38
Gambar 12 Rata-rata curah hujan di wilayah penelitian tahun 2005-2009
Gambar 13 Rata-rata kelembaban udara di wilayah penelitian tahun 2005-2009
Gambar 14 Rata-rata suhu udara di wilayah penelitian tahun 2005-2009
39
3.4 Sumberdaya Biologi
Distribusi tumbuhan dan hewan sangat dipengaruhi oleh sejarah geologi dan sejarah iklim terutama fluktuasi iklim di daerah tersebut. Distribusi flora di
Indonesia terbentuk karena peristiwa geologis yang terjadi jutaan tahun yang lalu. Flora Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace menjadi genera Asian
Laurasia dan Australasian Godwana. Garis ini merupakan batas antara flora bagian barat dan bagian timur Indonesia. Pulau Jawa terletak di bagian barat
garis Wallace, lokasi biografi ini sangat menentukan karakteristik flora dan fauna di Jawa.
Berdasar distribusi tipe ekosistem dan ciri spesies di Indonesia, para ahli membagi wilayah Indonesia menjadi tujuh wilayah biogeografi, yakni: 1 Sumatra
dan pulau pulau lepas pantainya; 2 Jawa dan Bali; 3 Kalimantan; 4 Sulawesi dan pulau pulau lepasnya; 5 Nusa tenggara; 6 Maluku; dan 7 Papua.
Jawa memiliki kurang lebih setengah dari 580 marga tumbuhan yang ada di kawasan Malesia. Pada pulau Jawa terdapat sedikitnya 10 suku yang menjadi
ciri khas hutan basah di Kawasan Sunda, yaitu famili Sapotaceae, Palmae, Myristicaceae, Ebenaceae, Annonaceae, Gesneriaceae, dan Dipterocarpaceae,
sedang di Borneo 267 suku 155 endemik di Sumatra 105 suku 11 endemik Ashton 1982. Flora pegunungan di Jawa dan Bali banyak memiliki keterkaitan
dengan yang ada di Sumatra, tetapi sangat berbeda dengan yang ada di Borneo Whitten et al. 1999.
Jawa Barat paling kaya flora asli 3882 jenis, diikuti Jawa Tengah 2581 jenis dan Jawa Timur 2717 jenis. Jawa Barat memiliki bagian terbesar dari
jenis flora yang tidak terdapat di jawa Tengah, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan lebih umum terdapat di
utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perbedaan flora di Jawa bagian barat dan bagian timur sebagian besar
ditentukan oleh perbedaan iklim Van Steenis 2006. Bentang alam pulau Jawa dan Bali yang memanjang memungkinkan iklim yang berbeda antara wilayah
Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur. Curah hujan di pulau Jawa bagian barat cenderung lebih tinggi daripada Jawa bagian timur sampai ke Bali.
Perbedaan menyebabkan sebaran vegetasi yang berbeda. Jawa Barat dengan curah hujan yang cukup tinggi mempunyai beberapa
kawasan vegetasi hutan hujan tropik. Sedang hutan bagian utara Jawa Barat sampai bagian utara Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur, mempunyai curah
40 hujan yang kurang, sehingga jenis vegetasi yang biasa terdapat daerah ini
menjadi ciri khas adalah jenis tumbuhan meranggas, misalnya pohon jati. Kawasan hutan jati ini membentang dari Alas Roban di Jawa Tengah, Jepara,
Pati, Rembang , Blora, Ngawi sampai Bojonegoro Jawa Timur. Hutan alam di Jawa secara komersial tidak ada lagi dan hampir semua
kegiatan kehutanan terbatas pada hutan tanaman. Hutan tanaman di Jawa di dominasi oleh jati Tectona grandis Whitten et al. 1999. Semua hutan tanaman
di Jawa dikelola oleh Perhutani. Jati tumbuh baik di daerah bulan kering 4-7 bulan, pada ketinggian di atas permukaan laut sampai 700 m. Selain pohon jati
terdapat jenis lain yang di tanam sesuai dengan kondisi lahan dan tujuan. Jenis tersebut misalnya mahoni Swietenia spp, sonokeling Dalbergia latifolia,
kesambi Shleichera oleosa. Lokasi penelitian yang terletak di Jawa Tengah bagian utara dan Jawa
Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah, sebagian merupakan zona dataran rendah yang merupakan kawasan pertanian dan pemukiman, sehingga
jenis tumbuhan yang mendominasi adalah jenis tanaman budidaya antara lain: padi, jagung, kedelai, pisang, singkong. Selain itu terdapat tanaman perkebunan
misalnya jati, mahoni, kelapa, magga, bambu Bappedal Jateng 2004. Pekarangan masyarakat didominasi oleh jenis-jenis tanaman pohon.
Tanaman ini terdiri dari berbagai jenis, fase pertumbuhan dan ketinggian yang berbeda. Tanaman yang paling umum dibudidayakan adalah buah-buahan
seperti mangga, nangka, pepaya, pisang yang membentuk lapisan tajuk yang hijau. Lapisan di bawahnya adalah tanaman pangan seperti jagung dan ketela
pohon. Di dekat permukaan tanah biasanya ditanami berbagai tanaman sayuran seperti talas, ubi jalar, cabe, bayam dan tanaman rempah serta obat. Berdasar
jumlah jenis dan varietas yang ada, memperlihatkan bahwa pekarangan merupakan sumber plasma nutfah yang sangat penting dan dinamis Whitten et
al. 1999. Dengan keragaman jenis yang sangat tinggi setiap hari ada jenis yang bisa dipanen untuk kebutuhan sendiri atau di jual. Selain tanaman pangan
terdapat berbagai jenis tanaman obat tradisional, tanaman penunjuk musim dan tanaman yang mempunyai nilai sejarah atau nilai magis.
Kondisi fauna di Jawa juga paling miskin di banding kepulauan besar lainnya Seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi atau Papua. Mamalia asli dari
Jawa 137 jenis, 22 jenis merupakan jenis endemik. Tercatat lebih dari 430 jenis