Sistem kekerabatan Kondisi Sosial Budaya .1 Jumlah Penduduk, Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian

54 pengetahuan lokal mengenai pembangunan, serta pengaruh semua aktivitas manusia terhadap lingkungannya Purwanto 2007. Adanya paradigma baru tentang sustainability dalam ilmu ekologi mendorong munculnya bidang studi etnoekologi ini. Menurut Toledo 1992 bidang ilmu etnoekologi berkembang dari 4 bidang ilmu yaitu: etnobiologi, agro- ekologi, etnosain dan geografi lingkungan. Sehingga studi etnoekologi berkembang tidak hanya mempelajari interaksi antara suatu bentuk kehidupan dengan kehidupan lainnya, dan lingkungannya, tetapi juga menganalisis sistem pengetahuan masyarakat lokal dalam mengelola lingkungannnya berikut strategi adaptasi dan sistem produksi yang dikembangkan. Sistem pendayagunaan sumberdaya hayati pada setiap daerah dan suku atau kelompok masyarakat mempunyai karakteristik yang khas. Perbedaan ini pada akhirnya akan mempengaruhi segala kegiatan atau aktivitas manusia dalam hidupnya. Dengan demikian tidak heran kalau dijumpai pola kehidupan maupun perilaku pada setiap suku atau kelompok masyarakat. Pemahaman pengetahuan masyarakat lokal mengenai tata ruang bertujuan untuk mengetahui tingkat strategi adaptasi masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Selain itu pemahaman ini juga untuk mengidentifikasi aktivitas masyarakat dan menilai pengaruhnya terhadap kondisi lingkungan. Selanjutnya kita dapat pula melihat bagaimana masyarakat mengelola dan memanfaatkan lingkungannya tersebut. Kearifan ekologi dalam konteks sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan aktivitas masyarakat lokal dapat menggambarkan pola adaptasi yang memainkan peranan penting dalam keberhasilan pertanian mereka Amsikan 2006. Penggalian pengetahuan ekologi masyarakat lokal, khususnya di kalangan masyarakat Samin diharapkan mempunyai implikasi positif dan strategis terhadap pemeliharaan lingkungan dan sumberdaya alamnya untuk kelangsungan hidup mereka.

4.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan sistem pengetahuan masyarakat lokal yang berkaitan dengan lingkungannya, antara lain meliputi: pandangan tentang lingkungan alam, pembagian ruang tata ruang, praktek- praktek pemanfaatan dan cara pengelolaannya. 55 4.3 Metode Penelitian 4.3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009 hingga Juni 2010, meliputi 7 dusun yakni: 1 dusun Larikrejo Desa Larikrejo, dan 2 dusun Kaliyoso desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kab. Kudus; 3 dusun Ngawen desa Sukolilo dan 4 dusun Bombong desa Baturejo Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati; 5 dusun Klopoduwur Desa Klopoduwur, Kecamatan Baturejo dan 6 dusun Tambak desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora; dan 7 dusun Jepang desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Alasan pemilihan dusundesa tersebut antara lain: a merupakan tempat tinggalpemukiman masyarakat Samin; b mayoritas penduduknya hidup bertani; c masih terdapat tokoh Samin, generasi tua, atau informan lokal yang memahami tentang lingkungan dan sumberdaya alam di tempat tersebut.

4.3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: alat rekam, kamera, peta lokasi, GPS, diameter tape, altimeter, kompas, jangka sorong, mistar, gunting stek, tali plastik, kantong plastik berbagai ukuran, amplop sampel, kertas mounting, label gantung, kertas koran, sasak, dan alat tulis. Bahan yang digunakan alkohol 70, formalin 5 dan spiritus.

4.3.3 Tahap Penelitian

Pelaksanaan penelitian di lapangan dilakukan melalui empat tahap: 1. Dilakukan deskripsi tentang kondisi ekosistem di lokasi studi meliputi tipe vegetasi, jenis dan sifat tanah, kekayaan flora dan fauna, kondisi topografi, kondisi iklim dan curah hujan, dan lain-lainnya 2. Penyusunan kembali pola pikir corpus masyarakat Samin tentang persepsi dan konsepsi mengenai lingkungan dan sumberdaya hayati. 3. Dilakukan pengkajian bentuk-bentuk aktivitas produksi yang dilakukan masyarakat Samin praxis dan deskripsi bentuk aktivitas masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam hayati berikut teknologinya, produk- produk yang dihasilkan, pengaruhnya terhadap kondisi lingkungan dan aspek lainnya. 4. Dilakukan penilaian secara ilmiah ekologis sebuah praxis masyarakat Samin melalui analisis pengaruh kegiatan produksi diantaranya pemanfaatan sumberdaya alam hayati, kegiatan budidaya, dan lain-lainnya.