Terdapat laboratorium pada tiap pelajaran, kecuali laboratorium IPS yang tidak tersedia.
Keadaan sistem pembelajaran pada SMP Negeri 4 Ungaran sangat baik, ditunjang dengan guru yang profesional dalam bidang
mata pelajarannya.
Dalam pembelajaran
sudah diterapkan
pembangunan karakter, karakter disini diterapkan dalam proses belajar mengajar dan sudah diterapkan pada bahan ajar yang digunakan.
Pemberian wawasan kebencanaan belum dilaksanakan dalam proses belajar siswa.
Untuk sumber belajar dan bahan ajar yang digunakan sudah ada yang mengandung pembentukan karakter tetapi penambahan wawasan
tentang kebencanaan belum terdapat dalam bahan ajar khususnya LKS yang digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Hasil Analisis LKS tiap Sekolah di Kecamatan Ungaran.
Pada saat studi pendahuluan diperoleh hasil observasi dari mengamati LKS SMP kelas VIII yang dipakai guru sebagai bahan ajar
dalam proses pembelajaran. Pada SMP Negeri 1 Ungaran, SMP Negeri 2 Ungaran, SMP Negeri 3 Ungaran dan SMP Negeri 4 Ungaran setiap LKS
SMP kelas VIII yang dipakai pada masing-masing sekolah berbeda-beda sumbernya, untuk lebih jelasnya mengenai LKS SMP kelas VIII yang
dipakai tiap sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. LKS SMP N Kelas VIII di Kabupaten Semarang
No Sekolah
Pengarang Judul
Penerbit 1.
SMP N 1 Ungaran
Drs. Supardiyono
IPS Terpadu Kelas VIII Semester ganjil untuk
SMPMTs Galileo Gali Ilmu
Lebih Optimis 2.
SMP N 2 Drs.
IPS Terpadu Kelas VIII Galileo Gali Ilmu
Ungaran Supardiyono
Semester ganjil untuk SMPMTs
Lebih Optimis 3.
SMP N 3 Ungaran
Sili Ida A.M, M.Pd, dkk
Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII
Semester Gasal SMPN 3 Ungaran
4. SMP N 4
Ungaran Penerbit
IPS Terpadu Untk SMPMTs Semester 1
Surya Badra.
Sumber: Data Sekunder Penelitian, 2012 Lembar Kerja Siswa yang dianalisis didapatkan hasil bahwa di
dalam tiap LKS SMP kelas VIII mengandung materi lingkungan hidup yang masih deskripsional dan narasi yang kurang menarik, gambar dan
informasi yang disediakan masih minim dan kurang lengkap. LKS dari tiap sekolah masih berbasis konvensional dan kurang mengembangkan
karakter siswa. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengembangkan bahan ajar khususnya Lembar Kerja Siswa berbasis
karakter dan kebencanaan. Analisis data LKS hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya disajikan pada Tabel berikut:
Tabel 4.2. Analisis kelayakan LKS SMPN 1 Ungaran dan SMPN 2 Ungaran Kelas VIII di Kabupaten Semarang
No Kelayakan
Penilaian Hasil Analisis
Nilai Tidak
layak Cukup
layak Layak
1 IsiMateri
Cakupan materi,
mengandung wawasan
produktivitas, mengandung
wawasan kebencanaan,
mengandung karakter
Materi cukup
lengkap namun
tidak begitu terinci dan
luas, tidak
adanya wawasan
produktivitas, tidak mengandung
wawasan kebencanaan
dan pembangunan
karakter bagi siswa. √
2 Penyajian
Teknik penyajian,
pendukung penyajian,
penyajian pembelajaran
Penyajian materi
terkonsep dan
sistematis, tidak ada pendukung
penyajian baik
gambar, tabel dan lainnya,
tidak adanya
penyajian pembelajaran yang
√
mampu merangsang berpikir siswa.
3 Bahasa
Komunikatif, lugas, sesuai
dengan peserta didik.
Bahasa tidak
komunikatif, bahasa sudah sesuai dengan
peserta didik. √
4 Kegrafikan
Keterbacaan, kualitas
cetakan, kekuatan fisik
buku. Tulisan dalam LKS
terbaca oleh siswa, kualitas
cetakan kurang
baik, kekuatan fisik buku
kurang layak. √
Sumber: Data Analisis, 2013 Dari hasil analisis diatas maka dapat diketahui bahwa LKS yan
digunakan di SMPN 1 Ungaran dan di SMPN 2 Ungaran belum bisa dikatakan layak sepenuhnya. Selain itu, LKS yang digunakan belum
menggunakan pembangunan karakter di dalamnya. LKS belum memuat wawasan kebencanaan yang bisa menambah pengetahuan siswa tentang
bencana alam di Indonesia. Tabel 4.3. Analisis kelayakan LKS SMPN 3 Ungaran dan Kelas VIII di
Kabupaten Semarang
No Kelayakan
Penilaian Hasil Analisis
Nilai Tidak
layak Cukup
layak Laya
k 1
IsiMateri Cakupan
materi, mengandung
wawasan produktivitas,
mengandung wawasan
kebencanaan, mengandung
karakter Cakupan
materi cukup
lengkap namun
belum mendalam,
tidak mengandung
wawasan produktivitas, tidak
mengandung wawasan
kebencanaan, tidak mengandung
pembangunan karakter
bagi siswa.
√
2 Penyajian
Teknik penyajian,
pendukung penyajian,
penyajian pembelajaran
Penyajian materi
terkonsep tiap bab, tidak
terdapat gambar,
simbol maupun peta dalam
pendukung penyajian,
penyajian pembelajaran
√
hanya bersifat
teoritis. 3
Bahasa Komunikatif,
lugas, sesuai
dengan peserta didik.
Bahasa yang
digunakan tidak
komunikatif, bahasa
sesuai peserta didik.
√
4 Kegrafikan
Keterbacaan, kualitas
cetakan, kekuatan fisik
buku. Keterbacaan LKS
cukup baik,
kualitas cetakan
kurang, kekuatan
fisik buku kurang baik.
√
Sumber: Data Analisis, 2013 Dari hasil analisis diatas maka dapat diketahui bahwa LKS yan
digunakan di SMPN 3 Ungaran belum bisa dikatakan layak sepenuhnya. Namun dalam hal penyajian materi sudah disesuaikan dengan siswa,
melihat pembuatnya adalah dari tim guru pengajar di sekolah tersebut. Selain itu, LKS yang digunakan belum menggunakan pembangunan
karakter di dalamnya. LKS belum memuat wawasan kebencanaan yang bisa menambah pengetahuan siswa tentang bencana alam di Indonesia.
Tabel 4.4. Analisis kelayakan LKS SMPN 4 Ungaran dan Kelas VIII di Kabupaten Semarang
No Kelayakan
Penilaian Hasil Analisis
Nilai Tidak
layak Cukup
layak Laya
k 1
IsiMateri Cakupan
materi, mengandung
wawasan produktivitas,
mengandung wawasan
kebencanaan, mengandung
karakter Cakupan
materi cukup
lengkap namun
belum mendalam,
tidak mengandung
wawasan produktivitas, tidak
mengandung wawasan
kebencanaan, mengandung
pembangunan karakter
bagi siswa.
√
2 Penyajian
Teknik penyajian,
pendukung penyajian,
penyajian pembelajaran
Penyajian materi
terkonsep tiap bab, tidak
terdapat gambar,
simbol maupun peta dalam
pendukung penyajian
namun ada pembangunan
karakter dalam
pendukung penyajiannya,
penyajian pembelajaran
hanya
bersifat teoritis.
√
3 Bahasa
Komunikatif, lugas,
sesuai dengan peserta
didik. Bahasa
yang digunakan
tidak komunikatif,
bahasa sesuai
peserta didik. √
4 Kegrafikan
Keterbacaan, kualitas
cetakan, kekuatan fisik
buku. Keterbacaan LKS
cukup baik,
kualitas cetakan
kurang, kekuatan
fisik buku kurang baik.
√
Sumber: Data Analisis, 2013 Dari data diatas maka dapat diketahui bahwa LKS yang digunakan
pada setiap SMP di Ungaran tersebut terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta dapat
diterapkan dalam sistem pembelajaran di kelas. Materi dalam LKS
tersebut masih tergolong singkat dan kurang memberikan konsep yang nyata dan terkesan konvensional. Gambar dan informasi mendukung tidak
terdapat dalam setiap LKS yang digunakan pada SMP di Ungaran, sehingga tidak bisa menambah wawasan siswa.
Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya permasalahan dan kekurangan dalam bahan ajar yang digunakan oleh siswa untuk menunjang
pembelajaran mereka, sehingga perlu adanya ide kreatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Peniliti berinisiatif memberikan
solusi dengan melakukan pengembangan bahan ajar khususnya LKS yang dipadukan dengan basis karakter dan kebencanaan untuk meningkatkan
karakter siswa serta menambah wawasan siswa tentang kebencanaan.
4. Pembuatan LKS berbasis Karakter dan Kebencanaan