Indonesia yang mempunyai nilai-nilai tersebut. Tentu, dibutuhkan perjuangan serius dan kolektif dari seluruh anak bangsa karena
nilai-nilai karakter itu membutuhkan partisipasi aktif dari sluruh elemen bangsa, mulai keluarga, lembaga pendidikan, dunia usaha,
pemerintah, wakil rakyat, media informasi, dan lain sebagainya.
2. Karakter dalam Perspektif Pendidikan
Pada buku yang ditulis oleh Amri, dkk 2011:51-53, menjelaskan secara harfiah, karakter artinya “ kualitas mental atau moral, kekuatan
mo ral, nama atau reputasi”. Kamus psikologi menyatakan bahwa karakter
adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang yang biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat
yang relatif tetap, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama hukum, tata karma, budaya dan adat
istiadat.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa YME, diri sendiri,
sesama, lingkungan maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insane kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen
stakeholders harus
dilibatkan, termasuk
komponen-kompenen
pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan
sekolah Amri 2011:52.
Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma
atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Jadi
pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengalaman nyata dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari di masyarakat. 3.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Beberapa pakar menyatakan bahwa kunci sukses keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas karakter masyarakatnya.
Karakter yang dimaksud adalah karakter yang kondusif untuk bisa maju, yaitu yang disebut oleh Francis Fukuyama sebagai modal sosial Said,
2011: 8.