Tingkat Loyalitas Konsumen Terhadap Gula Pasir Gulaku SwitcherPrice Buyer Habitual Buyer

7.3 Tingkat Loyalitas Konsumen Terhadap Gula Pasir Gulaku

Pada penelitian ini, loyalitas konsumen terhadap produk gula pasir Gulaku dinilai atas dasar kriteria loyalitas yang diukur berdasarkan tingkatan loyalitas mulai dari yang terendah, yaitu switcherprice buyer pembeli yang berpindah-pindah, habitual buyer pembeli yang bersifat kebiasaan, satisfied buyer pembeli yang puas, liking the brand menyukai merek dan committed buyer pembeli yang setia. Setiap tingkatan loyalitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. SwitcherPrice Buyer

Konsumen yang tergolong switcherprice buyer adalah mereka yang menjawab sering atau selalu berganti merek produk karena faktor harga. Perhitungan switcherprice buyer dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 26. Hasil Perhitungan SwitcherPrice Buyer Gula Pasir Gulaku. Berdasarkan Tabel 27, konsumen yang termasuk ke dalam switcher atau pembeli yang sensitif terhadap perubahan harga, potongan harga, hadiah atau bonus, berjumlah 42 persen. Nilai rata-rata sebesar 2,9 persen hal ini memperlihatkan bahwa jawaban konsumen Gulaku berada pada rentang nilai 2,70 – 3,40 dengan Switcher price buyer Merek Jawaban X f f.X Sangat tidak setuju 1 6 6 6 Tidak setuju 2 40 80 40 Ragu-Ragu 3 12 36 36 Setuju 4 42 168 42 Gula pasir Gulaku Sangat setuju 5 0 0 0 Total 100 290 100 Rata-rata = 2,9 Switcher = 42 kategori cukup, sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan konsumen gula pasir Gulaku cukup sensitif terhadap harga.

b. Habitual Buyer

Konsumen yang berada dalam tingkat loyalitas ini adalah mereka yang membeli gula pasir Gulaku didasarkan atas kebiasaan. Hasil perhitungan habitual buyer dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 27. Hasil Perhitungan Habitual Buyer Gula Pasir Gulaku Habitual Buyer Merek Jawaban X f f.X Sangat tidak setuju 1 3 3 3 Tidak setuju 2 32 64 32 Ragu-ragu 3 33 99 33 Setuju 4 27 108 27 Gula pasir Gulaku Sangat setuju 5 5 25 5 Total 100 299 100 Rata-rata = 2,99 Habitual Buyer = 32 Rata-rata konsumen merasa tidak setuju atau ragu-ragu bahwa keputusan pembelian Gulaku adalah karena kebiasaan. Sedangkan yang betul-betuk membeli karena kebiasaan berjumlah 32 persen. Nilai rata-rata responden yang masuk klasifikasi habitual buyer tersebut adalah 2,99 jatuh dalam kategori cukup rentang 2,70-3,40. Sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan konsumen membeli Gulaku belum karena kebiasaan.

c. Satisfied Buyer