Harga pertanggungan ditentukan oleh nasabah pada waktu klaim akan dilihat sebenarnya atau harga pasar market value atau harga sesaat
sebelum terjadi kecelakaan.
2. Underinsurance
Suatu keadaan dimana pada saat terjadi kerugian, harga pertanggungan lebih kecil dari harga pasar kendaraan tersebutsejenis. Jika Hal ini terjadi,
maka klaim dibayar secara prorata, dan jika total loss setinggi-tingginya sebesar harga pertanggungan.
Setiap penutupan asuransi diharapkan sesuai dengan harga pasar sambil mempertimbangkan kemungkinan kenaikan harga akibat inflasi. Jika
harga pertanggungan lebih rendah dari harga pasar, maka dikatakan penutupan tersebut under-insurence. Penutupan demikian akan berakibat
tidak memadainya premi yang diterima oleh asuransi dibandingkan dengan risiko yang dipikulnya. Oleh karena itu, penggantian klaim tidak dapat
dilakukan secara penuh melainkan dihitung secara prorata Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Harga pertanggungan x loss Harga Pasar
3. Overinsurance
Suatu keadaan dimana pada saat terjadi kerugian, harga pertanggungan lebih tinggi dari harga pasar kendaraan tersebut. Jika hal ini terjadi, klaim
partial loss akan diganti penuh less deductible, klaim total loss akan diganti
dengan sesuai harga pasar, bukan harga pertanggungan. Hal ini terjadi karena
kerugian tertanggung sesungguhnya adalah sebesar harga pasar kendaraan tersebut.
4. Deductible Own Risk OR atau biasa disebut risiko sendiri
Jumlah sekian rupiah pertama dari suatu klaim yang tidak ditanggung oleh polis. Fungsinya untuk mengindari klaim kecil-kecil dan agar
tertanggung mau memperhatikan pencegahan kerugian serta untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh penanggung. Biasanya sebesar 5
dari harga pertanggungan Casco Hull minimum 5.
Rate premi kendaraan bermotor adalah merupakan nilai persentase yang
merupakan fungsi dari suku bunga, nilai rata-rata kerugian kendaraan yang terjadi rata-rata nilai klaim kendaraan keperusahaan asuransi, dan biaya.
Pada asuransi syariah unsur suku bunga tidak dimasukkan. Rate premi yang digunakan pada penelitian ini adalah rate premi dari Takaful untuk
perusahaan asuransi syariah dan Jasindo Otto untuk perusahaan asuransi konvensional. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan asuransi mempunyai
rate premi yang berbeda-beda sesuai perhitungan masing-masing.
Asuransi kendaraan bermotor memberikan perlindungan terhadap hal-hal berikut www.sinarmas.co.id:
a Kerugian dan atau kerusakan atas kendaraan yang dipertanggungkan
akibat terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan, secara sebagian partial loss maupun secara keseluruhan total loss
b Tindak pencurian
c Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
d Huru-hara, pemogokan umum, kerusuhan
e Kecelakaan diri pengemudi
f Kecelakaan diri penumpang
Risiko-Risiko yang dijamin
Menjamin kerugian kepada pemilik kendaraan bermotor tertanggung terhadap kerugian kerusakan yang diderita akibat kendaraan bermotor tersebut
mengalami kecelakaan atau hilang. Jenis-jenis pertanggungan dalam asuransi kendaraan bermotor menurut
Syahatah 2006 adalah: 1.
Comprehensive Gabungan Menjamin kerusakan kerugian hilang karena faktor-faktor berikut:
Tabel 2.2. Faktor-Faktor yang Ditanggung dalam Jenis Asuransi Kendaraan Bermotor Comprehensive
Faktor-faktor yang Ditanggung Kecelakaan Kebakaran Pencurian Keterangan
• Tabrakan • Benturan
• Terbalik • Tergelincir
dari jalan • Niat jahat
seseorang atau orang lain
• Petir • Api sendiri
• Kurang hati- hati
• Itikad jahat orang lain
• Kebakaran bangunan
tempat berada kendaraan
• Peletusan mesiu
• Didahului, disertai dengan
kekerasan Biaya derek
penjagaan penarikan
pengangkutan maksimum 0,50
dari harga pertanggungan
Casco Hull
Sumber: Syahatah 2006
2. Perluasan Comprehensive
Tanggung jawab hukum terhadap pihak III TJH pihak III, yaitu kerugian kendaraan yang dialami pihak III melalui keputusan pengadilan,
penyelesaian damai dengan persetujuan penanggung, ongkos-ongkos dan atau bantuan oleh hukum dengan persetujuantertulis dari penanggung.
3. Total Loss Only TLO
Minimum kerugian mencapai 75 dari harga pertanggungan Casco Hull sebagai akibat kecelakaan constructive total loss dan akibat pencurian
actual total loss.
2.1.3 Penggunaan Kendaraan