c. Penyaring Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya
bangsa sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia
agar menjadi bangsa yang bermartabat.
5. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Kementrian Pendidikan Nasional, 2010.
Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa Pusat kurikulum, 2010 adalah: a mengembangkan potensi kalbunuraniafektif peserta
didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, b mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta
didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious, c menanamkan jiwa kepemimpinan dan
tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, d mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan e mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity.
Pendidikan karakter
juga bertujuan
meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter, diharapkan peserta didik mampu secara
mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahannya, mangkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak
mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari Asmani 2011:43.
6. Pilar Pendidikan Karakter
Ada beberapa pilar dalam pendidikan karakter yaitu: a. Pilar keluarga
Tabel 2.1. Pilar Keluarga dalam Pendidikan Karakter
KARAKTER UTAMA
INTERVENSI HABITUASI
Jujur, bertanggu
ng-jawab Cerdas
Sehat dan bersih
Peduli dan kreatif
Tujuan:
• Seluruh anggota keluarga memiliki persepsi, sikap, dan
pola tindak yang sama dalam pengembangan karakter
Strategi: Orangtua kepada anak:
• Penegakan tata tertib dan etiketbudi pekerti dalam
keluarga • Penguatan perilaku berkarakter
• Pembelajaran kepada anak Sekolah kepada keluarga:
• Pertemuan orangtua • Kunjungan ke rumah
• Buku penghubung • Pelibatan orang tua dalam
kegiatan sekolah
Pemerintah terhadap
keluarga:
Fasilitasi pemerintah untuk keluarga
Tujuan:
• Terbiasanya perilaku
yang berkarakter
dalam kehidupan sehari-hari
Strategi:
• Keteladanan orang tua
• Penguatan oleh keluarga
• Komunikasi antar anggota
keluarga
Sumber: Timnas Bangter,2010.
b. Pilar sekolah
Tabel 2.2. Pilar Sekolah dalam Pendidikan Karakter
KARAKTER UTAMA
INTERVENSI HABITUASI
Jujur, bertanggung
-jawab Cerdas
Sehat dan
bersih Peduli dan
kreatif
Tujuan
Terbentuknya karakter peserta didik melalui berbagai
kegiatan sekolah Strategi:
Sekolah terhadap siswa
• Intra dan kokurikuler secara terintegrasi pada semua mata
pelajaran • Ekstrakurikuler melalui
berbagai kegiatan antara lain: KIR, pramuka, kesenian,
olahraga, dokter kecil, PMR • Budaya sekolah dengan
menciptakan suasana sekolah yang mencerminkan karakter
Pemerintah terhadap sekolah
• Kebijakan • Pedoman
• Penguatan • Pelatihan
Tujuan
Terbiasanya perilaku yang berkarakter di
sekolah Strategi:
• Keteladanan KS,
Pendidik, tenaga
kependidikan • Budaya
sekolah yang bersih, sehat,
tertib, disiplin, dan indah
• Menggalakkan kembali
berbagai tradisi
yang membangun
karakter seperti:
hari krida, upacara, piket kelas, ibadah
bersama, doa
perenungan, hormat orang tua,
hormat guru,
hormat bendera,program 5
S, cerita
kepahlawanan
Sumber: Timnas Bangter,2010.
c. Pilar masyarakat
Tabel 2. 3. Pilar Masyarakat dalam Pendidikan Karakter
KARAKTER UTAMA
INTERVENSI HABITUASI
Jujur, bertanggung
-jawab Cerdas
Sehat dan
bersih Peduli dan
kreatif
Tujuan :
• Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pendidikan karakter scr
nasional
• Terciptanya suasana kondusif dlm masyarakat
yang mencerminkan kepekaan kesadaran
kemauan dan tanggungjawab untuk
membangun karakter utama
Strategi: Dari pemerintah
: • Pengembangan grand
design pendidikan karakter • Pencanangan nasional
pendidikan karakter • Pengembangan perangkat
pendukung pendidikan karakter, al: iklan layanan
masyarakat, sajian multimedia poster, siaran
tv, siaran radio
Dalam masyarakat :
• Pengembangan peranan komite sekolah dlm
pembangunan karakter melalui MBS
• Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan,
pengabdian kepada masyarakat yg melibatkan
peserta didik
• Pelibatan semua komponen bangsa dalam
pendidikan karakter, al: media massa
Tujuan:
• Terciptanya suasana
yang kondusif
dlm masyarakat yang
mencerminkan koherensi
pembangunan karakter
secara nasional
• Tumbuhnya keteladanan
dalam masyarakat
Strategi:
• Keteladan dan
penguatan dalam kehidupan
masyarakat
Sumber: Timnas Bangter,2010.
Pelaksanaan pendidikan karater keterkaiatannya dengan Pilar karakter yang terdiri dari tiga pilar yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat terlaksana secara berkesinambungan, hal ini dikarenakan tiap sekolah memiliki tujuan yang sama dalam pembangunan karakter
bagi tiap siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan dari pendidikan karakter tersebut. Seorang anak pertama kalinya memperoleh
pendidikan dalam keluarga. Dengan demikian keluarga dapat dikatakan sebagai peletak dasar bagi pendidikan seorang anak. Artinya
keluarga sangat berperan dalam perkembangan kepribadian anak. Namun pada masa sekarang sekolah dibutuhkan karena masyarakat
modern dengan kebudayaan dan peradaban yang telah maju menawarkan demikian banyak kepandaian dengan kerumitan dan
kompleksitas yang tinggi sehingga tidak mungkin lagi mempelajari kepandaian yang diperlukan hanya sambil lalu dalam praktek.
Pelaksanaannya secara nyata adalah mengasah karakter tersebut dalam masyarakat sekitar anak tersebut.
C. Kebencanaan