Dusun Tambak Deskripsi DusunDesa Penelitian

40 hujan yang kurang, sehingga jenis vegetasi yang biasa terdapat daerah ini menjadi ciri khas adalah jenis tumbuhan meranggas, misalnya pohon jati. Kawasan hutan jati ini membentang dari Alas Roban di Jawa Tengah, Jepara, Pati, Rembang , Blora, Ngawi sampai Bojonegoro Jawa Timur. Hutan alam di Jawa secara komersial tidak ada lagi dan hampir semua kegiatan kehutanan terbatas pada hutan tanaman. Hutan tanaman di Jawa di dominasi oleh jati Tectona grandis Whitten et al. 1999. Semua hutan tanaman di Jawa dikelola oleh Perhutani. Jati tumbuh baik di daerah bulan kering 4-7 bulan, pada ketinggian di atas permukaan laut sampai 700 m. Selain pohon jati terdapat jenis lain yang di tanam sesuai dengan kondisi lahan dan tujuan. Jenis tersebut misalnya mahoni Swietenia spp, sonokeling Dalbergia latifolia, kesambi Shleichera oleosa. Lokasi penelitian yang terletak di Jawa Tengah bagian utara dan Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah, sebagian merupakan zona dataran rendah yang merupakan kawasan pertanian dan pemukiman, sehingga jenis tumbuhan yang mendominasi adalah jenis tanaman budidaya antara lain: padi, jagung, kedelai, pisang, singkong. Selain itu terdapat tanaman perkebunan misalnya jati, mahoni, kelapa, magga, bambu Bappedal Jateng 2004. Pekarangan masyarakat didominasi oleh jenis-jenis tanaman pohon. Tanaman ini terdiri dari berbagai jenis, fase pertumbuhan dan ketinggian yang berbeda. Tanaman yang paling umum dibudidayakan adalah buah-buahan seperti mangga, nangka, pepaya, pisang yang membentuk lapisan tajuk yang hijau. Lapisan di bawahnya adalah tanaman pangan seperti jagung dan ketela pohon. Di dekat permukaan tanah biasanya ditanami berbagai tanaman sayuran seperti talas, ubi jalar, cabe, bayam dan tanaman rempah serta obat. Berdasar jumlah jenis dan varietas yang ada, memperlihatkan bahwa pekarangan merupakan sumber plasma nutfah yang sangat penting dan dinamis Whitten et al. 1999. Dengan keragaman jenis yang sangat tinggi setiap hari ada jenis yang bisa dipanen untuk kebutuhan sendiri atau di jual. Selain tanaman pangan terdapat berbagai jenis tanaman obat tradisional, tanaman penunjuk musim dan tanaman yang mempunyai nilai sejarah atau nilai magis. Kondisi fauna di Jawa juga paling miskin di banding kepulauan besar lainnya Seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi atau Papua. Mamalia asli dari Jawa 137 jenis, 22 jenis merupakan jenis endemik. Tercatat lebih dari 430 jenis 41 burung, 30 jenis diantaranya bersifat endemik. Whitten Mc Carthy 1993 mencatat 87 jenis ular, 42 jenis kadal, cicak dan biawak; serta 36 Ampibi. Jenis satwa liar yang terdapat di wilayah Jawa Tengah antara lain: Mamalia: babi hutan, bajing, garangan, kalong, kera ekor panjang, musang; Aves: burung madu, sriganti, cinenen, kapasan, kutilang, srigunting, manyar, peking, prenjak sisi merah, tengkek dll. Jenis reptil antara lain: ular koros Ptyas coros, gadung, phyton Bappedal Jateng 2004. Jenis ternak yang dipelihara terutama adalah sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek. 3.5 Kondisi Sosial Budaya 3.5.1 Jumlah Penduduk, Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian Masyarakat Samin hidup di pedesaan bersama masyarakat non Samin. Namun umumnya penduduk Samin membentuk komunitas sendiri dan tinggal berdekatan dengan sesama penganut Samin. Berdasar penelusuran dari beberapa referensi dan sumber diperoleh jumlah penganut Samin yang ada di desa lokasi penelitian sekitar 1464 jiwa, meliputi sekitar 420 Kepala keluarga Tabel 3 Tabel 3 Jumlah penganut ajaran Samin di desa penelitian Dusundesa Jumlah KK Laki - laki Perempuan Jumlah individu Larikrejo dan Kaliyoso 76 125 119 241 Bombong dan Ngawen 234 405 389 791 Klopoduwur 29 56 54 110 Tambak 31 49 51 110 Jepang 50 105 95 202 Jumlah 420 740 724 1464 Sumber: data primer dan data sekunder, diolah dari beberapa sumber Tingkat pendidikan komunitas Samin masih rendah. Sebagian besar tidak mengenyam pendidikan formal Tabel 4 dan Gambar 15. Bagi sebagian penganut Samin pendidikan formal dianggap sebagai pantangan. Karena masih ada anggapan bahwa pendidikan merupakan budaya peninggalan penjajah Belanda. Alasan lain bahwa pekerjaan mereka sudah jelas menjadi petani maka tidak perlu ijasah untuk mencari pekerjaan. Pendidikan yang utama bagi mereka adalah pendidikan keluarga. Materi pendidikan yang paling penting adalah berperilaku baik dengan menerapkan ajaran Samin dan praktek bertani di sawah