55
4.3 Metode Penelitian 4.3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009 hingga Juni 2010, meliputi 7 dusun yakni: 1 dusun Larikrejo Desa Larikrejo, dan 2 dusun Kaliyoso desa
Karangrowo Kecamatan Undaan Kab. Kudus; 3 dusun Ngawen desa Sukolilo dan 4 dusun Bombong desa Baturejo Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati;
5 dusun Klopoduwur Desa Klopoduwur, Kecamatan Baturejo dan 6 dusun Tambak desa Sumber Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora; dan 7 dusun
Jepang desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Alasan pemilihan dusundesa tersebut antara lain: a merupakan tempat
tinggalpemukiman masyarakat Samin; b mayoritas penduduknya hidup bertani; c masih terdapat tokoh Samin, generasi tua, atau informan lokal yang
memahami tentang lingkungan dan sumberdaya alam di tempat tersebut.
4.3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: alat rekam, kamera, peta lokasi, GPS, diameter tape, altimeter, kompas, jangka sorong, mistar,
gunting stek, tali plastik, kantong plastik berbagai ukuran, amplop sampel, kertas mounting, label gantung, kertas koran, sasak, dan alat tulis. Bahan yang
digunakan alkohol 70, formalin 5 dan spiritus.
4.3.3 Tahap Penelitian
Pelaksanaan penelitian di lapangan dilakukan melalui empat tahap: 1. Dilakukan deskripsi tentang kondisi ekosistem di lokasi studi meliputi tipe
vegetasi, jenis dan sifat tanah, kekayaan flora dan fauna, kondisi topografi, kondisi iklim dan curah hujan, dan lain-lainnya
2. Penyusunan kembali pola pikir corpus masyarakat Samin tentang persepsi dan konsepsi mengenai lingkungan dan sumberdaya hayati.
3. Dilakukan pengkajian bentuk-bentuk aktivitas produksi yang dilakukan masyarakat Samin praxis dan deskripsi bentuk aktivitas masyarakat dalam
mengelola sumberdaya alam hayati berikut teknologinya, produk- produk yang dihasilkan, pengaruhnya terhadap kondisi lingkungan dan aspek lainnya.
4. Dilakukan penilaian secara ilmiah ekologis sebuah praxis masyarakat Samin melalui analisis pengaruh kegiatan produksi diantaranya pemanfaatan
sumberdaya alam hayati, kegiatan budidaya, dan lain-lainnya.
56
4.3.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengungkapkan sistim pengetahuan dan pola pikir masyarakat, aktivitas produksi dan pengelolaan lingkungan digunakan metode penelitian
antropologi. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, yaitu: wawancara bebas open ended, dan wawancara terstruktur. Penelitian ini juga
menggunakan metode pengamatan terlibat partisipant observation yaitu dengan pengamatan langsung dan terlibat dalam aktivitas kehidupan
masyarakat sehari-hari CIFOR 2004; Usman Akbar 2008. Daftar pertanyaan baku yang disiapkan meliputi:
• Klasifikasi satuan lingkungan • Persepsi terhadap satuan lingkungan
• Bentuk-bentuk aktivitas setiap satuan lingkungan • Pola tanam
• Tanda-tanda alam dalam aktivitas pertanian • Jenis tanaman budidaya
• Tatacara pengelolaan lahan • Pemupukan dan teknologi pembuatan pupuk
• Tahap pengerjaan sawah
Penentuan informan menggunakan teknik sampling purposive sampling dan snowball sampling Sugiyono 2005. Purposive sampling adalah
pemgambilan narasumber dengan tujuan tertentu disesuaikan dengan ketentuan penelitian.
Dalam penelitian ini sebagai nara sumber difokuskan pada informan kunci, jumlah informan kunci 21 orang. Untuk mendapatkan informan kunci yang
tepat didasarkan atas rekomendasi tokoh adat atau tokoh masyarakat setempat Purwanto 2007. Selain itu digunakan Informan pendukung yaitu masyarakat
Samin diluar informan kunci, 31 orang tokoh masyarakat non Samin yang terkait antara lain pemerintah desa , Petugas Penyuluh Pertanian PPL 10
orang, dan masyarakat umum 10 orang. Sedang Snowball sampling yaitu teknik penentuan nara sumber informan berdasarkan petunjuk atau penentuan
informal awal terhadap seseorang yang dianggap lebih mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan penelitian.
Untuk mengetahui struktur dan komposisi tiap unit lahan pada lingkungan Masyarakat Samin dilakukan analisis vegetasi dengan menggunakan metode
baku acuan penelitian ekologi Muller-Dumbois Ellenberg 1974; Cox 1976;