dilihat dari data-data tahun sebelumnya mengenai kehilangan mobil baru dengan jenis penggunaan pribadi dan disewakan. Sementara nilai yang diharapkan
expected value pada penelitian ini adalah peristiwa atau kejadian yang diharapkan akan terjadi pada masa depan oleh pelaku ekonomi. Bagi peserta
asuransi mereka mempunyai expected value kendaraan mereka hilang sehingga mereka mengasuransikan kendaraan dengan harapan perusahaan asuransi dapat
mengganti kerugian yang mereka alami dimasa depan. Sementara bagi mereka yang tidak mengikuti asuransi, mereka mempunyai expected value kendaraan
mereka tidak akan hilang. Sehingga mereka tidak perlu mengasuransikan kendaraan mereka.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang penulis lakukan bukan merupakan penelitian yang baru. Sebelumnya penelitian dengan metode percobaan ekonomi untuk asuransi telah
dilakukan oleh Salma 2004 dan Anggia Kumala Maharani 2004. Namun penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan dua penelitian
sebelumnya yang membandingkan asuransi konvensional dan syariah dalam asuransi pendidikan serta asuransi kecelakaan diri. Sementara yang penulis teliti
adalah asuransi kendaraan bermotor dimana menitik beratkan pada analisis ekonomi, bukan analisis statistika seperti yang dilakukan sebelumnya.
Pada penelitian tersebut, keduanya menggunakan analisis ANOVA, namun pada penelitian ini selain digunakan analisis ANOVA juga digunakan uji
sebaran t dalam pengolahan data. Asumsi-asumsi yang digunakan juga berbeda.
Penelitian terdahulu dengan menggunakan percobaan ekonomi dalam bidang asuransi mengasumsikan bahwa peserta dapat melakukan tawar-menawar untuk
harga pertanggungan. Sementara pada penelitian kali ini harga pertanggungan dianggap sama dan penghitungan untuk insentif pada peserta adalah total aset
akhir bukan keuntungan seperti yang dilakukan sebelumnya. Pada penelitian kali ini pun peserta diperbolehkan tidak mengikuti asuransi. Sehingga perbadingan
keuntungan antara peserta yang mengikuti asuransi dengan yang tidak mengikuti asuransi dapat diketahui.
2.3 Kerangka pemikiran
Kerangka berfikir dari penelitian ini adalah dengan membandingkan antara sistem asuransi syariah dengan asuransi konvensional dalam perlindungan
terhadap kendaraan bermotor. Dengan metode percobaan ekonomi penulis akan mengamati bagaimana respon masyarakat atau pelaku ekonomi ketika berada di
sistem asuransi syariah dan konvensional. Adapun variabel yang diamati meliputi keuntungan perusahaan, keuntungan nasabah dan keikutsertaan peserta dalam
asuransi. Perbedaan dari kedua sistem tersebut meliputi banyak hal, seperti
perhitungan rate premi yang berbeda antara asuransi syariah dan konvensional dan juga pemutaran uang diantara keduanya dimana asuransi syariah
menginvestasikan dananya di bank syariah, sementara pada asuransi konvensional menginvestasikan dananya di bank konvensional.
Kedua sistem asuransi mempunyai perhitungan rate premi yang berbeda namun keduanya sama-sama memasukkan risiko dalam menetapkan rate premi.
Risiko sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu risiko tinggi dan risiko rendah. Tinggi dan rendahnya risiko dilihat dari jenis penggunaan kendaraan yaitu
digunakan pribadi dan disewakan. Pada penelitian ini risiko tersebut disebutkan dalam bentuk jenis penggunaannya.
Sistem asuransi syariah dan konvensional dalam menentukan harga pertanggungan sama-sama mendasarkan pada harga dan jenis kendaraan dimana
selanjutnya akan menentukan besarnya premi yang harus dibayarkan apabila dikalikan dengan rate premi. Adapun premi tersebut akan menjadi dana terkumpul
bagi kedua perusahaan asuransi yang selanjutnya akan digunakan untuk membayar klaim dan untuk diinvestasi. Untuk perusahaan asuransi syariah akan
menginvestasikannya pada bank syariah sementara perusahaan asuransi konvensional akan menginvestasikannya pada bank konvensional. Dari investasi
tersebut perusahaan asuransi syariah akan mendapatkan bagi hasil dari bank syariah dengan proporsi 40:60 per tahun dengan 60 bagian adalah keuntungan
perusahaan asuransi dan inilah yang menjadi keuntungan perusahaan asuransi syariah serta diberikan pula untuk bagi hasil pada peserta asuransi yang tidak
mengalami klaim dengan perhitungan 10 x premi. Sementara itu investasi perusahaan asuransi konvensional ke bank konvensional akan mendapat bunga
sebesar 8,5 per tahun yang keseluruhannya akan menjadi keuntungan perusahaan.
Adapun kerangka berfikir penulis dapat digambarkan sebagai berikut:
Asuransi
Syariah Konvensional
Harga
Rate Premi
Rate Premi
Harga Pertanggungan
sesuai harga pasar
Premi Syariah
Premi Konvensional
Penggunaan Kendaraan
Disewakan Pribadi
Dana Terkumpul
Klaim:
- Hilang karena
pencurian
Investasi Dana
Terkumpul
Bank Syariah
bagi hasil 60:40 dimana 60 untuk
perusahaan asuransi
Keuntungan Perusahaan
Bagi hasil nasabah yang tidak klaim
10 x premi
Bank Konvensional
8,5 per tahun
Investasi
Keuntungan Perusahaan
Nasabah lain
Nasabah lain
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus IPB Darmaga pada tanggal 3 Mei 2007.
3.2 Jenis dan Sumber data
Jenis data adalah data interval yang terdiri dari keuntungan dan proporsi keikutsertaan peserta percobaan sementara sumber data yang digunakan adalah
data primer dihasilkan dari percobaan ekonomi yang melibatkan 20 mahasiswa. 3.3 Rancangan Percobaan
Percobaan ini adalah suatu gambaran dari asuransi kendaraan bermotor dengan penyederhanaan-penyederhanaan untuk mempermudah penelitian. Pada
kenyataannya kerugian-kerugian yang dijamin pada asuransi kendaraan bermotor sangat banyak seperti yang dibahas pada bab II, namun pada percobaan ini
kerugian yang terjadi hanya berupa kehilangan kendaraan. Penyederhanaan lainnya tentang percobaan ini dapat dilihat dari asumsi-asumsi yang telah
disebutkan pada tinjauan pustaka. Keuntungan bagi peserta dan perusahaan asuransi dipengaruhi oleh banyak faktor, namun dalam percobaan ini faktor
keuntungan dibatasi yaitu hanya memuat faktor sistem asuransi syariah dan konvensional dan jenis penggunaan pribadi dan sewa. Adapun keuntungan
untuk perusahaan dihitung dari total premi yang dikumpulkan perusahaan dari peserta yang mengikuti asuransi bukan per unit premi peserta. Sementara