dan siswa mengenai kelayakan LKS berbasis karakter dan kebencanaan pelajaran IPS untuk SMP kelas VIII materi pokok lingkungan hidup.
E. Prosedur Penelitian
Berikut dijelaskan mengenai prosedur penelitian ini yaitu:
1. Persiapan Penelitian
a. Melakukan Observasi Melakukan observasi awal di sekolah untuk mengidentifikasi masalah
melalui wawancara dengan guru dan siswa, serta melakukan pengamatan terhadap LKS dan mendokumentasikannya.
b. Menganalisis LKS Menganalisis LKS yang digunakan sebagai bahan ajar. LKS yang
sudah diambil dari tiap sekolah SMP Negeri 1 Ungaran, SMP Negeri 2 Ungaran, SMP Negeri 3 Ungaran dan SMP Negeri 4 Ungaran maka
selanjutnya adalah dilakukannya analisis terhadap LKS tersebut, sehingga diketahui kelemahan dan kelebihan dari setiap LKS yang
digunakan pada prose pembelajaran di sekolah. LKS yang digunakan masih bersifat konvensional dan kurangnya informasi yang diberikan,
serta ilustrasi yang masih minim. c. Menentukan SK, KD dan Indikator.
Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator pencapaian pada materi yang akan dikembangkan pada LKS berbasis
karakter dan kebencanaan pelajaran IPS untuk SMP kelas VIII materi pokok lingkungan hidup.
d. Pembuatan LKS Pembuatan LKS berbasis karakter dan kebencanaan pelajaran IPS
untuk SMP kelas VIII materi pokok lingkungan hidup. Pembuatan LKS disesuaikan dengan keadaan di lingkungan sekolah.
Secara lebih jelasnya disajikan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Alur Persiapan Penelitian
e. Penyusunan Instrument Validasi Penyusunan instrument validasi LKS berbasis karakter dan
kebencanaan pelajaran IPS untuk SMP kelas VIII materi pokok lingkungan hidup. Instrumen validasi LKS ini didasarkan pada BSNP
yang sudah diuji cobakan pada skala nasional sehingga bisa menilai secara tepat.
2. Pelaksanaan penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan tahapan penelitian yang sudah dimodifikasi dari tahapan penelitian menurut Sugiyono 2008, yang
terlihat pada Gambar 3.3. dibawah ini:
Fakta yang ditemui: 1. Belum dikembangkannya LKS sebagai bahan ajar.
2. LKS yang digunakan tidak seragam. 3. Isi didalam LKS tidak lengkap khususnya pada materi pokok lingkungan hidup.
4. Dalam LKS belum terdapat pengembangan karakter siswa. 5. Dalam LKS belum terdapat wawasan tentang kebencanaan
6. Bahan ajar LKS di tiap sekolah hanya mengembangkan kognitif siswa. 7. Materi yang terdapat dalam bahan ajar yaitu bahan cetak masih bersifat konvensioal
sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Dampak 1. Pembelajaran kurang inovatif.
2. Karakter siswa yang kurang terarah. 3. Kurangnya wawasan siswa tentang kebencanaan.
4. Ilmu pengetahuan siswa terbatas pada bahan ajar konvensional.
Pengembangan LKS berbasis karakter dan kebencanaan
1. Materi lebih mendalam dengan pemberian informasi-informasi bencana yang terdapat pada lingkungan sekitar, serta deskripsi materi yang mengarahkan siswa
dalam pengembangan karakternya. 2. Proses belajar siswa lebih aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan dikarenakan
banyak terdapat gambar pendukung, pembelajaran secara langsung menghadapi permasalahan nyata yang ada di lingkungan sekitar mereka.
3. Di dalam LKS terdapat lembar tugas, tes formatif, latihan, dan tes evaluasi untuk meningkatkan kognitif siswa.
Gambar 3.3. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development dalam Penelitian ini dari Sugiyono 2008
Modifikasi diatas diambil dari alur penelitian yang sudah dibuat oleh Sugiyono, dimana alur penelitian lebih dipersempit dan hanya untuk
mendapatkan kelayakan produk saja, produk disini adalah LKS berbasis karakter dan kebencanaan yang dibuat oleh peneliti untuk diketahui
kelayakan penggunaannya. Dari gambar di atas maka dapat dijelaskan desain penelitian yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: a. Potensi Dan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan peneliti, potensi dan masalah dapat ditemukan melalui studi pendahuluan dengan cara observasi langsung
ke sekolah-sekolah yang dilaksanakan penelitian dan pengembangan produk LKS berbasis karakter dan kebencanaan. Pada setiap sekolah
tersebut terdapat potensi guru dan siswa yang memiliki sumber daya manusia yang baik, dengan penguasaan materi tentang lingkungan
hidup yang dimiliki guru mampu memberikan pemahaman pada siswa. Masalah terjadi pada persediaan bahan ajar yang pada umumnya
menggunakan bahan ajar konvensional, dan belum tersedianya bahan Potensi dan
Masalah Pengumpulan
Data Desain
Produk Uji coba oleh:
1. Tim Ahli expert 2. Guru
3.
Siswa Validas
i Produk
Revisi Desain
Kelayakan P
roduk
ajar khususnya LKS yang kurang membantu perkembangan aktivitas belajar siswa. Untuk itu, peneliti mengembangkan LKS untuk
membantu dalam proses pembelajaran. LKS dengan materi pokok lingkungan hidup dilaksanakan dengan pembelajaran berbasis karakter
dan kebencanaan untuk memicu siswa berpikir kritis dan dapat mengasah serta mengembangkan karakternya kearah yang lebih baik,
khususnya pengembangan karakter untuk lebih mencintai lingkungan sekitarnya.
b. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data siswa, bahan
ajar khususnya LKS yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Dengan dilaksanakannya pengumpulan data maka diketahui bahwa
tiap sekolah masih menggunakan LKS yang konvensional dalam pembelajaran dan belum adanya pengembangan bahan ajar tersebut
khususnya pada tiap KD. Pengumpulan data ini digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk, agar sesuai dengan keadaan
sekolah sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin. c. Desain Produk
Desain produk dalam pembuatan produk yang berupa LKS berbasis karakter dan kebencanaan yang dibuat baru oleh peneliti dengan
refrensi awal dari LKS masing-masing sekolah, dimana LKS tersebut diperbaiki menjadi lebih baik dengan memadukan pengembangan
karakter beserta penambahan wawasan kebencanaan pada tiap materinya. Adapun dalam membuat desain LKS dijelaskan dalam
Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktotar Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah tahun 2008: 1 Analisis kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam
menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. LKS berbasis karakter dan kebencanaan ini dikembangkan pada SK dan KD materi pokok
lingkungan hidup. 2 Menentukan judul-judul LKS
Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat
dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan
cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok MP mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai
satu judul LKS. Namun apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya
menjadi 2 judul LKS. Judul LKS ini hanya menggunakan 1 Kompetensi Dasar yang
terdapat 1 Bab di dalamnya. Judul dari LKS ini adalah “Kerusakan
Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan”.
3 Penulisan LKS Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: a Perumusan KD yang harus dikuasai
Rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari dokumen Standar Isi yang sudah ditetapkan oleh BSNP, dalam
pengembangan LKS
ini menggunakan
KD 1.3.
mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan.
b Menentukan alat penilaian Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja
peserta didik. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok adalah
menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP atau Criterion Refrenced Assesment. Dengan demikian guru dapat
menilainya melalui proses dan hasil kerjanya. Penilaian ini terlihat dari penyajian soal-soal latihan dan uji
kompetensi yang terdapat di dalam LKS berbasis karakter dan kebencanaan, soal-soal tersebut digunakan untuk pencapaian
kompetensi. c Penyusunan materi
Materi LKS sangat tergantung pada KD yang dicapai. Materi dalam LKS berbasis karakter dan kebencanaan berupa
informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang dipelajari dalam materi lingkungan
hidup. Materi diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.
Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dalam LKS ditunjukkan refrensi yang digunakan agar siswa
membaca lebih jauh tentang materi tersebut. Tugas-tugas ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa
tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara
jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama.
d Struktur LKS Struktur LKS berbasis karakter dan kebencanaan adalah
sebagai berikut: a Judul, b Peta Konsep, c Kompetensi yang akan dicapai, e Materi Isi LKS, f Informasi
pendukung, g Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, h soal-soal latihan dan uji kompetensi, i rangkuman, j daftar
pustaka. d. Validasi produk
Validasi desain dilakukan dalam forum diskusi, dalam hal ini validasi desain dilakukan peneliti dengan mendiskusikan kelemahan dan
kelebihan dari produk dengan dosen pembimbing. Diskusi dilaksanakan dengan tim ahli expert yaitu dosen ahli dalam bidang
penyusunan bahan ajar dan menguasai lingkungan hidup, serta guru yang mengajar materi pokok lingkungan hidup untuk memvalidasi
LKS berbasis karakter dan kebencanaan. Tim ahli dan guru memberikan pemasukan untuk memperbaiki kelemahan dari LKS
tersebut baik dari segi isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan. e. Revisi desain
Setelah desain produk yang berupa LKS berbasis karakter dan kebencanaan divalidasi melalui diskusi dengan tim ahli dan guru, maka
akan diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya diperbaiki dan dinilai oleh tim ahli, guru, dan siswa yang berfungsi
sebagai responden dalam menentukan kelayakan LKS berbasis karakter dan kebencanaan. Penentuan kelayakan ini melalui uji coba
produk yang menggunakan angket penilaian LKS berdasarkan BSNP. f. Uji coba produk untuk mendapatkan Kelayakan LKS berbasis karakter
dan kebencanaan. Produk penelitian dan pengembangan ini adalah berupa LKS berbasis
karakter dan kebencanaan. Dari proses uji coba tersebut, maka diketahui kelayakan LKS berbasis karakter dan kebencanaan. Cara
menentukan kelayakan produk adalah sebagai berikut: 1 Ekspert Tenaga Ahli
Tenaga ahli ini berupa dosen dari jurusan Geografi, selain dosen pembimbing peneliti, yang menguasai beberapa hal yang berkaitan
dengan pengembangan LKS berbasis karakter dan kebencanaan. Dosen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Dosen
yang menguasai penyusunan dan pengembangan bahan ajar geografi, 2 Dosen yang menguasai materi Lingkungan Hidup, 3
Dosen yang menguasai ranah karakter dan kebencanaan dalam penyusunan bahan ajar.
2 Guru Dalam penelitian ini, guru terlibat dalam penilaian terhadap
kelayakan LKS berbasis karakter dan kebencanaan, dengan menggunakan instrumen penilaian terhadap LKS sebagai patokan
kelayakan produk. Guru yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah semua guru IPS yang mengajar materi pokok lingkungan
hidup, baik dari SMP Negeri 1 Ungaran, SMP Negeri 2 Ungaran, SMP Negeri 3 Ungaran, dan SMP Negeri 4 Ungaran.
3 Siswa Siswa yang dilibatkan dalam uji coba produk adalah responden
validasi untuk keterbacaan LKS berbasis karakter dan kebencanaan yang dibuat oleh peneliti. Siswa ini mempunyai karakter yang
sama dari tiap sekolah, baik dari SMP Negeri 1 Ungaran, SMP Negeri 2 Ungaran, SMP Negeri 3 Ungaran, maupun SMP Negeri 4
Ungaran. Uji coba ini dilaksanakan dengan siswa mengamati LKS berbasis karakter dan kebencanaan serta siswa mengisi angket
validasi yang diberikan oleh peneliti sebagai penilaian terhadap kelayakan LKS.
F. Pengumpulan Data