lapisan larutan induk yang tebaldan berwarna kecoklatan. Lapisan yang menempel pada kedua kristal ini tidak akan lepas walaupun tenaga sentrifugal diperbesar. Cara
untuk mengurangi tebal tipisnya lapisan larutan induk yang menempel pada kristal adalah dengan pencucian setelah pemusingan kering.
6. Stasiun penyelesaian Pada stasiun pemutaran gula sifatnya masih dianggap lembab atau kadar
airnya tinggi sehingga perlu dikeringkan sebelum disimpan. Pengeringan yang dilakukan pada gula hampir sama dengan butiran lainnya. Perbedaanya adalah
bahwa air yang diuapkan hanya terdapat pada permukaan kristal tergantung pada tebal tipisnya lapisan, cara pengolahan, dan komposisi kimia lapisan. Setelah
kering, gula disaring untuk memisahkan gula halus, kasar dan normal. Gula normal mempunyai ukuran kristal antara 0,6 – 1,05 mm yang digunakan sebagai gula
produk gula yang diperdagangkan. Kristal halus dan kasar dipisahkan dan dilebur untuk diolah kembali.
Gula kemudian dikarungkan dan disimpan untuk dijual. Penyimpanan gula sebaiknya dilakuakan sebagai berikut : a. Gula harus dikarungkan dalam keadaan
kering dengan suhu tidak boleh lebih dari 38
○
C, b. Bagian bawah karung dilindungi oleh kertas tahan lembab, demikian pula bagian lapisan atas tumpukan
karung berisis gula harus dilindungi oleh kertas lembab.
2.3 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan atau masukan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini. Penelitian terdahulu yang dijadikan
rujukan adalah skripsi yang berkaitan dengan penelitian ini, baik tema maupun
metode yang digunakan. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Adapun penelitian yang berjudul ”Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Produk Gula Pasir Merek Gulaku di Wilayah Kota Bogor”
dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik konsumen produk gula pasir merek Gulaku. Penelitian ini juga menilai tingkat kepentingan dari atribut-atribut
yang dimiliki oleh gula pasir merek Gulaku dari sisi konsumen dan melakukan penilaian kembali tentang kinerja atribut gula pasir merek Gulaku apakah kinerjanya
sudah sesuai dengan tingkat kepentingan dari atribut yang dimiliki. Penulis juga melihat apakah dengan menggunakan merek pada produk gula pasir konsumen bisa
loyal terhadap merek tersebut walaupun memiliki harga yang relatif lebih mahal. Penelitian ini juga yang pertama dilakukan untuk objek penelitian yaitu gula pasir
bermerek dengan topik analisis tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen.
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Perilaku Konsumen
Konsumen didefinisikan oleh Kotler 2005
b
sebagai individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan
pribadi atau kelompoknya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan. Perilaku konsumen memiliki beberapa definisi. Menurut Engel et al. 1994
a
, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen dipengaruhi dan
dibentuk oleh pengaruh lingkungan budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi, perbedaan individu sumberdaya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi, dan proses psikologis pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap dan
perilaku. Secara sederhana, hubungan ketiga faktor tersebut dengan proses keputusan konsumen dan implikasinya pada strategi pemasaran dapat dijelaskan
pada Gambar 2.