Tingkah Laku Konsumen Di Bawah Kondisi Ketidakpastian

1. Semua peserta masuk pada awal tahun 2. Investasi dihitung pada akhir tahun 3. Klaim dikeluarkan pada akhir tahun 4. Semua kendaraan dalam keadaan baru karena akan berpengaruh terhadap besarnya premi yang harus dibayarkan. 5. Inflasi dianggap tetap. 6. Kendaraan yang dimiliki oleh peserta percobaan sama yakni Daihatsu Xenia VVT-i 1.0 Li DLX Family MT seharga Rp 102.200.000,- 7. Untuk menyederhanakan perhitungan semua angka dibagi dengan 100.000. 8. Kerugian yang terjadi hanyalah berupa kehilangan.

2.1.5 Tingkah Laku Konsumen Di Bawah Kondisi Ketidakpastian

Dalam percobaan ekonomi ini, peserta dituntut untuk mengambil keputusan dalam kondisi yang tidak pasti. Dalam hal ini adalah keputusan peserta percobaan dalam mengambil keputusan untuk mengasuransikan kendaraan atau tidak. Sementara mereka tidak mengetahui apakah kendaraan yang dimilikinya akan hilang atau tidak pada masa yang akan datang. Menurut Nicholson 2001 untuk memahami tingkah laku di bawah keadaan tidak pasti ini ada dua konsep yang perlu diketahui, yaitu probabilitas dan nilai yang diharapkan expected value. Dalam penelitian ini probabilitas yang dimaksudkan adalah persentase peluang kehilangan kendaraan. Peluang tersebut dilihat dari data-data tahun sebelumnya mengenai kehilangan mobil baru dengan jenis penggunaan pribadi dan disewakan. Sementara nilai yang diharapkan expected value pada penelitian ini adalah peristiwa atau kejadian yang diharapkan akan terjadi pada masa depan oleh pelaku ekonomi. Bagi peserta asuransi mereka mempunyai expected value kendaraan mereka hilang sehingga mereka mengasuransikan kendaraan dengan harapan perusahaan asuransi dapat mengganti kerugian yang mereka alami dimasa depan. Sementara bagi mereka yang tidak mengikuti asuransi, mereka mempunyai expected value kendaraan mereka tidak akan hilang. Sehingga mereka tidak perlu mengasuransikan kendaraan mereka.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang penulis lakukan bukan merupakan penelitian yang baru. Sebelumnya penelitian dengan metode percobaan ekonomi untuk asuransi telah dilakukan oleh Salma 2004 dan Anggia Kumala Maharani 2004. Namun penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan dua penelitian sebelumnya yang membandingkan asuransi konvensional dan syariah dalam asuransi pendidikan serta asuransi kecelakaan diri. Sementara yang penulis teliti adalah asuransi kendaraan bermotor dimana menitik beratkan pada analisis ekonomi, bukan analisis statistika seperti yang dilakukan sebelumnya. Pada penelitian tersebut, keduanya menggunakan analisis ANOVA, namun pada penelitian ini selain digunakan analisis ANOVA juga digunakan uji sebaran t dalam pengolahan data. Asumsi-asumsi yang digunakan juga berbeda.