Dusun Jepang Deskripsi DusunDesa Penelitian
41 burung, 30 jenis diantaranya bersifat endemik. Whitten Mc Carthy 1993
mencatat 87 jenis ular, 42 jenis kadal, cicak dan biawak; serta 36 Ampibi. Jenis satwa liar yang terdapat di wilayah Jawa Tengah antara lain:
Mamalia: babi hutan, bajing, garangan, kalong, kera ekor panjang, musang; Aves: burung madu, sriganti, cinenen, kapasan, kutilang, srigunting, manyar,
peking, prenjak sisi merah, tengkek dll. Jenis reptil antara lain: ular koros Ptyas coros, gadung, phyton Bappedal Jateng 2004. Jenis ternak yang dipelihara
terutama adalah sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek.
3.5 Kondisi Sosial Budaya 3.5.1 Jumlah Penduduk, Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian
Masyarakat Samin hidup di pedesaan bersama masyarakat non Samin. Namun umumnya penduduk Samin membentuk komunitas sendiri dan tinggal
berdekatan dengan sesama penganut Samin. Berdasar penelusuran dari beberapa referensi dan sumber diperoleh jumlah penganut Samin yang ada di
desa lokasi penelitian sekitar 1464 jiwa, meliputi sekitar 420 Kepala keluarga Tabel 3
Tabel 3 Jumlah penganut ajaran Samin di desa penelitian
Dusundesa Jumlah KK
Laki - laki
Perempuan Jumlah
individu Larikrejo dan Kaliyoso
76 125
119 241
Bombong dan Ngawen 234
405 389
791 Klopoduwur
29 56
54 110
Tambak 31
49 51
110 Jepang
50 105
95 202
Jumlah 420
740 724
1464 Sumber:
data primer dan data sekunder, diolah dari beberapa sumber
Tingkat pendidikan komunitas Samin masih rendah. Sebagian besar tidak mengenyam pendidikan formal Tabel 4 dan Gambar 15. Bagi sebagian
penganut Samin pendidikan formal dianggap sebagai pantangan. Karena masih ada anggapan bahwa pendidikan merupakan budaya peninggalan penjajah
Belanda. Alasan lain bahwa pekerjaan mereka sudah jelas menjadi petani maka tidak perlu ijasah untuk mencari pekerjaan. Pendidikan yang utama bagi mereka
adalah pendidikan keluarga. Materi pendidikan yang paling penting adalah berperilaku baik dengan menerapkan ajaran Samin dan praktek bertani di sawah
42 sebagai penghidupan mereka. Rumah dan sawah merupakan sekolah yang
sebenarnya bagi mereka. Tabel 4 Tingkat pendidikan penduduk Samin
Dusun Blmtdk
sekolah Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Jumlah Kaliyoso
146 17
5 2
170
Larikrejo 52
15 67
Bombong 717
717
Ngawen 54
54
Tambak 105
2 107
Klopoduwur 23
41 36
20 120
Jepang 76
71 40
15 202
1173 146
81 37
1437
Sebagian masyarakat Samin sudah terbuka dengan pendidikan formal, seprti yang terjadi di Desa Koloduwur Blora dan Margomulyo Bojonegoro.
Sebagian besar generasi mudanya sudah sekolah formal Sekolah Dasar, bahkan sampai tamat SMA. Tetapi tidak jarang yang hanya sampai kelas 3 atau 4 SD,
sekedar untuk bisa baca tulis, misalnya pada anak-anak Samin di Sumber Blora. Setelah itu mereka tidak lagi bersekolah, dan membantu orangtua mereka
bekerja di Sawah.
Gambar 15 Persentase tingkat pendidikan penduduk Samin Jenis mata pencaharian mayoritas penduduk di lingkungan masyarakat
Samin bekerja sebagai petani, sebagai petani penggarap lahan sendiri atau petani buruh Gambar 16. Pekerjaan lain yang persentasenya cukup besar
adalah sebagai buruh industri 7, terutama pada penduduk Kaliyoso dan penduduk desa Sukolilo; serta sebagai buruh bangunan terutama penduduk