peserta percobaan

a. Prosedur Percobaan ekonomi preferensi peserta percobaan

dengan alternatif sistem asuransi kendaraan bermotor jenis penggunaan pribadi: 1 Peserta terdiri dari 10 orang 2 Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem konvensional dan ”lembar keputusan peserta asuransi”. 3 Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp 178. 4 Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti. 5 Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti. 6 Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi. 7 Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Dalam percobaan ini terdapat dua sistem asuransi yakni sistem syariah dan sistem konvensional. Peserta diperkenankan memilih untuk bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional. 8 Apabila peserta memilih bertransaksi dengan sistem syariah, maka Premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan HP. Rate premi untuk sistem asuransi syariah dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 1,65 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem syariah peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta akan mendapatkan bagi hasil sebesar 10persen dari premi yang dibayarkan. 9 Jika peserta memilih bertransaksi dengan sistem asuransi konvensional, maka premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan rate premi dan harga pertanggungan HP. Rate premi untuk sistem asuransi konvensional dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 1,7 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem konvensional peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta tidak akan mendapatkan apa-apa. 10 Namun jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita. 11 Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini: Tabel 3.5. Peluang Kejadian dan Angka Acak Jenis Penggunaan Pribadi Kejadian Peluang Angka pengacakan Hilang 4,8 0.000-0.047 Tidak hilang 95,2 0.048-0.999 Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 12 Proses diatas diulang sebanyak lima kali. 13 Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan. b. Prosedur Percobaan ekonomi preferensi peserta percobaan dengan alternatif sistem asuransi kendaraan bermotor jenis penggunaan sewa: 1 Peserta terdiri dari 10 orang 2 Pada awal percobaan, setiap peserta diberikan instruksi percobaan ekonomi untuk sistem konvensional dan ”lembar keputusan peserta asuransi”. 3 Peserta diberi aset sebesar Rp 1.200,- tiap periode, terdiri dari mobil senilai Rp 1.022,- dan uang senilai Rp 178. 4 Peserta dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan oleh peneliti. 5 Peneliti menjelaskan secara garis besar tentang percobaan yang akan dilakukan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti, dapat ditanyakan pada peneliti. 6 Peneliti berperan sebagai pengelola dana peserta dan sebagai perusahaan asuransi serta membuka pelaksanaan simulasi. 7 Peserta dapat memilih untuk mengasuransikan mobilnya atau tidak. Jika peserta memilih mengasuransikan mobilnya, peserta harus membayar premi asuransi. Dalam percobaan ini terdapat dua sistem asuransi yakni sistem syariah dan sistem konvensional. Peserta diperkenankan memilih untuk bertransaksi dengan sistem syariah atau sistem konvensional. 8 Apabila peserta memilih bertransaksi dengan sistem syariah, maka Premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan HP. Rate premi untuk sistem asuransi syariah dengan jenis penggunaan disewakan adalah sebesar 2,5 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem syariah peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100 persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta akan mendapatkan bagi hasil sebesar 10 persen dari premi yang dibayarkan. 9 Jika peserta memilih bertransaksi dengan sistem asuransi konvensional, maka premi yang harus dibayarkan dihitung dengan mengalikan rate premi dengan harga pertanggungan HP. Rate premi untuk sistem asuransi B dengan jenis penggunaan pribadi adalah sebesar 2,55 persen. Dan harga pertanggungan adalah seharga mobil tersebut yaitu Rp 1.022,-. Dengan mengikuti asuransi sistem konvensional peserta akan mendapatkan penggantian apabila terjadi kerugian, dalam percobaan ini kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penggantian kendaraan tersebut senilai 100persen dari HP yang dikurangi 5 persen dari HP sebagai risiko sendiri, sehingga total penggantian adalah 95 persen dari HP. Apabila mobil tidak hilang peserta tidak akan mendapatkan apa-apa. 10 Namun jika peserta tidak mau mengasuransikan kendaraannya, peserta tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembayaran premi, tetapi apabila terjadi kehilangan atas kendaraan, tidak ada penggantian untuk kerugian yang diderita. 11 Untuk menentukan terjadi kehilangan atau tidak dilakukan pengacakan setiap periode. Pengacakan tersebut dengan menggunakan kalkulator dengan rincian angka acak seperti tabel berikut ini: Tabel 3.6. Peluang Kejadian dan Angka Acak Jenis Penggunaan Sewa Kejadian Peluang Angka pengacakan Hilang 5,6 0.000-0.055 Tidak hilang 94,4 0.056-0.999 Sumber: Informasi peluang dari perusahaan persewaan mobil 12 Proses diatas diulang sebanyak lima kali. 13 Keuntungan yang didapat oleh peserta tergantung dari tindakan yang mereka lakukan. Keuntungan tersebutlah yang selanjutnya menjadi imbalan atau insentif bagi peserta yang melakukan percobaan. Pada instruksi percobaan sebenarnya, tak disebutkan sistem syariah dan konvensional. Kedua sistem tersebut disimbolkan dengan A dan B. Hal ini dimaksudkan supaya peserta percobaan tidak melakukan transaksi berdasarkan emosi melainkan tindakan rasional yang bertujuan memaksimumkan keuntungan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN